SEOKJIN'S POV.
"Oppa, aku takut"
Gadis ini terlihat pucat dan ketakutan ketika sudah terbaring diatas meja operasi untuk operasi Caesar.
"Bercanda kan ?? Mana ada gadis bersepatu boots dan berjaket gunung takut ketika akan melahirkan buah hatinya. Hei bayangkan Bobby akan tampan...setampan....mmmm aku"
Aku hanya ingin menguatkannya. Padahal aku sendiri ngilu melihat pisau dan gunting yang berjajar rapi diatas baki stainless steel serta dokter-dokter yang memakai baju khusus operasi.
Ara tersenyum dengan bibir gemetar. Aku tahu dia sangat takut dan aku memegang tangannya untuk menguatkannya.
Demi Bobby.
Bayi laki-laki yang akan diberi nama Bobby oleh dirinya.
Entah kenapa harus diberi nama Bobby. Nama itu mengingatkanku pada besi tampan dan beroda dua yang tersimpan dan terbungkus rapi di gudang garasi ku.
Nama itu langsung mengingatkanku pada seseorang yang....
Owh SH*t !! Dia di Korea sekarang dan tadi aku menutup panggilan videonya lalu aku lupa menghubunginya lagi. Benar-benar kacau. Tak menyangka sama sekali dia akan datang secepat ini.
"Ara, kamu cantik sekali hari ini. Bobby pasti bahagia punya mommy yang cantik seperti mu"
Dokter Robert datang mendekati Ara. Dokter Robert adalah dokter spesialis kandungan Ara dan adik kandung dari Marie. Aku dikenalkan tadi oleh Marie bahwa selama ini Robet lah yang telah merawat Ara selama ini.
Kami hanya mengobrol sebentar lalu aku menanda tangani berkas untuk operasi Caesar kandungan Ara yang lambat lahir secara normal padahal ketuban sudah pecah.
"Kenapa operasi ini tidak direncanakan jauh-jauh hari dokter ??"
Tanyaku pada dokter Robert yang seusiaku dan tinggi serta tampan.
"Karena semuanya normal, gadis itu mengikuti semua kelas ibu hamil, posisi bayi sehat juga normal tapi entah kenapa ketubannya pecah terlalu cepat jadi kami harus segera mengoperasinya"
Aku hanya mengangguk dan setuju apapun yang akan mereka lakukan asal bayi dan ibunya bisa selamat.
"Oppa akan keluar. Maaf tidak bisa mendampingimu. Ada dokter Robert yang akan mengoperasi kamu, jadi tenanglah kamu akan ditangani dengan baik. Demi Bobby kamu harus kuat, okey ??"
"Oppa, Joonie sudah turun dari Denali..."
Tiba-tiba matanya berkaca-kaca.
"Iya sahabatmu sudah menyelesaikan 6 puncak...dan dia....hei jangan membahas dia kalau itu membuatmu menangis. Ara yah kamu harus bahagia karena sebentar lagi akan ada bayi lucu diantara kita semua. Ayo tersenyumlah"
"Bagaimana kalau dia tahu tentang kita ?? Dia...dia akan marah padaku..."
Ini sudah diluar kendaliku. Iya bagaimana kalau dia tahu ??
"Dia tidak akan tahu. Tenang saja. Dia masih lama pulangnya. Saat ini dia sedang recovery lalu dia akan persiapan naik Everest. Dia akan sangat sibuk jadi tenanglah dia tak akan pernah tahu status kita sekarang ini"
Dia sedang di Korea Ara. Dan aku juga mulai khawatir dengan situasi kita.
"Sorry Mr. Kim, you have to leave because the operation will start soon"
Aku hanya mengangguk pada Robert dan berbalik lagi pada Ara.
"Okey, oppa harus benar-benar keluar kali ini. Ara yah. Kami semua menyayangimu. Fighting"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Namjoon...
FanfictionSeokjin : kaya, tampan, tidak bahagia. Namjoon : muda, liar, merdeka, petualang. Mereka berdua orang yang sungguh berbeda tapi takdir mempertemukan mereka berdua di sebuah jembatan. Ketika salah satu dari mereka berniat bunuh diri.