40. Malam Panjang

1.6K 74 0
                                    

Kyara dan Veranda pun berpamitan, Kyara mengantar Veranda kerumahnya, dalam perjalanan tidak ada obrolan. Mereka berdua hanya diam dengan pikirannya masing-masing.

“udah sampe” ujar Kyara, melihat rumah Veranda yang sepertinya sangat sepi

“makasih, mau mampir?”

“ga usah makasih udah malam”tolak Kyara

“ Iyah hati-hati di jalan Ra” namun saat Veranda ingin keluar dari mobil, Kyara menahannya.

“Dirumah ada siapa? Kok sepi banget? Mamah ada kan?”tanya Kyara

“Cuma ada aku sama satpam, mamah lagi keluar kota”jawab Veranda. Kyara membuang nafasnya kasar.

“Ya udah aku temenin”
Veranda yang mendengar itu bahagia, lalu menatap Kyara. “Beneran?”
“ Iya” jawab Kyara

Memang Kyara masih kecewa pada Veranda, namun rasa cintanya pada Veranda lebih besar, ia tak tega membiarkan Veranda dirumah sendiri.

Dan jadilah ia disini, di kamar Veranda. Kamar Veranda tidak banyak berubah, hanya warna catnya saja yang sekarang menjadi warna putih biru, di samping ranjangnya masih ada beberapa foto dirinya dan Veranda. Kyara mengambil salah satu foto itu lalu tersenyum. Ternyata Veranda masih menyimpannya, ada rasa bahagia dihatinya.

“Kamu mandi dulu ya, bajunya nanti aku siapin” Ujar Veranda lalu memberikan handuk pada Kyara

Kyara melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Sedang Veranda pun menyiapkan baju untuk Kyara dan meletakkannya di ranjang. Ia pun pergi mandi menggunakan kamar mandi di kamar tamu. Saat ia selesai, ternyata Kyara sudah selesai duluan, Kyara sudah duduk di ranjang dengan memainkan ponselnya.

“Tidur Ra udah malem, besok kamu masih kerja”  Kyara tidak menjawab, hanya menuruti Veranda, lalu menuju sofa di kamar Veranda untuk tidur di sana.

“ kamu ngapain di situ?” tanya Veranda heran

“tidur lah” jawab Kyara dingin

“Segitu jijik nya kamu sama aku Ra?” tanya Veranda dari ranjangnya, dengan mata berkaca menahan tangis. Veranda tidak sanggup dengan segala penolakan Kyara. Walaupun ia sudah mencoba menerima sikap Kyara, namun masih saja sakit itu terasa didadanya.

Kyara menghela nafasnya, menghampiri Veranda. “Siapa yang bilang gitu? Hm?” tanya Kyara lalu menghapus air mata Veranda

“Jangan nangis terus bisa ga?”ucap Kyara lagi

“Apa aku udah ga pantes buat kamu Ra? Aku harus gimana biar kamu nerima aku lagi?” Rancau Veranda, air matanya kini turun lebih deras.

“Kamu jijik kan sama aku karna aku udah di cium cowo itu?” teriak Veranda

Sedang Kyara mulai merasakan sakitnya lagi, ia mulai mengingat kejadiian itu. Kyara tidak menjawab, ia mengambil kunci mobilnya mengambil tasnya lalu berjalan ke arah pintu. Veranda yang menyadari itu menahan Kyara. Menghadang Kyara didepan pintu kamarnya.

"Minggir” ucap Kyara dingin

“Engga” tolak Veranda

“MINGGIR!!” Bentak Kyara sambil menatap mata Veranda tajam
Veranda tetap menolak untuk minggir dari pintu, air matanya semakin deras. Kyara menatapnya dengan penuh emosi, mukanya sudah memerah.

“ ENGGAAA!!” teriak Veranda

“ Dari pada kamu kaya gini mending kamu pukul aku, pukul aku Ra, TAMPAR AKU, PUKUL AKU JANGAN DIAM TERUS PERGI!!!!!"Teriak Veranda

“KALO KAMU GA MAU, BIAR AKU YANG LAKUIN!!” teriak Veranda lagi

Veranda menangis teriak memukul wajahnya sendiri, menampar wajahnya sendiri, Kyara mencoba menahan tangan Veranda, namun entah kekuatan dari mana Veranda mampu mengerakan tangannya lagi hingga mengenai sudut bibirnya dan berdarah karna ulah tangannya sendiri.

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang