DUAPULUHTUJUH - NAYSHILLA

36 2 0
                                    

"Nayshilla, tolong kamu panggilkan Faisal, ya. Saya panggil-panggil dari kemarin-kemarin lewat sound sekolah pun dia ga datang. Kamu tau, kan, Faisal?" Pinta bu Raina ketika Nayshilla menyetorkan buku absennya ke ruang BK.

"E-eh, baik, bu," bu Rai lalu menatap intens muka Nayshilla.

"Kalo dilihat-lihat, kamu mirip, ya, sama dia?" Nayshilla hanya tertawa canggung menanggapi bu Rai yang serius.

"Kalau begitu saya permisi, bu," Nayshilla lalu beranjak ke ruang kelas XI-IPA 2, hendak mencari Faisal.

"Bay, cewe lo, tuh," seorang teman memanggil Bayu.

"Oh, ada apa, La? Kangen aku?" Nayshilla memukul pelan lengan Bayu.

"Ge er, Faisal ada?" Bayu geleng-geleng.

"Dia hari ini bolos lagi,"

Nayshilla mengangguk-angguk, "kira-kira dia dimana?"

-o0o-

"Faisal," Nayshilla memanggil Faisal yang tengah merokok di tempat biasanya, menatap langit.

"Hah?"

"Kamu, dipanggil bu Rai ke ruang BK sekarang," Nayshilla langsung berbalik, dan hendak pergi.

"Tangan lo gimana?" Nayshilla kembali menghadap Faisal.

"Udah mendingan, beberapa hari ini aku tutup pakai jaket," Faisal mendekati Nayshilla lalu melihat sendiri pergelangan Nayshilla.

"Syukurlah. Ada yang tau?" Nayshilla menggeleng dengan cepat.

"Bagus, kalau ada yang tau, gue juga bakal kena imbasnya."

Bayu yang mendengar pembicaraan mereka kembali berpikir keras, "benang merah apa lagi ini?"

-o0o-

"Wih, lo sekarang berubah, men. Ga lagi kaya dulu, lebih patuh," Aldi menyenggol bahu ketuanya yang tengah serius melihat ponselnya.

"Syukur deh kalo lo tobat." Reno menepuk-nepuk pundak Cello.

"Iya, kalo lo tobat gue ikutan lah, gas," Cello melirik ketiga sohibnya dengan tatapan malas.

"Sumpah lo bertiga berisik bener deh, diem." Wisnu terkekeh-kekeh.

"By the way, apaan anjir itu simbol bintang di hp lu?"

"Lo kepo banget makan apaan si, Di?" Reno dan Wisnu menggeplak Aldi.

"Yaelah, masa ganteng ganteng, macho macho hiasan hp nya gambar bintang warna biru?" Aldi semakin memperhatikan simbol itu.

"Lo jomblo mana tau!" Reno mengejek Aldi.

"Sialan lo semua!" Mereka pun tiba di parkiran motor dan menaiki motor masing-masing.

"Lo mau kemana, Lo?"

Cello menggunakan helmnya lalu menjawab, "Harapan Jaya."

Aldi memukul bahu Cello lagi dengan semangat, "wih, ditunggu infonya!"

"Semangat, bro," Cello menghadap Reno dan mengangguk.

"Thanks, gue duluan." Cello melajukan motornya menuju sekolah Fea.

"Btw, sejak kapan Cello berubah? Lo inget, gak?" Aldi bertanya sedikit mengerling, Wisnu dan Reno ikut berpikir.

"Entahlah, sejak terakhir tanding basket, maybe?" Wisnu menganggukkan temannya.

"Gara-gara tamparannya Fea, kali!" Mereka bertiga tertawa serempak.

-o0o-

Bayu menatap serius ke arah sahabatnya, "lo sadar, ga, ini semua berkaitan?"

FAISALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang