Matahari mulai menenggelamkan sinarnya, membuat bintang dan bulan bersiap untuk menampakan dirinya. Sedari tadi, seseorang telah sibuk dengan beberapa masakan yang dibuatnya, sedang kekasihnya hanya duduk disofa memainkan game kesukaannya.
“Kamu yakin ga mau aku bantu?”
Kyara yang masih asik dengan gamenya akhirnya tidak tega melihat Veranda yang masih saja sibuk didapurnya.
“ Ga, yang ada kamu bikin kacau” Ujarnya menjulurkan lidahnya pada kekasihnya itu . Kyara pun gemas akan tingkah kekasihnya itu.
“Sini kalo berani samperin”tantangnya
“Itu sih maunya kamu. Udah ah jangan ganggu aku dulu” Veranda mengibas-ngibaskan tangannya pada Kyara.
Karna kekasihnya menolak niat baiknya, dilanjutkan lah game yang sempat ia pause.
Selang 1 jam, Kyara akhirnya mematikan gamenya. Dan memilih memperhatikan Veranda , Veranda yang saat ini masih mengenakan Apron motif kartun gajah, serta rambut yang ia kunci tinggi, memperlihatkan keringat yang mulai mengucur dari anak rambutnya. Tak tega melihat itu, Kyara pun mengambil tissue berniat menghapus peluh kekasihnya.
“ kamu mandi apa masak ?” tanya Kyara, tanganya mulai menghapus keringat Veranda, sedang Veranda hanya menunjukan giginya
“ hehehe”
“ kamu mau ngasih makan tetangga juga ya Ve?” Tanya Kyara. Heran saja dipikirnya, mengapa kekasihnya itu tidak kunjung selesai memasak. Ternyata ia memasak begitu banyak. Padahal drumah ini hanya ada mereka berdua.
“ oh harusnya gitu ya Ra?”
“ Lah itu kamu masak byk banget loh? Ga akan abis kalo berdua “
“o-oh iya aku lupa kasih tau, Mbak Astri dan Mbak Dina mau ke sini, mau main katanya. Sama anaknya juga si Dias” Jelas Veranda namun matanya masih mendekor makananya yang sudah mencapai platting
“Lah Mbak Dina ga ada bilang aku loh”
“ Mbak Astri yang bilang, aku juga ngundang sih. Itung-itung syukuran rumah kita kan”
“ ya boleh juga sih, tapi emang kamu sejak kapan akrab sm mbak astri?”
“yeee kepo ah, itu urusan perempuan”
Kyara tau memang Veranda sudah dikenalkan Astri oleh Dina beberapa waktu lalu lewat video call mereka, tapi ia tidak tau jika keduanya kini sudah akrab.
“ emang sejak kapan aku laki-laki?”
“haha sejak kamu angkat-angkat aku” Goda Veranda
Dari pada malu, Kyara meninggalkan Veranda yang masih tertawa puas meledeknya. Walaupun Kyara yang melakukann itu ia masih saja malu jika mengingat itu. Terkadang dia heran, kekuatan darimana hingga ia bisa melakukan itu pada Veranda.
Kyara berjalan keluar untuk membukakan pagar rumahnya setelah terdengar klakson mobil. “ Mbak Astri, hai Dias, masuk yuk Veranda udah nunggu” Sapa Kyara tanpa pedulikan seseorang lagi membuat Astri terkekeh
“ Mbak , supirnya suruh masuk aja gpp “ celetuk Kyara menatap Dina
“Eh Anj----”
Belum sempat Dina melanjutkan kata-katanya, Astri sudah membekap mulutnya dan melolot kearahnya
“Ada Dias”
“hahahaha, kesian si cebol” ujar Kyara lalu berlari kedalam rumah sebelum Dina melepas sepatunya berniat melempar pada Kyara.
Tawa dan canda terdengar dari rumah b07, sesekali serius namun tetap ada saja ulah Dina dan Kyara yang membuat mereka kembali tertawa. Bahkan Dias terkadang ikut membuat tawa mereka pecah seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BIASA
Romance" 2 tahun aku berharap pertemuan kita yang justru kamu hindari, 2 tahun aku ngelakuin hari-hari tanpa ada rasa bahagia, 2 tahun aku susah bernafas, 2 tahun aku ingin pergi dari dunia ini, karna duniaku tak pernah kembali, ini yang kamu bilang bahagi...