Dina dan Astri di buat bingung dengan Kyara yang tiba-tiba sudah berada didepan rumahnya dengan raut muka yang seperti malu-malu dan panik.
“ geli gua sumpah liat lu gini, ada apa sih? Tumben banget pulang kerja weekdays kerumah gua?” tanya Dina heran, pasalnya sangat jarang sekali Kyara mengunjunginya di saat weekdays.
“hhm-mm. Hmmm”
“lu gagu ? tadi kan di kantor masih bisa ngomong Ra” tanya Dina yang membuat Kyara memutar matanya malas.
“ ini diminum dulu coba Ra” tawar Astri membawa minuman untuk mereka dan duduk disebelah Dina. Kyara meminum dengat cepat hingga hitungan detik airnya sudah habis. Dina dan Astri menatap heran pada Kyara.
“mbak tambah lagi ya minumnya?” tawar Astri dan ingin berdiri
“ga usah mbak , duduk aja aku mao ngomong”
“ngomang ngomong dari tadi ga ngomong-ngomong” rancau Dina
“ hmm gini mbak Din, mbak As.... aku—aku”
“ apa sih ? “ Dina tidak sabar mendengar Kyara yang tak kunjung berucap, padahal dirinyasudah sangat penasaran.
“ yuk ngomong aja Ra, gapapa kok” ucap Astri lembut lalu mengelus kepala Kyara, Kyra sudah seperti adiknya sendiri dan Dina pun senang melihat Astri sangat peduli pada Kyara. Namun bukan Dina namanya jika tidak meledek Kyara. Dina pura-pura berdecih
“ cepet ah lama banget, kesel gua. Gua tinggal ke dal-
“aku mau ngelamar Veranda!” Ucap Kyara tegas, dan Dina terlihat masih membuka mulutnya karna ucapannya terpotong oleh Kyara
“ oh my god... selamat ya Ra, Veranda pasti bahagia” ujar Astri bahagia
“ ya ampun mao bilang itu aja susah banget.. segala malu-malu anying lo” ucap Dina yang dihadiahi cubitan oleh Astri karna Dina berbicara kasar. Dina hanya cengengesan
“ makasih ya mbak, aku malu aja gitu..hmm. trus sebenernya aku mao minta bantuan kalian buat persiapkan semuanya” ujar Kyara menatap keduannya dengan tatapan memohon
“ya kita pasti bantu lah” jawab Dina dan disetujui dengan anggukan Astri.
“Makasih banyak ya mbak, dan jangan sampe Veranda tau ya mbak”
Setelah hari itu, Kyara , Dina, dan Astri menyiapkan semua untuk acara lamaran Veranda. Dari mulai membooking restoran, mencari cincin, dll. Kyara sudah tidak sabar menunggu waktu yang tepat, ia pun sedikit gugup. Namun.... saat sudah menjelang waktunya Veranda berubah sehingga ia harus mengatur waktu dan mengundur berkali-kali. Dengan alasan Veranda sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BIASA
Romance" 2 tahun aku berharap pertemuan kita yang justru kamu hindari, 2 tahun aku ngelakuin hari-hari tanpa ada rasa bahagia, 2 tahun aku susah bernafas, 2 tahun aku ingin pergi dari dunia ini, karna duniaku tak pernah kembali, ini yang kamu bilang bahagi...