29.Terimakasih Mbak

965 72 0
                                    

Matahari mulai menampakan dirinya, daun-daun pun bergembira menyambutnya, hari yang cerah untuk memulai aktivitas. Namun seseorang masih saja terdiam dengan pandangan kosong, sesekali airmatanya turun.

Kebodohannya membuat orang yang ia sayang, orang yang ia perjuangkan, pergi meninggalkannya. Karna ketertarikannya pada lelaki yang selalu memesan pakaian di butiknya , membuatnya nyaman saat berada didekatnya. Entah bagaimana terjadi, membuatnya begitu bodoh pikirnya.

Dengan mudahnya ia membohongi kekasihnya dengan alasan sibuk hanya untuk mengobrol dengan lelaki tersebut. Dan setelah ia mengerti, perasaannya itu hanya sebuah rasa nyaman pada seorang, seperti terhadap teman. “Veranda bodoh”. Meruntuki dirinya sendiri dan kembali menangis. Iya, Dia Veranda

Semua bermula saat ia mendapat orderan baju sangat banyak,ia sangat gembira, saat itulah ia bertemu dengan. Raka. Pemilik perusahan yang ingin membuat seragam untuk karyawannya. Veranda pun berkenalan dengan Raka, sesekali Raka pun datang ke butiknya untuk mengontrol pesanannya, hingga membuat mereka akrab.

Suatu hari Raka mengajak Veranda untuk makan siang diluar dengan alasan ingin membicarakan soal bisnis yang mungkin Veranda tertarik, dengan alasan itu Veranda menyetujui ajakan itu. Saat itu ia masih mengabari Kyara.

Semakin hari, Raka semakin gencar mendekati Veranda, hingga sesekali mengirimi Veranda sebuket bunga. Veranda semula menganggap itu hanya bentuk terimakasih seperti yang diucapkan Raka.

Raka termasuk orang yang baik, Veranda pun sudah mulai berani bercerita apa saja, namun ketika Raka bertanya...

“Ve, kamu masih sendiri atau sudah punya pacar?”

Veranda mendadak terdiam, biasanya ia akan dengan cepat menjawab bahwa ia sudah memiliki kekasih, namun saat di tanya oleh Raka. Dia berpikir

“hmm aku masih sendiri”

Entah mengapa jawaban itu yang keluar dari bbir Veranda, dan itu adalah awal dari penghianatan yang ia buat sendiri.

Hari demi hari jawaban Veranda atas pertanyaan itu membuat Raka semakin gencar mendekati Veranda lagi. Saat jam makan siang pun Raka selalu datang kebutiknya,untuk mengajak Veranda makan siang. Dan Veranda langsung mengiyakan.

Terkadang ia berbohong pada Kyara saat tak bisa menjawab panggilan telponnya.

Entahlah, ia merasa tidak enak menolak ajakan Raka,

Hingga Veranda mulai berani menerima ajakan makan malam Raka, dan tidak merasa risih saat Raka menggandeng tangannya. Veranda tau ia salah, namun ia tidak bisa menolak. Dalam hati ia pun tertarik pada Raka. Entah apa perasaan ini.

Hingga tak jarang ia tidak pulang kerumah Kyara dan pulang kerumah mamahnya untuk menhindari pertanyaan Kyara.

Hingga suatu malam itu, saat Kyara memergoki dirinya dengan Raka  dan meninggalkan dirinya .

Flashback ON

“Cium aku” perintah Veranda pada Raka

Dasar kucing , di kasih ikan asin mana mungkin nolak.

CUP

Semula Raka hanya menempelkan bibirnya pada Veranda, dan mulai melumat. Dengan cepat Veranda melepas ciuman itu. ia tersadar

“Tak ada perasaan apapun, aku tidak merasakan apapun karna ciuman ini” pikirnya.

"Kyara maafin aku" rancaunya

Veranda mulai menangis sejadi-jadinya, ia kembali bersimpuh di tanah dengan tangis yang semakin keras. Bahkan ia tidak peduli dengan kebingunan Raka, ia menolak saat Raka ingin menenangkannya. Ia merasa dirinya menjijikan.

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang