Nightmare

994 88 3
                                    

SEOKJIN'S POV.

"Hyung....joonie badannya lengket dan gerah. Aku tak akan bisa tidur dengan keadaan begini"

Dengan takut-takut dan canggung dia mengatakan itu padaku.

"Kakimu tidak boleh basah jadi bagaimana kalau tubuhmu di kompres saja ??"

Dan aku benar-benar mengompres tubuhnya dengan air hangat. Setelah memapahnya dengan sangat susah payah ke kamar mandi, aku mengompres seluruh tubuhnya tapi tak berani membasahi tubuhnya karena ada beberapa luka yang ditutupi yang memang tak boleh basah.

Dia duduk dengan cangung, hanya bercelana boxer hitam. Dia mengikuti semua instruksi ku dengan patuh. Aku terkesima dengan otot yang bertonjolan ditubuhnya. Aku tahu dia mendapatkan ini lewat latihan-latihan di tebing dan wall yang dipanjatnya. Walaupun aku masih bertanya-tanya, bagaimana anak dengan umur segini sudah bisa membentuk badannya sebesar ini.

Setelah selesai semuanya maka dengan susah payah lagi aku membopongnya. Aku tak membiarkan Joonie terlalu membebani kaki kirinya jadi aku setengah mengangkatnya saat dia meloncat-loncat berjalan sambil meringis ketika kaki kanan nya yang habis dioperasi mengalami guncangan juga.

"Maaf Hyung tidak akan kuat mengangkat tubuhmu"

Jujur aku memang tak akan pernah kuat mengangkat tubuhnya yang jauh lebih besar dariku. Maka lebih baik aku jujur.

"Tidak Hyung, aku tak masalah jalan seperti itu. Lagipula setelah minum obat sakitnya hilang. Cuma kalau terguncang memang terasa sakit"

Jin Hyung memasuki ruangan dipojokan lalu dia keluar lagi dengan beberapa lembar pakaian.

"Ini, pakailah piyama. Tapi....joonie juga harus ganti underwear...."

Joonie langsung beralih pandangan pada tanganku. Selain piyama aku juga membawakannya boxer yang masih ada dalam kotak. Lalu kulihat dia agak bingung.

"Ayo Hyung bantu lepas boxer kamu"

"Ah Hyung....biar aku lepas sendiri. Aku juga bisa memakai yang baru itu sendiri"

Aku ingin menyanggahnya tapi sekali lagi demi kenyamanan maka kubiarkan dia melakukan apa maunya. Dan benar saja, aku tahu dia malu tapi gengsi untuk mengakuinya.

Dengan gerakan yang lambat dia melakukan semuanya. Aku pura-pura sibuk hingga seolah tak memperhatikannya. Walaupun lewat ekor mataku aku bisa melihat semuanya.

Baru ketika bagian memasang celana piyama dia menoleh padaku.

"Butuh bantuan ??"

Aku hanya pura-pura bertanya tentu saja.

"I...iya Hyung"

Maka dengan sigap aku membantunya. Dengan senang hati aku melakukannya. Dan terus terang aku tak pernah melakukan ini. Tapi aku tak merasa asing dengan kegiatan ini.

"Tidurlah, kamu pasti mengantuk setelah minum obat itu"

Setelah semua selesai maka aku menyelimutinya dengan rapat lalu mematikan lampu dan menghidupkan lampu tidur yang redup.

"Hyung mau kemana ??"

"Hyung ada pekerjaan sedikit jadi Hyung akan ke ruang kerja dulu. Okey ??"

Lalu aku beranjak hendak meninggalkannya.

"Mmm...Hyung....!!''

"Iya ??"

Aku berbalik dan menghadap padanya lagi.

"Nanti...nanti Hyung tidur disini juga kan ??"

"Apa kamu mau Hyung tidur ditempat lain ??"

Aku balik bertanya untuk mengetahui keinginannya.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang