Into The Wild

924 92 7
                                    

"Namjoon ah....kenapa buru-buru sekali ??"

Itu kata terakhir yang di dengarnya dari Ara. Sebelum memacu motornya keluar dari bangunan kampusnya yang megah serta pepohonan rindang nan hijau disekitarnya.

Lalu dia menghentikan motornya di sebuah restoran Jepang untuk membeli makanan. Lalu setelah itu ngebut lagi menuju apartemennya.

Dengan terburu-buru dia naik ke unit apartemennya, memencet kode sekuritas dan masuk.

Harapannya hanya satu. Dia berharap Seokjin masih menunggu kedatangannya.

Dan ya, Seokjin Hyung nya. Laki-laki yang sebulanan ini mengisi hari-harinya, dia masih ada. Duduk di sofa dengan laptop di meja dan keripik kentang sisa semalam ada di tangannya.

Namjoon tahu Seokjin berusaha menyatu dengan sekitarnya tapi tak bisa, Namjoon melihat pria itu tak bisa menyatu dengan apartemen nya. Pria itu seperti berlian berkilau berada diantara sofanya yang kusam.

"Sudah pulang ??"

"Owh Hyung.....maafkan aku, aku lupa pada Hyung. Tadi aku terlalu asik dengan teman-temanku. Syukurlah Hyung belum pergi"

Diletakkannya kotak-kotak makanan ditangannya lalu melepas jaket dan tas di punggungnya.

"Kamu nyuruh Hyung nunggu kan ?? Ya Hyung tunggu"

Namjoon memandangi pria di depannya ini. Dia masih dengan pakaian yang sama sejak semalam. Tetap tampan dengan baju sederhana milik Namjoon. Tapi dia tetap terlihat 'mahal' dengan baju rumahan sederhana itu.

"Ini makanlah. Hyung pasti lapar sekali, maafkan aku"

Dibukanya kotak-kotak makanan Jepang itu lalu menatanya di atas meja.

"Terima kasih Joonie. Hyung tidak begitu lapar kok. Tadi Hyung menemukan satu cup ramen dan Hyung mencoba memasaknya dengan mengikuti petunjuk di cup nya"

Namjoon tersenyum di kulum. Dia berpikir orang semacam Seokjin tak akan pernah masak makanan anak seperti dirinya.

"Hei jangan tertawa begitu, Hyung pernah makan ramen, sering malah tapi nggak masak sendiri"

"Ya aku tahu. Mmm...sebetulnya Hyung bisa menelponku atau bisa turun sendiri cari makan..."

"Kamu bilang Hyung suruh nunggu kan ?? Ya sudah Hyung tunggu. Lagipula Hyung punya ini. Keripik kentang yang kamu beli kemarin"

Laki-laki tampan itu mengangkat bungkusan kripik kentang besar di depan Namjoon sambil tersenyum manis. Senyum yang sama sekali tak menunjukkan sebuah kepongahan bahwa dia adalah orang hebat yang punya perusahaan besar. Dia terlihat sangat membumi dengan keadaan disekitar ruangan apartemen seorang Kim Namjoon.

"Ya baiklah, kalau begitu sekarang Hyung makanlah ini. Aku takut Hyung keluar dari sini menjadi kurus"

Untuk sesaat Namjoon memandangi tubuh di depannya ini. Dia tak kurus tapi juga tak gemuk. Badannya tegap dan bahunya lebar. Tubuh yang sangat terawat dambaan para gadis.

"Ayo kamu juga pasti belum makan"

Lalu mereka berdua makan dengan pikiran masing-masing.

"Oh iya maaf tadi Hyung membuka laptopnya, penasaran sama film-film petualangan  yang banyak sekali yang kamu punya"

"Iya tidak apa-apa. Hyung sudah nonton film yang mana ??"

Sambil makan kami terus berbincang santai layaknya teman lama.

"Hyung nonton dari daftarmu yang paling atas, Everest...lalu... free Solo lalu Into the Wild"

"Okey....lalu ??"

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang