11.PULANG TELAT (2)

1K 88 0
                                    

Part sebelumnya
" padahal dulu dia yang kekeh mau berpisah, terus mbak hal bodoh apa lagi yang dia lakuin ?" ujar Veranda sendu membayangkan Kyara ternyata sama terluka dengannya

" banyak Ve, yg mbak paling inget waktu... "

FLASHBACK ON

Ini udah kesekian kalinya ia harus mendatangi tempat hiburan malam seperti ini, mulai dari daerah Jakarta Utara,Barat,Selatan  ia sudah mulai hapal club di jakarta karna ulah temannya. Kyara.

Ia sengaja membuat tombol 1 pada ponsel Kyara ada nomor telponnya, karna temannya itu akhir- akhir ini sedang kurang waras. tak tega jika ibu atau adiknya yang harus mengurusnya.

" permisi, saya Dina yang tadi di telpon dari club ini" ujar Dina begitu sampai di tempat bartender club

" oh iya mbak.. itu temennya di situ. dari tadi minum terus, saya larang malah marah, maboknya rusuh lagi mbak" adu bartender tersebut

" oh iya. maaf ya, ini untuk bayar tagihannya. kembalinya ambil saja ya sebagai permintaan maaf dia" ujar Dina sambil mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan.. lalu ia melangkahkan kakinya menuju teman yang seperti adiknya itu

" Ehhh kutill ngapain lu disini? gila beneran gila lu ya? ga kasian sama ibu lu sama adek lu?" ujar Dina begitu dekat dengan adikknya itu

" eh ceboolll, booll bolll. hahahah" rancau Kyara menggoyangkan badannya dari tempat duduk saat melihat Dina

" eh si tai, lagi mabok masih aja ngatain gue" ujar Dina

" pulang bangke, gara-gara lu gue ga bisa nonton korea, ah tai " ujar Dina lagi mencoba mengangkat Kyara dari meja club

"hahahaha gue ga bisa hidup tanpa dia mbak" ujar Kyara namun matanya masih terpejam

" aaargghh pala gue sakit mbakk aargghh" ujar Kyara memukul kepalanya sendiri

"lu tolol apa gimana sih? udah tau ga kuat minum sok-sok an minum" ujar Dina setelah berhasil merebahkan  Kyara  di jok belakang mobilnya dengan bantuan security

" aarrggghhh, kenapa sih mamahnya kejam banget ?aaarrgghh" rancau Kyara lagi

" gue ga bisa jauh-jauh dari dia, ngerti ga sihh haaa ???aaarghhh" rancau Kyara lagi sebari memegang kepalanya, sedang Dina hanya melihatnya sambil geleng-geleng kepala.

Flashback off

" Gitu ceritanya Ve" cerita mbak Dina tanpa sadar sudah membuat pipi Veranda basah

" ehh maaf, lu jadi nangis Ve" ujar Mbak Dina tidak enak melihat Veranda menangis karna ceritanya

" gpp mbak, aku ga nyangka Kyara seterpuruk itu, karna selama ini dia terlihat kuat, bahkan waktu kita ketemu lagi. Dia terlihat biasa aja" jelas Veranda heran

" iya, tu orang emang sok kuat aja depan kamu Ve,  sampai pada akhirnya, akhir-akhir ini mbak bisa liat ketawa dia yang bener-bener lepas, senyum dia yang bener-bener tanpa beban..dan ternyata itu karna hubungan kalian kembali lagi, mbak ikut seneng"

" terimakasih ya mbak, mbak selama ini udh jagain Kyara” ucap Veranda lalu memeluk Dina

“ iya sama-sama Ve...btw  Kok lu mau Ve sama mahluk itu?”

“ GUE DENGER YA MBAKK!” ujar Kyara dari dalam kamarnya  beberapa saat lalu sebenarnya ia telah selesai dah ingin menghampiri mereka berdua, namun karna mereka sedang berbicara serius Kyara sengaja berlama-lama didalam tidak ingin mengganggu, tetapi serasa di dengar sesuatu yang menyudutkannya ia langsung berteriak dari dalam kamar sambil menuju duduk di sebelah kekasihnya itu.

“ lahh emang lu bukan  mahluk?” tanya Mbak dina setelah Kyara ikut duduk di tengah Veranda dan Dina

“ ya mahluk tapi kan gue berasa mahluk halus kalo di sebutnya begitu” ucap Kyara pasrah

“ itu elu ya yang ngomong, gue ga ada ngomong" elak Mbak Dina membuat Kyara merengut kesal

“hahahahaha” tawa Mbak Dina dan Veranda

“ Ve, masa mbak Dina sempet ga percaya kamu punya aku?” aduku pada Veranda

“ Ra, jangankan gue ya. Ni satpam kantor ga akan percaya yang ada juga lu dibilang gila” ucap Mbak dina menyakinkan ku

“ iya si ya, hubungan kaya gue dan Ve memang susah di terima” ucap Kyara mengerti

“bukan gitu si sebenernya, masalahnya perbedaan lu sama Veranda jauh banget Ra, ibaratnya Veranda Batu permata... nah lu batu ginjal”

Hahahaahahahaha” tawa Veranda dan Mbak Dina bersama

“ yeeeeeee cebooll” ucap Kyara tak terima

Sejam lalu setelah mereka bermakan malam bersama, Mbak Dina berpamitan pulang, Kyara dan Veranda berbagi tugas. Veranda membersihkan meja makan serta mencuci piring, sedang Kyara hanya menyapu ruangan.  Setelah selesai menyapu, Kyara merebahkan tubuhnya pada ranjang mereka. Kyara memainkan aplikasi game pada handphonenya. Setengah jam berlalu, belum ada tanda-tanda kekasihnya itu masuk kamar. Akhirnya Kyara menyusul Veranda di dapur.

“Ve. Kamu belum selesai cuci piringnya? “ tanya Kyara menuju ke arahnya.

“loh tanganmu kenapa ??” ucap Kyara panik melihat darah keluar dari ujung jarinya

“gpp ini kena spon kawat tadi” jelasnya, sebenarnya Veranda sempat melamun dia teringat cerita Mbak Dina tentang betapa tersiksanya Kyara, hingga tanpa sadar tanganya sudah terluka

“kenapa ga panggil aku sih? “ tanya Kyara kesal lalu mengambil hansaplast

“ perih ya? “ ujar Kyara sambil berusaha meniup luka Veranda

“ besok ga usah nyuci-nyuci piring deh. biar aku aja” ucapnya lagi.  Selesai memasangkan hansaplast Veranda malah tersenyum

“ kamu kenapa malah senyum-senyum ?” tanya Kyara heran melihat kekasihnya itu

“ orang luka bukannya meringis malah senyum, kayanya kamu harus belajar ekspresi wajah deh Ve” ujar Kyara lagi, namun bukannya menjawab Veranda malah mencium bibir Kyara cepat

“ manis banget siiih mulutnya? Awas aja kesemua cewek kaya gini, ga akan aku ampunin” ujar Veranda sambil mencubit pipi Kyara pelan

Veranda secara tiba-tiba mengalungkan tangannya pada leher Kyara lalu berkata

“ jangan berlebihan juga, ini cuma luka kecil masa cuci piring aja ga boleh?hmm? “

“ ya abisnya kamu luka gitu, berdarah lagi, kenapa siihh ga teriak minta tolong?” tanya Kyara menatapnya sebal

Bukannya menjawab, Veranda malah menatap Kyara intens membuat Kyara gugup. Tangan yang ia kalungkan pada leher Kyara sekarang mengusap leher belakang Kyara membuat bulu kuduk Kyara berdiri,sambil tersenyum cantik, Veranda Membisikan kata-kata yang membuat Kyara menegang sesaat lalu bergairah

“ sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang” ucap Veranda, pelan dan lirih

Tanpa berkata lagi Kyara menggring Veranda menuju kamar mereka. Kapan lagi dia mengkode duluan, batin Kyara bahagia

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang