Moans

684 54 4
                                    

NAMJOON'S POV.

"Pulanglah pak. Jin Hyung bersama saya"

Pak Tolol hanya melongo lalu mengangguk sesaat sebelum aku dorong Jin Hyung masuk ke dalam mobil. Lalu dengan cepat aku berputar dan masuk ke dalam.

"Joonie.... apa-apaan kamu ?? Turunkan aku !!"

"Kenapa ?? Masih ingin diciumi dan digerayangi pemuda-pemuda itu ?? Ya Tuhan hyung.....hyung tak pantas melakukan itu di tempat umum. Hyung lupa siapa dirimu ?"

Tanyaku sinis. Aku tak pernah kepikiran bahwa Jin Hyung bisa melakukan hal ini dengan orang lain.

"Bukan urusanmu !!"

Jin Hyung menjawab dengan sinis pula. Kemeja yang dipakainya tetap terbuka di bagian dada. Kulitnya putih mulus dengan wajah yang teramat tampan.

"Tentu saja itu urusanku !!"

Aku balas berteriak padanya. Ini untuk pertama kalinya aku bersikap kasar padanya.

"...hyung itu seorang suami, seorang ayah. Walaupun mereka berdua belum diperkenalkan secara resmi tapi mereka sudah keluargamu. Aku rela menyerahkan mereka padamu karena aku tahu hyung akan menjaga merek dengan  baik. Kalau aku salah, hukum aku, jangan Ara, jangan Bobby dan jangan diri hyung sendiri. Aku bersedia menanggung semuanya"

Aku lanjutkan kata-kataku ketika pria rupawan disebelahku ini hanya diam dan berlagak malas berbicara padaku

Sikapnya membuatku ingin meninju sesuatu lagi. Dua wajah yang telah aku bogem tadi rasanya tak pernah cukup. Maka dengan amarah meledak-ledak aku melajukan mobil dengan kencang membelah gemerlap kota Seoul. Aku tak pernah berpikir bahwa kepulanganku dari Everest akan disambut dengan hal yang mengejutkan sekaligus memuakkan seperti ini.

"Turunkan aku !!"

Ujarnya dengan dingin.

"Jangan harap"

Jawabku cuek.

"Kubilang turunkan aku !!"

"Untuk apa ?? Supaya bisa bersama lagi dengan pemuda-pemuda gay itu ??"

Mendadak Jin Hyung tertawa dengan keras.

"Hahahaha...jangan mencemooh mereka, kau juga sama dengan mereka. Gay !!"

Aku memutuskan diam saja daripada aku mengeluarkan kata-kata yang lebih kasar lagi.

"...haaahh ciuman Jimmy itu dahsyat rasanya...baru kali ini aku menemukan seseorang yang bisa mencium dengan sangat baik...hanya Jimmy....!! Bocah ingusan tak akan bisa mencium sebaik Jimmy"

Aku tahu dia sedang memprovokasi diriku. Tapi tetap saja ucapannya berhasil menyulut emosiku.

Harga diriku rasanya langsung terluka. Selama ini Jin Hyung sering kali menyebut bahwa diriku adalah seorang good kisser. Dan sekarang di depanku pula dia menyebutkan orang lain yang katanya jauh lebih baik dariku jika berciuman. Dan dia menyebutku bocah ingusan. Aku paham bahwayang dimaksud bocah ingusan itu adalah aku.

Dan dia mengatakan itu semua saat dia tidak sedang mabuk. Itu sangat memukul perasaanku. Tapi aku bersikap diam saja.

Nanti.

Nanti dia akan menerima akibatnya.

*****

Jin hyung aku dorong paksa masuk apartemen ku.

"Jangan ribut dan jangan melawan Hyung, kalau tidak ingin seisi apartemen ini melihat tuan Kim Seokjin pemilik Kim's Corporation diseret masuk 'bocah ingusan' masuk ke dalam apartemennya"

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang