DUAPULUHDUA - HILANG

32 2 0
                                    

"Selamat malam hadirin!" Sapa Nayla penuh semangat.

"Malam!"

"Wah, Gar, kayanya malem ini semangat bener ya?" Nayla menoleh kepada Edgar yang menggunakan setelan kemeja biru muda dan celana jeansnya.

"Yoii! Pasti udah pada ga sabar dong sama malam ini, ya ga?" Edgar menjawab Nayla dengan riang.

"Wow, iya juga ya. Ada yang bisa kasih tau malam ini ada apa?" Nayla memancing audience untuk memerhatikannya, dan cara tersebut lumayan jitu.

"YA! BUNG FIERSA!" Edgar menoleh kepada papan di belakangnya yang menampilkan foto Fiersa Besari di back stage.

"Banyak juga ya anak muda yang minat sama lagu-lagu bung Fiersa. Eh btw, kita belum kenalan sama mereka mereka semua, Gar!"

"Oh iya? Masa belum kenal? Yaudah ulangin aja kali ya. Saya Edgar Harrytle Widjojo," Edgar menoleh kepada Nayla.

"Dan saya Nayla Maritzka Randah Hilmia," mereka bertatapan.

"Mengucapkan selamat datang di acara GALA SMA Harapan Jaya tahun 2020!" Mereka berdua disambut dengan sorak riuh tepukan penonton.

"Wah, Nay. Gue baru inget. Malam ini cuman ada bung Fiersa doang?"

"Oh jelas tidak! Malam ini kita semua akan disambut oleh penampilan setiap kelas yang terpilih untuk mengisi acara malam hari ini! Tau ga kelas berapa aja?"

"Oh, tau lah! Tau ga hayo? Malam ini yang akan memberikan perform terbaiknya diantaranya ada kelas 10-Bahasa 1, 10-IPS 2, 11-IPA 2, 11-IPS 2, 12-IPS 1 DAN 12-IPA 1!" Tepuk tangan lagi-lagi meramaikan lapangan.

"Sal, gue kok punya firasat ga enak, ya?" Fea di belakang panggung nampak gelisah.

"Entah, gue juga ngerasa, bakal ada sesuatu yang un-expected banget. Tapi, yaudah lah ya, positif thinking." Faisal menggenggam tangan Fea.

"Misal ada bom la-"

"Ssttt! Diem sayang," Faisal membekap mulut Fea. "Percaya, ga bakal terjadi apa-apa, ok?"

"Ya kan lo ga bisa jamin,"

"Kalaupun ada, gue bakal tetep lindungin lo."

"Okay, ga pake basa-basi lagi, kita sambut, kelas sepuluh IPS satu!"

-o0o-

Hampir satu setengah jam berlalu. Setiap kelas selesai tampil dan tinggal kelas Fea dan Faisal saja, kini giliran mereka berdua.

"Sal, ayo!" Hanin memanggil Faisal. Ia meengangguk lalu menggerayangi belakangnya.

"Fe, ayo," tak ditemukan tangan Fea di belakangnya.

"Fe? Fea? FEA?" Faisal berkeliling backstage untuk mencari Fea.

"Duh, mana dia? Bay, gantiin! Gue cari Fea!" Faisal memberikan gitar tepat lima detik sebelum Edgar dan Nayla memanggil kelas mereka.

"Lah, apaan nih lagunya?"

"Yang lu tau, cepet!" Bayu didorong untuk ke panggung. Dengan kaos dan kemeja yang ia kenakan tanpa mengancingkannya serta jeanss hitam dan sneakers putih melengkapi penampilannya.

"E-eh, selamat malem, semua,"

"Gue Bayu, perwakilan 11-IPA 2. Sebenernya bukan gue, tapi yang sebenernya lagi ada halangan."

"Ok, gue mau nyanyiin sebuah lagu. Enjoy, all." Lampu sorot mati seketika dan hanya mengarah kepada Bayu di depan panggung.

Bayu mulai memainkan intronya.

FAISALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang