“Ra aku mao ngomong” ujar Veranda saat ini Kyara dan Veranda berduduk bersama di depan Sofa. Hari ini Weekend, jelas Kyara lebih senang menghabiskan waktunya didepan Tv, menonton Doraemon dengan cemilan chiki cheetos ditangannya.
“ ya ngomong aja Ve” ucap Kyara tanpa melihat kekasihnya itu. Veranda menghela nafas karna Kyara belum juga menoleh kearahnya.
“ Aku mau nyoba ngelamar kerja Ra.” Secepat kilat ucapan Veranda mengalihkan padangannya dari arah tv, Kyara menatap kekasihnya yang duduk di sampingnya, sekarang ucapan Veranda lebih menarik di bandingkan tayangan kesukaannya.
“Aku masih bisa Ve buat nyukupin kita berdua, kalau memang kamu merasa kurang, aku akan nyari kerjaan tambahan lagi” Terang Kyara menatap Veranda
“ Bukan itu maksud aku sayang” sejenak Veranda mengelus pipi Kyara pelan
“ Semua kebutuhan aku tercukupi sama kamu, aku jarang belanja online bukan karna uang dari kamu ga cukup. Tapi karna emang ga ada yang lagi aku butuhin aja” Lanjut Veranda
“Terus kenapa? Kamu kan ngerti kondisi kamu, kamu belum bisa keluar bebas, kita ga pernah tau apa yang mamah kamu akan lakuin, orang-orang diluar sana juga pasti masih mengenalmu, aku ga mau kamu nanti dihujat oleh mereka” Kyara menjelaskan maksudnya melarang Veranda
“ tapi aku bosen Ra diem dikosan terus”lanjut Ve memohon
“ Besok ikut aku ya “ ucap Kyara
“ kok malah ga nyambung jawabnya?” tanya Veranda
“ Besok kamu bakalan tau” ucap Kyara, lalu mencubit kedua pipi Veranda dengan gemas. Veranda memicingkan matanya curiga,
“ awas ya kalo macem-macem?”
“ emang kalo macem-macem kenapa?” udah gede ini” ucap Kyara yang berhasil membuat Veranda mencubit perutnya
“ aduh sakiitt Pee” adu Kyara
Keesokan harinya.....
“Ra, ini kita mau kemana sih? Kamu yakin ga salah jalan?” ujar Veranda sedangkan kekasihnya itu hanya menanggapinya dengan tersenyum
Hamparan luas, perumahan yang masih sangat asri. Bahkan jika dilihat pagi seperti ini terlihat samar sebuah gunung, entah gunung apa yang pasti kabutnya pun masih terlihat. Dingin, segar. Itulah yang dirasakan Veranda. Cukup menenangkan pikirnya. Setelah melewati beberapa rumah yang terlihat sama semua, sampailah pada sebuah rumah bertuliskan blok B7.
“ sampe, yuk turun Ve” ujar Kyara menarik Veranda untuk mengikutinya
“ Ini Rumah siapa si Ra?”
“Kamu suka ga ?”tanya Kyara
“ Ya suka sih”
“ya udah besok kita pindah kesini” ujar Kyara membuat Veranda melototkan matanya mengisyaratkan meminta penjelasan pada kekasihnya itu
“ Ini rumah kita, aku nyicil sih tepatnya. Maaf ya sayang, hanya rumah dengan luas yang kecil berbeda dengan rum—”Belum selesai Kyara melanjutkan ucapannya Veranda langsung memeluk kekasihnya itu.
“ Makasih sayang, makasih” ucap Veranda. Kyara membalas pelukan Veranda dengan erat.
“ Aku ngerti Ve kamu kurang nyaman dikosan, apalagi sering ada preman di depan gang kosan itu, aku juga ga tenang ninggalin kamu dengan lingkungan yang kurang nyaman seperti itu, mungkin itu juga alasan kamu ingin bekerja ya ?” jelas Kyara panjang, Veranda mengangguk
“ Jujur, aku memang agak takut saat kamu pergi kerja. Beberapa kali ada aja yang mengetuk pintu, untung Bu Rani, ibu kos kamu selalu membuat preman itu pergi. Maaf aku baru cerita, aku takut kamu kepikiran” Ujar Veranda panjang
Sedang Kyara hanya mengehela nafas, merasa tidak becus menjaga Veranda.
“ aku pikir jika bekerja kan otomatis aku tidak terlalu lama berada dikosan” lanjut veranda lagi
Kyara mengehela nafas, meraih tangan Veranda untuk digenggam
“ Ve, kamu itu hidup aku. Jika ada yang terjadi padamu aku ga akan pernah bisa maafkan diri aku sendiri, jadi tolong , apapun itu, kasih tau aku” Kyara menatap mata Veranda
“ Iya sayang, maaf” ucap Veranda mengecup tangan Kyara
Kyara POV
Tak pernah kubayangkan pindahan itu sangat melelahkan, bagaimana tidak, aku tidak mengerti apa yang di bawa Veranda sampai memenuhi 8 kardus dan 3 koper, sedangkan punyaku hanya 2 koper belum lagi barang-barang elektronik kami.
“ Ve, kamu ga salah ini? “ucapku melihat barang Veranda yang sudah siap untuk di angkat ke mobil
“iya sayang, itu kebanyakan barang aku dari apartement, kemarin aku minta tolong Nita untuk bawakan”
“ oh dari apartement ya ? terus kenapa ga minta langsung antar kerumah kita Ve? Kalo gini kan jadi kerjaan 2 kali loh” ucapku mengelap keringat ku yang mulai bercucuran
“ aku takut mereka tau rumah kita” jelas Ve
“ iya bener juga si” ucapku pasrah
“udah lah tenang, nanti aku pijit. Angkat dulu gih sana, kasian abang supirnya udah nungguin” ucapnya lalu mengedipkan matanya.
Remuk lu ra Remukk,untung sayang.batin Kyara pasrah, lalu mengangkat satu per satu barang-barang Veranda.
“Hahhh selesai juga” ucap Kyara merebahkan tubuhnya pada teras mini rumah barunya.
Rumah Kyara dan Veranda hampir sama dengan komplek perumahan lainnya halaman rumah sebelah kiri, Kyara Tanami beberapa tanaman hias yang masih bibit, bunga –bunga kecil, namun sebelah kanan di khususkan untuk parkiran kendaraannya, pagar rumah pun ia buat agak tinggi agar tak ada yang mengintip, terdapat teras dengan bangku santainya, sangat sederhana, rencananya ia ingin membuat sebuah air mancur kecil pada kebun mini halamannya. Rumah sederhana namun sangat nyaman dan udaranya masih sangat sejuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BIASA
Romance" 2 tahun aku berharap pertemuan kita yang justru kamu hindari, 2 tahun aku ngelakuin hari-hari tanpa ada rasa bahagia, 2 tahun aku susah bernafas, 2 tahun aku ingin pergi dari dunia ini, karna duniaku tak pernah kembali, ini yang kamu bilang bahagi...