32.Takdir

1K 73 2
                                    

PART SEBELUMNYA....

" ya udah, gue pulang ya" ujar Kyara sudah rapi

"ga, kita makan diluar ya, udah lama juga"

"gue males ah, mau balik aja"tolak Kyara

" lu mao balik apa mau ke club lagi? Baru jam 7 loh, jangan lu pikiri gue ga tau. Lama-lama badan lu ikut ancur kalo lu begini terus Ra" tutur Dina menceramahi Kyara

Kyara hanya tersenyum menanggapi Dina

Dina menghelas nafas, namun tak lama berganti senyum jail. "nah gua punya ide...".

TAKDIR

“Diassss...masa tante Kyara ga mau ikut sih?” Teriak Dina kedalam rumah, munculah Dias dari dalam rumah dengan muka ditekuk

“kalo tante ga mau ikut, kita slek ya” ujar Dias yang membuat Dina menahan tawanya

“sayang kamu tau kata-kata slek dari mana sih? tanya Astri  pada anaknya ia baru saja keluar dan sudah rapi untuk berangkat

“ Dar—”belum sempat menjawab, mulut Dias di tutup oleh tangan Kyara

“yuk sayang, Dias sama tante ya duduknya” sela Kyara dan meninggalkan Dina dan Astri

Kyara dengan cepat megendong Dias dan meninggalkan Astri dan Dina sebelum ia di marahi karna mengajarkan kata-kata itu pada anaknya.

“ hahahaha, jadul banget sumpah. Masa slek sih yang?” tawa Dina dan Astri yang menyadari pasti anaknya itu diajari oleh Kyara.

Mereka berempat sampai disebuah cafe daerah puncak, di tengah perjalanan dengan ide dari Astri akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di sebuah vila yang sudah ia pesan saat perjalanan menuju puncak.

Sebenernya Kyara sempat menolak saat mendengar kata puncak, ia kembali teringat kenangannya dengan Veranda. Tapi karna Dias sudah terlalu senang. Dia jadi tak tega, dan disinilah mereka sekarang.

Di sebuah Vila, yang cukup luas, terdapat kolam renang dan permainan anak seperti ayunan, dan jungkat-jungkit. Vila ini memang seperti komplek, terdapat vila-vila lainnya namun Vila ke vila lainnya berjarak cukup jauh. Agak jauh Kyara melihat-lihat sampai ia melihat ada salah satu vila yang sedang di pakai syuting, terlihat ada beberapa ligthing serta alat-alat yang biasa dipakai untuk syuting lainnya.

Dina, Astri dan Dias sedang membuat api unggun di depan Vilanya,

Sedangkan saat ini Kyara memilih duduk diayunan dengan mengarahkan wajahnya kelangit dengan menutup mata. Mengenang masa-masa indah bersama Veranda dulu, ia tidak menampik, bayangan Veranda masih selalu hadir dalam harinya dan membuat rasa bahagia dan sakit yang bersamaan, apapun yang ia lakukan, selalu ada Veranda dipikirannya. Air matanya kembali menetes, harusnya ia ke club bukan ke sini, seengganya ia bisa cepat tertidur setelah meminum minuman keras itu, pikirnya.

Hatinya kembali sakit, ia tertunduk menutup wajahnya dengan kedua tanganya, ia benci mengapa ia selalu serapuh ini, sampai kapan pikirnya.

Tangisnya kembali pecah, rasa sakit itu hadir kembali.

“hehh, gue ngajak lo kesini bukan mao bikin lo tambah galau ya” ujar Dina saat sudah berada di hadapan Kyara

Tanpa sadar dari kejauhan Dina dan Astri sedari tadi memperhatikan adiknya itu, namun di saat melihat Kyara mulai menangis lagi Dina dengan cepat menghampiri Kyara.

“Ra,mau sampai kapan lo begini? Lo sendiri yang ninggalin kenapa lo sendiri yang kaya gini sih?” Ucapan Dina berhasil membakar emosi Kyara.

“terus gue harus bertahan dengan dia yang ga lagi ngehargain perasaan gue mbak?”ujar Kyara dengan mata yang merah

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang