NAMJOON'S POV.
"Hei Joonie...mau melatih Hyung bouldering ??"
"Malam-malam begini ??"
"Iya, kenapa ??"
"Tidak apa-apa, bouldering di kampus saja. Hyung bisa kesini, kebetulan Joonie masih di kampus. Kalau di tebing beneran sekarang gelap"
"Kalau di Boulder kamu sendiri bagaimana ??"
"Hah ?? Boulder ku ?? Adanya yang di kampusku Hyung"
"Tidak, maksudku Boulder kamu yang ada dirumah"
Butuh beberapa saat bagiku untuk mencerna apa yang dikatakan Jin Hyung.
"Oh maksud Hyung....Boulder yang di pinggir kolam itu ??"
"Iya. Eomma sedang tidak dirumah, dia sama suami barunya sedang keluar kota. Bagaimana ??"
"Sekarang ??"
"Iya sekarang, mumpung masih sore"
"Sebentar joonie pamit teman-teman dulu Hyung"
"Perlu Hyung jemput ??"
"Tidak, ketemu dirumah Hyung saja"
*****
Setengah jam kemudian aku sudah berada diluar pagar rumah Jin Hyung.
Aku rindu sekali rumah ini. Rindu Bibi Sooyun, pak Tolol dan tentu saja kamarku. Maaf kamar Jin Hyung.
Pagar otomatis terbuka dan aku langsung memasukkan motorku ke dalam garasi. Tampak disitu mobil Hummer Jin Hyung.
Bibi Sooyun tergopoh-gopoh mendekatiku.
"Namjoon ssi, senang sekali anda mau datang kesini lagi"
Wanita itu berdiri di depanku dengan wajah ceria.
"Bibi apa kabar ??"
"Bibi baik-baik saja tapi anda kenapa agak kurusan ??"
"Dia diet bi, mari kita gagalkan diet nya malam ini"
Jin Hyung tiba-tiba muncul di belakang kami. Hanya memakai celana pendek hitam. Dan berkeringat.
"Diet ?? Untuk apa diet ?? Badannya sudah bagus untuk apa diet ??"
Lanjut bibi Sooyun sambil menatap tubuhku turun naik.
"Aku juga bilang begitu bisa tapi dia punya tujuan lain melakukannya. Kita lihat saja nanti dia akan sekurus apa"
Hmmm dia menyindirku. Aku tahu Jin Hyung tidak suka aku mengecilkan badanku. Padahal aku sudah bilang badanku tidak akan sangat kurus.
"Baiklah, bibi akan masak buat anda semua. Silahkan kalau mau latihan, setelah itu makan yang banyak. Lupakan diet malam ini"
Bibi Sooyun ngeloyor pergi dari hadapan kami berdua.
"Kenapa Hyung berkeringat ??"
Tanyaku sambil memandanginya.
"Pemanasan"
"Oh ya ?? Untuk ??"
"Hei, bukannya tadi Hyung mengundangmu kesini untuk main mainan barumu dibelakang itu ??"
Aku tersenyum ketika dia menyebut Boulder dibelakang itu adalah mainan baruku.
"Baiklah. Tadi sudah pemanasan apa saja ?? Dan tolong diingat bahwa menjadi pelatih tidaklah gratis"
Aku melepas slingbag dibelakang punggungku lalu menaruhnya diatas meja ruang tamu. Tapi Jin Hyung mengambilnya.
"Ayo taruh di kamarmu. Hyung tunggu di belakang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Namjoon...
FanfictionSeokjin : kaya, tampan, tidak bahagia. Namjoon : muda, liar, merdeka, petualang. Mereka berdua orang yang sungguh berbeda tapi takdir mempertemukan mereka berdua di sebuah jembatan. Ketika salah satu dari mereka berniat bunuh diri.