46. Moment

1K 70 6
                                    

Sepulang kerja Dina dan Astri berniat ingin menjenguk Kyara. Setelah mendapat kabar dari Veranda bahwa Kyara tidak bisa masuk bekerja beberapa hari dikarnakan wajahnya yang bengkak.
Sampailah mereka di rumah Veranda, mereka tidak mengajak Dias, Dias sengaja mereka titipkan dirumah neneknya, mereka tidak mau Dias melihat Kyara yang babak belur.

" Ya ampun Ra, kok parah banget itu bengkaknya muka? Udah di obatin belum Ve?" tanya Astri yang baru sampai diruang tamu saat Veranda dan Kyara sedang menonton tv.
Veranda menghampiri Astri lalu berpelukan sebentar, Kyara hanya meringis melihat wajah Astri yang terlihat syok.

" Udah mbak, ini sih ga seberapa. Kemarin malem lebih bengkak" jelas Veranda,
Dina dan Astri sudah duduk di ruang tamu , Dina dan Kyara tipe orang yang sama-sama gengsi untuk menunjukan kekhawatirannya. Padahal Dina lah yang panik mendengar cerita Veranda dan ingin langsung melihat keadaan Kyara, Astri pun di buat terburu-buru saat menuju k sini, giliran udah liat orangnya Dina malah meledek Kyara. Dasar sok cuek,batin Astri.

" Sebentar aku kedapur dulu ya" pamit Veranda dan kembali dengan nampan yang berisi cemilan dan minuman.

" Ga usah repot-repot Ve, kaya sama siapa aja" Ujar Astri

" Cuma gini doang mbak" sahut Veranda lalu mentata sajiannya pada meja depan mereka.

"Nah gitu dong muka sekali-kali ganti, varian baru nih mukanya?" ledek Dina pada Kyara, Kyara melemparkan bantal sofa padanya.

"Lu ngejenguk gua ga bawa apa-apa mbak?" tanya Kyara

"Bawa..nih !!" jawab Dina lalu memberikan sebuah kotak kecil, Astri yang melihat itu menahan tawanya, ia tau isi kotak itu

" Wah mahal ni kayanya" Kyara senang karna kotak itu terlihat seperti kotak perhiasan, atasnya pun ada pitanya. Dengan tergesa ia membukanya.

"AAAAAAAA" Pekik Kyara lalu membuang kotak, Dina, Astri , dan Veranda tertawa. Jelas saja Kyara panik dan teriak, isi kotak itu adalah replika kecoak mainan Dias yang sengaja Dina bawa.
Kyara mengusap-usap dadanya , lalu meminum air yang diberikan Veranda." ah gila lu mbak, jantungan gua"

"Tibang kecoak lu takut, mengebukin anak orang ga ada takutnya lu?" sindir Dina

"Ya beda lah" sahut Kyara sewot

"Mikir panjang kalo mau bertindak, jangan apa-apa pake emosi. Bisa?" tutur Dina dengan nada yang dingin tanpa ingin di bantah.

"iya mbak, maaf" sahut Kyara, Kyara sangat menghormati Dina dan Astri, terutama Dina. Dina adalah sosok seorang kakak yang selama ini Kyara inginkan. Dina pun sering membantu Kyara saat susah, jadilah jika Dina sudah berkata dingin. Kyara tidak akan membantah.

Veranda dan Astri yang merasa suasana menjadi dingin, mengalihkan pembicaraannya. "Dias kemana mbak? Kok ga di ajak?" tanya Veranda
" iya, tadi mau diajak, tapi takut dia kaget liat muka tante kesayangannya" jawab Astri lalu melirik Kyara

Veranda mengangguk." iya sih, tadi juga aku kaget pas bangun ngeliat muka Kyara." Tutur Veranda polos membuat seisi ruangan tertawa.

Sesaat setelah perpamitan Dina dan Astri, Kyara di buat pusing denga perhatian Veranda yang menurut Kyara lebay.

"sayang, mau makan apa lagi"

"aku masih kenyang" jawab Kyara kembali memainkan game ponselnya

"sayang, minum vitamin dulu ya" titah Veranda

"kan tadi udah Ve" sahut Kyara dengan sabar

"oh iya ya, kamu ga mau apa gitu?"

"ga ada" jawab Kyara sekenanya

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang