"Lo serius oke?" Fea menanyakan keadaan untuk yang kesekian kalinya kepada Faisal.
"Elah, gue ga kenapa-napa," Faisal terkekeh di akhir kalimatnya. Ia sedang duduk di atas perahu yang dinaiki keenam remaja itu bersama satu tourguide.
"Fe, lo udah tanya gimana keadaannya berkali-kali sama Faisal? Ga capek?" Ujar Edgar kepada sepasang temannya.
"Ya, maksud gue kalo dia belum sehat kita tunda aja kan bisa, daripada berisiko,"
Fea masih kekeh dengan alasan yang mirip mirip, padahal dari dalam hatinya ia merasa bersalah kepada Faisal. Setlah dipikir-pikir, berapa kali ya Faisal kenapa-napa karena Fea?
"Kalo lo ngomong sekali-lagi gue cium lo sekarang!" Ancam Faisal dengan nada serius. Fea pun bergidik.
"Ya ma—"
Faisal benar-benar mencium pipi Fea, dan Fea benar-benar merona sekarang.
"Anjir!" Keempat insan itu pun langsung heboh seketika saat Faisal benar-benar mencium pipi Fea dan Edgar menangkap momennya.
"PARAH LO SAL! BELUM JADIAN JUGA!" Nayla kini berargumen tak kalah heboh disertai tepuk tangan yang lainnya.
"Parah nih temen gue!" Viol ikutan heboh sementara Bayu hanya mengulum senyum.
Mau tak mau pipi Fea memerah lagi dan Faisal tersenyum bangga, telah mempermalukan Fea dihadapan umum.
"Lo anjir banget jadi orang!" Fea masih tersipu dan Faisal terkekeh senang.
"Apa yang gue bilang? Kalo lo ngomong soal itu lagi gue cium lo!" Faisal semakin tertawa.
"Gu-gue,"
"Apa? Mau lagi?" Faisal hanya iseng bertanya dan kini Fea mencubit perut kotak-kotaknya.
"Aduh-aduh sakit yang!"
"Anak setan!"
"Apa si sayang, mau lagi?"
"LO GILA!" Kini Fea berteriak dan sisanya masih tergelak.
"Lo semua kenapa dah! Ga malu apa sama mas-masnya?" ucap Viol melirik ke mas-mas tourguide yang tertawa pelan.
"Santai aja dek, gapapa, mas juga seneng lihat kalian seneng," tukas mas-mas itu tersenyum ganteng.
"By the way, hubungan lo berdua sejauh mana sampe bisa kith kith begitu?" Seketika semua yang tertawa diam, melirik ke Fea dan Faisal.
Mereka berempat menunggu jawaban, yang ditunggu hanya diam. "Woi, lo denger, ga?" kini Nayla ikutan mendesaknya.
"Hmm, ya, gitu," Fea menjawab dengan mengedikkan bahu.
"Ya gitu gimana?!" Viol ikut geregetan sendiri.
"Tau tuh. Minimal pajak, sih," Bayu ikutan menyahut.
"Besok pagi nikah."
"Iya besok pagi— HAH!?" Fea langsung melotot menatap ke pria di sampingnya membuat yang lain tertawa keras.
"Iya, kamu lupa?" Faisal tersenyum ganteng.
"LO BENER-BENER GILA!"
-o0o-
"Nah, ini namanya Teluk Kabui, dek," abang-abang tour guide itu mulai menjelaskan ketika perahu mereka telah sampai di sebuah teluk.
"Oh, ini yang namanya Kabui itu, banyak yang bicarain si di instagram," Viol sedikit berpikir mengingat-ingat.
"Iya, dek. Emang sih, ini tuh terkenal banget di antara para remaja dan turis luar negeri," abang-abang itu menjelaskan seraya menoleh kanan-kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAISAL
Romance"Sinting! Mana ada gue suka sama lo" "Gue tarik kata-kata gue. Ga ada lo hidup gue sepi." Namanya Faisal. Si ganteng dengan sejuta pesonanya. Bukan, dia bukan cowo dingin. Tapi setiap perkataannya membuat semua orang yang ditujunya benar-benar luluh...