38.Macan Lepas

1K 72 0
                                    

TOK TOK TOK

"RAAAA, WOY LU NGAPAIN ANAK ORANG?!!!"
Terdengar teriakan Dina dari luar

CLEK

Pintu belum terbuka lebar Dina langsung masuk dan memeriksa keadaaan Veranda,
"kamu gapapa kan Ve?"tanya Dina khwatir. Sedangkan Kyara kembali pada posisi es batu, memang Kyara sudah menerima Veranda kembali, tapi ia tak bisa membohongi perasaannya yang masih merasa sakit.

" Gapapa kok mbak" ucap Veranda tersenyum

" Gila lu ya mbak?" tanya Kyara sinis pada Dina

"Lu yang gila, bawa-bawa anak orang. Bu Cleo sampe bingung nyari Veranda" Kyara tidak mengerti dengan ucapan Dina, setau dia Veranda kesini sendiri dan untuk menemuinya. Kyara menatap Veranda meminta penjelasan

"Aku ke sini karna ada kontrak kerja sama perusahaan kamu, Mas Randi tadi sebenernya mau ngejelasin konsep untuk iklan nanti. Dan Bu Cleo itu manager aku" Jelas Veranda membuat Kyara malu, Kyara pikir Veranda ingin ke sini karna ingin menemuinya. Sudah di tarik-tarik pula. Mau di taruh mana mukanya di hadapan teman-temannya nanti.

"Kamu kenapa ga jelasin dari tadi?! Marah Kyara pada Veranda

"Aku nerima kontrak kerja ini jg karna mau ketemu kamu, bukan semata-mata kerjaan. Kalau kamu nyuruh aku membatalkan kontrak pun pasti aku lakuin, matanya jangan kaya gitu aku takut" tutur Veranda, Kyara menghela nafasnya kasar

"Ehh kang gehu, kan yang narik-narik Veranda itu lo, lagian cemburu mah bilang aja cemburu" ledek Dina

" Tau ah" ujar Kyara lalu meninggalkan Dina dan Veranda

"hahaha" Dina tertawa namun Veranda terlihat murung

"Lo sebenernya diapain lagi sama dia? biar gue marahin dia" tanya Dina menyadari raut wajah Veranda yang sedih

"Kyara udah maafin aku mbak, udah nerima aku lagi. Tapi ternyata sikapnya masih dingin, aku pikir sikapnya akan seperti dulu"

"Dia butuh waktu Ve untuk menjadi seperti dulu, kamu harus terus dampingin dia, jangan sia-siakan dia lagi ya, mbak minta tolong sama kamu" pinta Dina tulus

" Maafin aku ya mbak yang udah buat kalian kecewa, aku minta maaf"ujar Veranda tulus

"Iya, udah jangan nangis lagi" Ujar Dina lalu mengusap kepala Veranda dengan sayang.

"Yuk masuk lagi"ajak Dina dan Veranda mengikuti Dina dibelakangnya.

Saat masuk kantor, terlihat cubcle Kyara dipenuhi teman-temannya yang menanyai keberadaaan Veranda, sesekali menanyakan kenapa ia membawa Veranda pergi. Kyara hanya menanggapinya dengan sautan "gak tau" membuat teman-temannya kesal.

Ting!
Bunyi pintu lift terbuka.

Masuklah Veranda dan Dina, sebelumnya Veranda sudah ijin ketoilet untuk merapihkan make upnya yang luntur karna air matanya.

Kyara melirik Veranda, lalu berpura-pura sibuk dengan komputernya.

"Ehh neng Veranda, di bawa kemana sama ni kunyuk?" tanya mas Randi sambil menunjuk Kyara

"Oh tadi Kyara ada perlu sama aku mas" jawab Veranda sopan.

"Kenapa ya kalo denger suara Veranda bawaanya ngantuk, lembut banget gitu" celetuk Mas handi menuai sorakan dari teman kerjanya.

"Sakit gula kali lu" celetuk Kyara datar. Kyara tak tahan melihat dan mendengar Veranda di goda seperti itu.

"HAHAHAHA" tawa para teman kantor Kyara termasuk Dina pun pecah,
Veranda melirik Kyara, dia merasa senang. sepertinya Kyara cemburu pikirnya.

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang