Setelah dari kantin, Fea dan teman-temannya memutuskan untuk berkeliling sekolah memperkenalkan kepada Faisal sekolah mereka, mengingat waktu istirahat masih duapuluh menit.
Siswa-siswi dari kelas lain memandangi Faisal penuh binar, khususnya siswi. Kedatangan Faisal benar-benar membuat gempar, mulai accidental kissnya di UKS ditambah kedekatannya dengan ketua dan wakil ketua OSIS, juga Fea.
Setelah asik menjelaskan, mereka kembali menuju lorong kelas mereka. Ketika di depan XI-IPA 1, Bayu menabrak seorang gadis cantik berkacamata.
Kertas gadis itu berserakan, ia membawa beberapa kertas berisikan rangkuman. "Eh, maaf," Gadis itu menunduk lalu mengambil kertas dan bukunya.
Pandangan Bayu tertuju pada Buku lumayan tebal seperti sebuah note yang bersampul biru langit dengan tulisan Illa's. Bayu mengambilnya lalu berdiri bersama gadis itu.
"Ini punya—" Gadis itu menyambar bukunya. "Iya, punyaku. Makasih," Gadis itu hendak pergi lalu Bayu mencekalnya.
"Wait."
Tiba-tiba Faisal memajukan kakinya satu langkah lalu memegangi kepalanya. Ia hampir tersungkur ke belakang, Bayu menangkapnya.
"Anjir?"
Faisal mengerjap-ngerjapkan matanya seakan menahan sakit.
"Mikir apaan lo?" Faisal menggeleng.
"Gue capek berdiri." Pria itu mendudukkan dirinya dengan di bangku lorong tersebut.
"Yang bener?" Mendapat anggukan dari Faisal, Fea ikut duduk di sampingnya, namun ada yang aneh dengan tatapan pria itu.
Fea menatap Faisal ngeri. "Jangan ge-er. Gue cuma bales budi."
"Love you too." Fea memukul bahu Faisal.
"Lo gila!" Faisal terkekeh.
"Gue pusing malah lo pukul." Fea mengelus-elus pundak Faisal yang dipukulnya.
"Sorry, lagian lo gila."
"Gua bercanda, jangan baper."
"Lama-lama gue bener-bener bisa gila kebanyakan ngomong sama lo. Stress!"
-o0o-
"Ada apa?" Bayu menatap intens gadis itu. Tak berbeda dengan Bayu, Edgar, Viol, Nayla dan Fea yang tengah lewat dan memegangi Faisal juga melakukan hal yang sama.
Hanya satu hal yang mereka pikirkan, tapi mereka membuang pikiran tidak waras itu.
"Lo anak sini? Gue kayanya ga pernah lihat lo?" Viol menatap gadis itu dan ia hanya mengangguk.
"Dia anak sini, emang jarang keluar kelas, sih. Gue sama Nayla sering lihat dia." Edgar menimpali.
"Gue juga tau dia, kok. Dia yang pas MOS dulu duduk di samping gue. Nama lo siapa gue lupa?" Fea mengingat-ingat sedikit.
"Nayshilla Maesa Gardhia." Gadis yang ternyata bernama Nayshilla itu menjawab irit.
"Oh, inget. Kalo ga salah nama lo ada marganya, A apa gitu, iya?" Kepala Faisal terasa semakin berat dan tak bisa berdiri tegak.
"Eh, gue duluan, deh." Faisal pun masuk ke kelas terlebih dahulu, disusul Fea yang tidak minat dengan percakapan teman-temannya.
"Bener kata Fea?" Viol bertanya.
"Nggak ada." Nayshilla menjawab lalu berpamitan. "Permisi, maaf, terimakasih ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAISAL
Romance"Sinting! Mana ada gue suka sama lo" "Gue tarik kata-kata gue. Ga ada lo hidup gue sepi." Namanya Faisal. Si ganteng dengan sejuta pesonanya. Bukan, dia bukan cowo dingin. Tapi setiap perkataannya membuat semua orang yang ditujunya benar-benar luluh...