Nothing

353 40 4
                                    

NAMJOON'S POV.

"Mmmmhh...tanpa pengaman aku pikir akan menakutkan tapi ternyata menakjubkan...."

Seperti kucing betina yang sudah dipuaskan oleh jantannya, jin Hyung bergelung diatas pangkuanku. Suaranya serak dan pelan.

"Lagi ??"

Bisikku pelan tepat ditelinganya. Aku akan melakukan apapun maunya asal kemarahannya mereda padaku.

"Capek...."

Matanya memandangiku dengan sayu. Kata-kata ku tertelan lagi ketika memandangi wajahnya yang terukir indah.

"Baiklah. Kita pindah dari sini, tempat yang nyaman dan empuk buat Hyung..."

Bisikku lagi sambil mataku kuedarkan disekitar kami. Diatas jembatan dengan air sungai mengalir deras. Pepohonan yang hijau dengan hewan berlompatan kesan kemari. Alam tempat paling menyenangkan buatku. Tapi pria yang bergelung dipangkuanku membuatku berpikir dua kali untuk terus berada disini. Ditempat dia pernah hendak bunuh diri.

Aku tiba-tiba bergidik ketika menoleh pada palang besi jembatan dimana Jin Hyung hampir menjatuhkan diri dari tempat itu.

"Ingin naik Bobby denganmu...."

Jok mobil belakang ternyata tidak terlalu buruk untuk tempat berdua berpelukan. Entah kenapa kemarahannya seperti mereda setelah memadu kasih.

"Siapa ??"

"Aku"

"Hyung ??"

"Siapa lagi yang ada disini ??"

Aroma percintaan di dalam mobil ini masih tercium meskipun kaca mobil sudah dibuka dan kami berdua bisa melihat aliran sungai dibawah jembatan ini. Aku sudah memakai baju lengkap tapi Jin Hyung masih belum memakai kemejanya.

"Joonie lebih suka Hyung membahasakan nama Hyung sebagai 'hyung' ketika berbicara denganku. Jangan 'aku', Joonie tak suka. Itu seolah menjauhkan kita"

Kepala Jin Hyung hanya bergerak sebentar diatas dadaku lalu kembali memejamkan matanya. Dia masih mabuk.

"Sekarang ??"

"He eh''

"Nanti muntah-muntah lagi...."

Kepalanya hanya menggeleng dan menebarkan aroma wangi rambutnya yang masih terlihat basah karena keringat. Tanganku bergerak dipunggungnya yang mulus dan lembab karena keringat.

"Bobby ada di kampus. Berarti kita harus pulang dulu untuk mengambilnya. Lalu ke apartemenku, ambil jaket dan hyung ganti sepatu punyaku"

"Tidak usah, antar aku pulang saja"

"Hanya untuk pulang kenapa harus naik Bobby ?? Badan Hyung sedang tidak fit kan ??"

"Mau tidak ??"

Tiba-tiba dia membentakku. Padahal itu tak pernah dilakukannya padaku.

"Ba-baiklah. Kalau begitu ayo ambil Bobby di kampus Joonie"

Dengan sedikit takut dan gugup aku berusaha melepaskan tubuhnya dariku. Tapi dia tak mau melepaskan lilitan lengannya di pinggangku atau kepalanya yang menyandar di dadaku hingga aku terdesak di pojok mobil.

"Joonie yang akan nyetir. Hyung tiduran di belakang saja"

Aku pandangi wajahnya yang ada dibawahku. Berlahan dia membuka mata dan mendongak kearah wajahku diatasnya.

"Ini....orang ini adalah kesayanganku, akan tetap seperti itu walaupun dia menghianatiku....aku membencinya tapi aku mencintainya..."

Tangan kirinya yang ditumpangkan di dadaku kemudian bergerak memukul-mukul dadaku.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang