9.Khayalan yang jadi kenyataan

1.1K 89 3
                                    

2 tahun yang lalu, Veranda sangat menantikan dan mebayangkan, bagaimana rasanya tinggal dengan Kyara. Walaupun mereka dulu sudah sering saling menginap di tempat masing-masing, ataupun di hotel yang mereka sewa tetap saja berbeda rasanya jika setiap hari akan dilalui berdua. Itu khayalan Veranda dulu, ia sangat ingin menjadi satu-satunya yang dilihat Kyara saat membuka mata dan memejamkan mata. Dan sekarang bukan hanya khayalan, ia pun bisa mendengar dengkuran halus Kyara yang masih terlelap, padahal kemarin malam Kyara terlelap duluan . Perlahan Veranda mendekatkan diri , duduk di tepi ranjang tepat sebelah sepala Kyara.

"sayang bangun, udah jam 7 tu" ujar Veranda lalu mengecup pipi kekasihnya yang masih saja memejamkan mata.

"hmmm... iya" jawab Kyara, membuka matanya perlahan. Dilihatlah matahari hatinya sedang menatapnya sambil tersenyum

" pagi iler'" Ucap Veranda mencubit pipi kekasihnya itu

" jangan fitnah pagi-pagi, ga baik. Aku ga pernah ngiler " jawab Kyara ga terima

"iya kamu ga ngiler, Cuma bikin pulau di bantal ya ?" ujar Veranda meledek

" astaga dosa sayang kamu ngebohong mulu, udah ah aku mandi" jawab Kyara menuju kamar mandi, dan tetap saja Kyara tidak terima dibilang ileran, padahal jelas-jelas hanya bantalnya saja yang terdapat pulau.

" dasar anak SD, Pinter banget ngelesnya " ucap Veranda sedikit keras sambil merapihakn tempat tidur mereka

" AKU DENGERR YAAA VEEE" saut Kyara dari dalam kamar mandi

" hahaha bocah" ucap Veranda lagi

"VEEEEEEEEE" sautan kesal Kyara menggema

"hahaha" Veranda tertawa geli. Dia sangat senang saat menggoda kekasihnya itu.

" Ve, kamu lihat kaosku yang abu-abu ga ?"

" Ve, celana kerjaku yang hitam mana ya ?"

"Ve, jaket ku mana ya yang Nike itu loh ?"

"Ve id card aku mana ya ?"

"aduuh kemana sii" gerang Kyara frustasi

" Ve... Ve.. sayang , kamu kok ga nyaut ?"ucap Kyara dengan pandangan masih mencari keperluannya itu

Tak terdengar sautan Veranda, Kyarapun mencari Veranda dan ternyata Veranda sedari tadi Veranda sedang melihatnya sambil melipat kedua tangan diperutnya.

" Ve kok kamu ga nyaut sih?aku kesiangan ini " ucap Kyara menatap Veranda

" Makanya kalo bangun tu jangan mepet terus, masuk jam 8 bangun jam 7, perjalanan dari ini ke kantor kamu kan 1 jam Ra,
semua perlengkapan kamu udah aku siapin di tempat tidur, kamu ngapain nyarinya di ruang tamu?"ucap Veranda panjang lebar, sedang Kyara hanya nyengir sambil menggaruk kepalanya.

" makasih sayang aku"

Cup,

Kyara mencium pipi Veranda, lalu berlalu kekamar memakai perlengkapan kerjanya. Veranda hanya mengeleng-gelengkan kepala.

Setelah di rasa rapi, Kyara keluar hendak pamit bekerja kepada Veranda.

"Sayang aku berangkat dulu ya" ucapnya sambil memasangkan tali sepatunya

" Minum dulu susunya" Veranda menyodorkan segelas susu pada Kyara

" tap-"

Belum selesai Kyara bicara Veranda sudah melototi Kyara bertanda tidak ada bantahan. Dengan cepat ia teguk seluruh isi gelas tersebut lalu memberikan gelas kosong itu ke Veranda.

"Dah sayang", ucapnya berlalu menghilang dari pintu .

Tak ada semenit, pintu kembali terbuka,

CUP untuk dahi

CUP CUP untuk kedua pipi mochinya

CUP terakhir untuk bibirnya

Veranda pikir Kyara akan lupa, ia sudah kesal namun Kyara selalu mengejutkan Veranda dengan caranya.

" aku berangkat ya sayang, jangan bandel"ucap Kyara mengelus pipi mochi kesayangannya lalu pergi menuju kantornya.

"HATI-HATI SAYAAANG" ujar Veranda agak berteriak agar kekasihnya yang sudah hilang dibalik pintu itu mendengar

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang