Menjelang malam Seokjin baru benar-benar sadar dari tidurnya. Kepalanya berat dan penglihatannya berkunang-kunang.
"Tuan, anda sudah sadar ??"
Seokjin menoleh pada laki-laki tinggi besar disampingnya. Pria tampan ini tak tahu apa yang dibicarakan oleh asistennya ini.
"Sadar ?? Memangnya aku kenapa ??"
"Anda mabuk, lalu tak sadarkan diri"
"Oh ya ?? ini dimana ??"
"Anda di rumah sakit. Tuan Bobby menyuruh kami membawa anda ke rumah sakit"
Bobby ?? Who's Bobby ??
"Siapa Bobby ??"
"Pemuda yang menemukan anda ketika anda hendak...hendak...bunuh diri. Itu menurut pengakuan Bobby. Maaf kalau misal saya salah tuan. Dia yang menghubungi saya jadi saya dan Hyunsu langsung meluncur ke lokasi. Awalnya saya pikir dia berbohong tapi setelah kami datangi ternyata anda benar-benar ada disana"
Seokjin mendengarkan semuanya. Dia sadar dia hendak melakukan kebodohan itu lagi.
Sedikit demi sedikit dia mengingat kembali kejadian tadi pagi.
Bobby ??
"Dimana pemuda itu sekarang ??"
"Ketika kami datang, dia buru-buru pergi. Sepertinya dia sedang sangat terburu-buru. Tapi....dia sempat memakaikan jaketnya pada anda tuan. Ini jaketnya...."
Pria paruh baya dan tinggi besar itu mengambil jaket tebal yang disampirkan di kursi sofa rumah sakit.
Jaket Mammut ultralight down berwarna biru gelap buatan Amerika. Tampak hangat dan lembut.
Seokjin menyimpulkan selera pemuda ini terhadap Outdoor gear sangat bagus. Dengan kedua tangannya, Seokjin mengangkat jaket itu dan mendekatkan nya pada hidungnya.
"Jaket ini baru keluar dari dry clean. Bapak bisa merasakan baunya ??"
Tanya Seokjin pada asistennya.
"Iya, jaketnya wangi. Mungkin dia baru mencucinya"
Dengan duduk diatas tempat tidur rumah sakit. Sekali lagi Seokjin mengangkat jaket itu dekat ke hidungnya. Lalu tersenyum.
"Pak, tolong cari Bobby buat saya"
Tanpa dapat dicegah kata-kata agar mencarikan Bobby untuknya segera meluncur dari bibir seorang Seokjin.
"Bobb... Bobby ?? Bagaimana caranya saya mencarinya tuan. Kita hanya tahu namanya, tapi itu juga belum tentu namanya karena dia menjawab 'panggil saja saya bobby' ketika saya menanyakan namanya"
"Bapak pasti tahu harus meminta bantuan pada siapa jika berniat mencarinya"
Jawab Seokjin datar.
"Oh iya dia juga mengendarai motor Hyosung GV 300 S Bobber. Itu yang saya ingat tuan"
Bobber...Bobby....Bobber...Bobby...
Pikiran Seokjin berputar-putar pada dua nama ini. Sepertinya dua nama ini punya hubungan.
"Dan tolong bawa pulang saya sekarang"
"Tuan, tuan belum sehat betul jadi bagaimana kalau tuan nginap disini malam ini saja. Tadi saya sudah menghubungi nyonya, beliau bilang tidak bisa pulang ke Korea...."
"Ya tidak apa-apa, saya tak butuh siapapun. Lagipula aku baik-baik saja. Hanya carikan saja Bobby buatku. Segera...."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Namjoon...
FanficSeokjin : kaya, tampan, tidak bahagia. Namjoon : muda, liar, merdeka, petualang. Mereka berdua orang yang sungguh berbeda tapi takdir mempertemukan mereka berdua di sebuah jembatan. Ketika salah satu dari mereka berniat bunuh diri.