DELAPANBELAS - JUAL BAHU

39 5 0
                                    

Pagi-pagi buta Faisal sudah sampai di ruang tamu rumah Fea yang tinggal sendirian. Mereka sudah siap, tetapi Spongebob episode baru lebih menarik untuk mereka.

"Pagi banget ya gue bangun?" Tanya Fea pada dirinya sendiri.

"Pagi apanya dodol, jam segini gue udah di jalan. Lo aja ngaretan,"

"Iya juga sih." Mereka kembali fokus.

"Eh bentar gue mau ambil sesuatu ketinggalan di kamar. Lo siap-siap habis ini kita berangkat!" Faisal mengangguk, mengacak rambut Fea lalu segera ke luar, memanasi mobilnya.

Fea pun kembali dengan outer marun-nya lalu mengunci pintu dan menaiki mobil.

"Eh, Sal. Lo tau ga, dari kemarin malem pas lo udah pulang, itu mobil hitam di belakang disitu mulu. Kira-kira punya siapa ya?" Faisal celingak-celinguk melirik.

"Palingan juga punya tetangga lo,"

"Ish, tetangga gue mobilnya digarasi semua kali. Mau diangkut?"

"Lo mah netting mulu, fokus aja kali. Puter tuh radio." Mereka pun memutar radio bersenandung sambil menikmati perjalanan.

Tanpa mereka sadari, mobil hitam itu terus mengikuti mereka hingga ke sekolah.

"Eh, gue pagi banget ya?" Fea terkekeh mengetahui kelasnya masih sepi, yang tandanya ia datang lumayan pagi.

"Serah dah." Tak lama datang Bayu.

"Pagi bener lo tumben," ujar Bayu kepada Fea yang selalu memenuhi buku absen keterlambatan.

"Iya nih, gara-gara cowo aneh tiba-tiba nongol depan TV gue kan gue kaget," Faisal menyengir.

"Habis nganterin es batu lo?" Tanya Faisal duduk di samping Fea.

"Mana ada, dia udah lumer tau ga hahaha. Saran lo manjur," mereka pun ber-tos ria hingga yang lainnya datang.

-o0o-

"Eh, gue duluan ya," ucap Bayu terburu-buru, mengantongi ponselnya dari loker bersama dengan earphone nya.

"Kemana?"

"Biasa, gue duluan ya!" Bayu pun bergegas pergi, namun Viol menahan lengannya.

"Gue lihat cewe lu di perpustakaan. Samperin gih," Bayu pun tersenyum.

"Thanks. Gue cabut," Bayu memeluk Viol sekilas lalu pergi.

"Gue tau perasaan lo," ucap Faisal ketika Bayu pergi.

"It's okay, i'm fine." Viol pun tersenyum hambar lalu menuju toilet.

"Sal, kantin yuk!"

"Ayo dah. Edgar sama Nayla mana?" Faisal merangkul Fea.

"Belum kerjain PR jam terakhir. Tinggal aja," Fea pun menarik Faisal hingga dering ponsel merusak suasananya.

Faisal pun mematikan ponselnya setelah Fea sempat melirik penelpon.

"Kenapa ga diangkat?" Fea bertanya, penasaran respon apa yang diberikan Faisal.

"Ga penting kok."

"Kiran kan?" Faisal tersenyum.

"Lo lebih penting." Fea menyunggingkan senyum, "alay. "

FAISALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang