Let's drunk....

366 33 9
                                    

LEE ARA'S POV.

"Joonie....lepaskan !!! Apa-apaan sih kamu ??"

Aku malu. Seperti anak kecil, aku setengah digendongnya keluar dari ruangan tempat konferensi pers dan pesta pelepasan akan dilakukan.

Seperti kue yang terbungkus, aku dibungkus rapat dengan jaket gunung yang kebesaran ditubuhku.

Sia-sia susah payah aku membeli gaun, pergi ke salon dan berdandan secantik mungkin khusus malam ini. Malam dimana kami semua akan melepasnya.

Rambutku pasti berantakan dan gaunku miring-miring serta riasanku pasti berantakan. Hih aku sebal banget sama orang ini.

Dan yang penting dia telah membuatku malu setengah mati. Bagaimana bisa dia melakukan itu padaku ditengah orang-orang ?? Itu sangat memalukan. Seharusnya dia ada sedikit tenggang rasa untuk membawaku keluar dengan cara terhormat layaknya laki-laki sejati hendak 'mengoreksi' perempuannya....ah maksudku sahabatnya.

"Apa yang kau lakukan ?? Hah ?? Kenapa berpakaian seperti ini ??"

Dan dia terlihat sangat marah. Karena penampilanku atau....??

"A-apa maksudmu ?? Ini kan gaun pesta ?? Bukannya dress code nya baju resmi ??"

Dengan tergagap karena takut dengan sikapnya aku mengangkat wajahku dan menjawab pertanyaannya.

"Iya aku tahu tapi jangan yang berlebihan seperti ini. Ya Tuhan lihat dirimu....astagaaaa....Ara"

Dengan gerakan jengkel dia membuka sedikit jaket yang di pakaikan padaku. Lalu memegang dahinya dengan jengkel.

"Kenapa ?? bukannya aku sudah cukup umur untuk memakai ini ?? Kamu lupa kalau aku 4 bulan lebih tua darimu ??"

Dengan jengkel aku nyerocos di depannya.

"...ya sudah aku kembali ke ruangan...sepertinya acaranya akan segera dimulai....."

Dengan cepat aku akan berlalu dari depannya sambil berusaha membuka jaket joonie ditubuhku.

"Jangan kemana-mana aku bilang. Dengar tidak ??"

Jantungku rasanya mau copot ketika tiba-tiba dia membentakku. Dengan ketakutan aku mundur berlahan tapi Joonie memegangi lenganku.

"Ara...Ara yah...kamu lupa apa yang hampir menimpamu beberapa hari yang lalu ?? Kamu hampir diperkosa orang. Dan lihat dirimu malam ini. Mempertontonkan tubuhmu yang setengah telanjang. Astagaaaa...apa yang kamu pikirkan ketika memilih baju ini ??"

Tiba-tiba bayangan Yeejun yang hendak memaksa mau meniduri ku berkelebat. Iya tentu saja aku ingat dan aku sudah memutuskan hal itu tak akan membuatku kehilangan kepercayaan diriku untuk melakukan apa yang kuinginkan.

"Iya aku ingat semua dan aku cukup dewasa untuk memutuskan apa yang ingin kulakukan. Kamu lupa kalau aku gadis ber sepatu boots dan berjaket gunung ?? Tak akan ada yang bisa menyakitiku tanpa seijinku. Kau dengar itu....??"

Dengan gerakan anggun dan menggoda aku melepas jaket gunung milik joonie ditubuhku. Menyerahkan kembali pada tangannya dan dengan gerakan menggoda aku membetulkan gaun di dadaku. Sambil terus menatap matanya. Lalu aku berpaling dan berjalan dengan menggoda. Diatas sepatu high heels 12 centimeter.

Mungkin sepulang dari sini aku butuh message kaki tapi tak apalah.

*****

NAMJOON'S POV.

Lihat dia. Berjalan dengan menggoda di depanku. Tak peduli ucapanku bahkan mengatakan kata-kata omong kosong yang dilontarkan padaku.

Dia bisa saja percaya diri seperti katanya tapi tetap saja dia tak bisa menghapus kenyataan bahwa dia hampir digagahi pria brengsek tak tahu malu itu.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang