It's a crime

367 44 8
                                    

LEE ARA'S POV.

Ada beberapa orang berpakaian hitam-hitam dan berjas menyambut kedatangan kami bertiga. Ini sudah di Korea tapi aku juga tidak tahu tepatnya  ini dimana. Sepertinya disebuah villa di pinggir gunung.

Ada satu orang yang kukenal diantara pria-pria berpakaian resmi itu. Pak Tolol 1. Aku sangat mengenal bodyguard tuan Seokjin itu tapi anehnya dia tampak tak mengenalku. Seolah aku asing baginya padahal sebelum aku berangkat ke New Zealand, dialah orang yang mondar-mandir mengurusi segala keperluanku.

Di dalam villa itu juga sudah disediakan dua orang suster yang akan merawat Bobby. Dan begitu sampai maka Bobby langsung diambil alih oleh mereka dan aku langsung dimasukkan pada kamar yang sangat luas dan indah.

Luas dan indah tapi langsung dikunci dari luar.

Aku hanya terpaku ditempat sambil mengamati handel pintu yang tak bisa diputar di depanku.

Ya Tuhan. Apa ini ?? Kenapa tuan Seokjin mengurungku disini ?? Lalu bagaimana dengan baby Bobby ?? Kenapa dia dipisah denganku.

"Oppa !! Oppa !!!! Kenapa aku dikurung ?? Oppaaaa !!!"

Aku berteriak kencang agar dia mendengar teriakanku walaupun aku tak yakin.

Tapi hampir satu jam aku berdiri di depan pintu tapi tak ada yang membukanya.

Kakiku menjadi gemetar seperti tak punya tenaga. Berlahan aku duduk pada lantai ubin yang sangat dingin dibawahku. Berharap tuan Seokjin atau pak Tolol segera mengeluarkanku dan membolehkan aku memeluk bayiku. Tapi hingga hari gelap aku tak melihat tanda ada orang yang peduli dan membuka pintu untukku.

Sampai tengah malam barulah aku bernafas lega ketika ada seseorang membuka pintu.

Tuan Seokjin. Dia membawa baki berisi banyak makanan dan minuman.

Dan dia juga hanya memakai piyama mandi dengan dua tali yang diikat diperutnya.

Setelah meletakkan makanan di meja dia langsung bersuara. Datar dan tanpa senyum.

"Makan !!"

Itu nada perintah bukan permintaan agar aku makan.

"Tidak, aku tidak lapar. Dimana anakku Bobby ?? Serahkan dia padaku tuan"

Aku tetap duduk dilantai tanpa bergerak sedikitpun.

"Dia aman. Makanlah"

Kali ini suaranya lebih lembut. Dia duduk diatas sofa di depanku. Kaki-kaki nya yang putih terpampang nyata di depanku.

"Tidak, sebelum aku melihat anakku dan sebelum tuan menjelaskan apa yang terjadi sesungguhnya padaku hingga tuan tiba-tiba berlaku aneh pada kami berdua seperti sekarang. Dan Joonie....dia pasti kebingungan mencari kami..."

Aku tak bisa membendung air mataku ketika mengingat Joonie pasti bingung mencari kami.

"Bagaimana rasanya tidur dengan Joonie ?? Apa dia sedahsyat ketika tidur denganku ??"

*****

SEOKJIN'S POV.

"Apa...apa maksud tuan ??"

"Masih belum jelas pertanyaanku ?? Apa dia seperti kuda jantan ketika menidurimu hingga kamu hamil dan lahirlah Bobby ??"

Aku duduk dilantai di depannya. Wajahnya kuyu dan matanya sembab. Dan tampak sangat terkejut.

"Mak...maksud tuan ??"

Ara mundur selangkah dari duduknya. Sementara di dadaku bergemuruh. Bergemuruh oleh sebuah penghianatan besar yang tak pernah kuduga yang datangnya dari orang-orang yang sangat kupercaya selama ini.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang