LIMA - BUKAN CEWE

85 4 0
                                    

Hari-hari berlalu. Bau kedekatan Fea dan Faisal menyeruak ke seluruh penjuru sekolah. Semakin lama, perasaan tumbuh di antara mereka berdua, dan mereka tau itu.

Siang ini, TM baru saja sampai di rumah Edgar. "Gila capek banget gua hari ini." Fea merebahkan dirinya di sofa besar Edgar.

Edgar memasuki kamarnya, berganti baju santai lalu keluar kamar dan membawa toples besar berisi kacang dan soda ke ruang tamu. "Nih, makan."

Bayu, Viol, Nayla dan Faisal mencuci muka mereka lalu duduk dan memakan kacang milik Edgar.

"Tadi gua ketemu dia lagi." Bayu membuka topik pembicaraan.

"Siapa?"

"Nayshilla."

"Oh, cewek es itu?" Viol cuek dan tetap memakan kacangnya.

"Gue udah cerita, belum? Beberapa hari lalu gua ketemu dan samperin dia." Bayu bercerita kepada teman-temannya yang tengah memakan kacang.

Fea yang baru dari kamar mandi itu meletakkan kepalanya di pangkuan Faisal yang duduk di atas sofa. "Kapan?"

"Pas baru hari kedua Faisal di sini," Faisal mengingat-ingat hari itu, ketika ia berjalan-jalan sendirian. Ia melihat dua orang di perpustakaan. "Berarti yang gue lihat di perpustakaan itu lo?"

Bayu mengangguk. "Paginya gue ketemu dia, kembaliin kertas, sih. Kertas dia jatuh dari bukunya. Gue ambil, pas mau balikin dia langsung pergi. Gue temuin di kelasnya."

"Gue tau dia. Pas MOS dulu, dia pendiam parah. Dia duduk di sebelah gua pas itu. Anaknya polos pol." Fea mulai mencomot kacang dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

"Oh, gue inget! Yang lo ceritain itu, kan? Yang kata lo bahasanya aku-kamuan banget?" Fea mengangguk-angguk. Gadis itu terbatuk dan tersedak kacang.

Faisal membangunkan Fea, "kalo makan duduk." Pria itu mengacak rambut Fea gemas.

"Wah, kayanya omongan Viol bener banget, nih. Benci jadi cinta hahaha," Nayla menendang Edgar yang menjadi tumpuan kakinya.

Mereka berempat tertawa. "Huu, bully Fea!" Viol melempari Fea dengan kacang.

"Sialan lo semua." Fea duduk dengan benar, lalu Faisal menariknya lagi. "Diem aja kenapa sih?"

Fea menatap Faisal ngeri. "Gila ya lo?"

"Sumpah, kita berempat jadi obat nyamuk akhirnya," Edgar meminum sodanya. Tak lama, langsung disahut oleh Nayla. "Mana ada obat nyamuk empat orang! Gila ya, lo?"

Mereka menertawakan Edgar yang masih dilirik sinis oleh Nayla, sementara Bayu memandangi kacang yang dipegangnya. "Gue tertarik sama dia." Viol langsung terbatuk.

"Nayshilla maksud lo?" Bayu mengangguk.

"Gue pengen deketin dia." Edgar membelalakkan matanya. "You sure?"

"Of course, why not?"

"Lo tau dia kaya gimana? Dia ga tertarik sama apapun selain buku, njir. Hidupnya belajar mulu." Bayu tersenyum simpul.

FAISALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang