35.Kyara Berubah (2)

1K 71 0
                                    

Part sebelumnya.....
" aku ga sakit, ini air mata bahagia. Bahagia banget denger kata-kata lembut kamu ke aku" ujar Veranda dalam pelukannya
Sedang Kyara hanya menghela nafas, ia baru menyadari. Veranda memang sangat penting dihatinya.
Kyara melepas pelukan Veranda,

KYARA BERUBAH (2)

" Di obatin dulu" ucapnya kembali dengan nada dingin yang berhasil membuat Veranda sakit (lagi).

Veranda hanya diam dan memperhatikan Kyara membersihkan hidungnya
" udah ga berdarah, sampe jakarta ke dokter. Takutnya patah, tenang gue tanggung jawab" Ujar Kyara lagi
Veranda tidak menjawab, ia hanya membuang padangnya kemana pun asal tidak ke arah Kyara. Kyara menjadi dingin lagi dan itu menyakiti hatinya.

Tak terasa sudah 1 jam, keheningan meliputi mobil ini. Tak lama kemudian Dias, Dina dan Astri pun kembali, dengan beberapa accesories binatang yang mungkin ia beli didalam sana.
"Ve, hidung kamu kenapa? Kok merah gitu?" tanya Astri panik,

"gapapa mbak tadi kepentok aja" jawab Veranda
Dina yang melihat itu ikut bertanya..." di apain Ra?" tuduhnya pada Kyara dengan tatapan tajam

" apa sih mbak? Orang ga sengaja, tanya aja orangnya. Tar sampe jakarta gue bawa ke dokter" jawab Kyara sewot dengan tuduhan Dina. Dina hanya mengehela nafasnya kasar

Dalam perjalanan pulang, Dias tak berhenti bercerita pada Kyara, saat ini ia pun sudah berada di pangkuan Kyara.
"Tant, tadi aku lihat macan loh" bangganya pada Kyara
" iya kah? Macannya galak ga?"tanya Kyara
" ga tau, soalnya aku belum pernah di omelin" jawab Dias polos membuat semua yang berada didalam mobil tertawa, Veranda agak tepana melihat tawa Kyara yang belum ia lihat lagi, dan benar kata Mbak Astri hanya Dias yang bisa membuat Kyara tertawa. Pikir Veranda

" terus ,terus.. kamu liat apa lagi"tanya Kyara antusias
" lihat panda tante, mirip loh sama mata tante" skak matt Kyara kena kepolosan Dias
"ppwwwwttt--- hahahaahaha" semuanya tertawa kecuali, Dias dan Kyara. Sesekali Kyara melihat Veranda, dan sedikit khawatir melihat Veranda menahan sakit hidungnya saat tertawa.
"anak kecil aja bilang, masa lu ga nyadar?" ledek Dina
"diem lu" jawab Kyara

Sehari kemudian....
Memang cinta bisa membuat orang hilang akal sehat. Dina dan Astri di buat terheran-heran dengan cara Veranda mengambil hati Kyara lagi. Bagaimana tidak, Veranda yang di kenal dengan sikap lembutnya, tenang, dewasa, bisa berubah menjadi jenaka hanya untuk membuat Kyara menoleh kearahnya.

Seperti saat mereka pulang dari bogor kemarin, mereka mengantarkan Veranda pulang kerumahnya terlebih dahulu, karna rumah Veranda paling dekat, Veranda yang kesal dengan Kyara yang masih saja dingin, bahkan untuk melihat Veranda, Kyara pun enggan. Dengan cepat Veranda, sengaja mengigit tangan Kyara dengan kencang, dan setelah itu ia lari kedalam rumah seperti anak kecil .

FLASHBACK ON
"AWWW" Pekik Kyara
Dina dan Astri tertawa terbahak, sedang kan Kyara masih menalar kejadian itu sambil mengusap bekas gigitan Veranda ditangannya.

"itu orang kenapa jadi gitu sih?" rancau Kyara kesal
" lu juga sih keterlaluan" sahut Dina namun masih tertawa lagi melihat tangan Kyara yang memerah. Usaha untuk membuat Kyara membuka hatinya ga cuma berakhir hari itu, saat Veranda sudah mengetahui dimana Kyara tinggal, sehingga ia bisa bebas mengganggu Kyara.

Tok tok tok
"Iya sebentar" sahut Kyara saat mendengar pintu kosan nya diketuk
CLEK

Pintu terbuka menampakkan wajah Veranda dengan senyum manisnya.
"ngapain?" ketus Kyara didepan pintu
"ini" Veranda menunjukan paperbag makanan dan ingin diserahkan ke Kyara
"Ga perlu"

BLAM!!!

Pintu tertutup
Veranda hanya menghela nafasnya, kecewa.
"Aku bakal tungguin kamu disini" ujar Veranda didepan pintu kosan Kyara
Kyara mendengar itu, kembali mengacuhkan Veranda. Tapi ternyata ucapan Veranda yang menunggunya membuat ia gelisah, 2 jam sudah ia bermain game di ponselnya dan selalu saja membuat kesal teman game onlinenya karna Kyara selalu salah mengambil tindakan, tidak seperti biasanya yang lihai memainkan game itu.
Pikiran Kyara terus tertuju pada pintu, Akhirnya Kyara pun berjalan untuk membuka pintu memastikan sesuatu.

CLEK!

" Ngapain masih disini?" tanya Kyara dengan ketus, yang masih mendapati Veranda berjongkok didepan pintu kosannya.

"nunggu kamu mau makan makanan aku"ujar Veranda sebari berdiri berhadapan dengan Kyara. Kyara membuang nafasnya kasar. Lalu mengambil paper bag dari tangan Veranda dengan kasar.

" Sekarang pu.la.ng!" ujar Kyara dengan dingin sakit Mata Veranda sudah mulai berkaca-kaca lagi, Kyara yang melihat itu memalingkan wajahnya.

"i-iya" jawab Veranda terbata dengan bibir yang ia gigit agar menahan air matanya jatuh.

BLAM

Pintu kembali tertutup.
Veranda akhirnya melangkah pergi dengan hati yang sakit lagi.

Usaha Veranda tidak berhenti seperti itu. Tak jarang ia mengirimi pesan ke Kyara sekedar untuk mengingat kan tidak lupa makan, tidak lupa beribadah, tidak lupa makan sayur, tidak lupa minum, dll, walaupun hanya dibaca oleh Kyara tanpa membalas.

Tak jarang pula Veranda mengirimkan makanan ke kosan Kyara, atau sengaja kerumah Dina dan Astri saat Kyara berada disana. Yang tetap saja di acuhkan oleh Kyara dan lagi lagi air mata yang Veranda keluarkan.

Pernah pula suatu hari Veranda ke kosan Kyara berniat ingin mengantar kan makanan, namun tidak ada tanda-tanda Kyara berada didalam sana. Veranda pun menelpon Dina .
"Mbak, Kyara sama mbak ga ? Aku di kosan dia tapi kayanya ga ada " Tanya Veranda ,t erdengar helaan nafas dari sebrang sana

" kamu cari di club menteng, namanya FUN CLUB, paling dia disitu lagi" tutur Dina

"oh ya udah aku ksana mbak. Makasih ya"

"iya kamu hati-hati, kalo ada apa-apa kasih tau mbak. Mbak jg akan telpon bartender kenalan mbak disana" Ujar Dina

"Iya mbak"
TUUTTT TUUTT. Veranda mengakhiri panggilannya.

"Ngapain sih Ra disitu" gumam Veranda.
Di suatu club malam, seseorang sudah menghabiskan setengah botol minuman yang katanya paling keras disana. Sambil memandangi sekelompok manusia yang bergoyang mengikuti music yang di buat oleh Dj sana. Sesekali ia meminum minuman keras itu dan menggerakan kepala dan mengikuti irama music yang menurutnya enak .

"Ra, tu cewek cakep banget ya"ucap Johan, bartender yang sudah mengenal Kyara. Karna Kyara cukup sering datang ke club ini, Kyara yang sudah setengah hilang kesadaran, hanya berdeham tanpa melihat kearah orang yang disebutkan oleh Johan.

" wah ke sini tu Ra" ujar Johan lagi, namun Kyara masih saja asik dengan minumannya.

Saat ia ingin meminum lagi tiba-tiba gelasnya sudah di ambil kasar oleh seseorang dan wanita cantik yang dimaksud Johan adalah Veranda.
Saat meliihat siapa orang itu, Kyara semakin murka...
"EH MAKSUD LO APAAN?BALIKIN!" Bentak Kyara pada Veranda yang sudah melihatnya dengan tatapan tajam dan kecewa

"KAMU PULANG SAMA AKU!" Bentak Veranda, ia pun sudah tersulut emosi
Dengan kesal Kyara mendekatkan wajahnya ke Veranda, dengan muka dan mata yang sudah memerah, emosinya sudah memuncak...
"LO SIAPA NYURUH-NYURUH GUA?HA? PERGI DARI SINI. GUE ENEK LIAT MUKA LO!" Bentak Kyara didepan muka Veranda yang menyuruh Veranda pergi dengan tangan yang menujuk wajah Veranda.
Veranda tidak berkata lagi, ia hanya menangis. Kata-kata Kyara terlalu menusuk hatinya. Sakit. Itu yang Veranda rasakan .

PLAK!!!


bersambung....

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang