"AYO KANTIN!" Fea berseru heboh ketika bu Fari masih di dalam kelas.
Guru muda itu menggeleng heran. "Fea, kamu tuh ya! Masih ada ibu disini, kok udah ribut! Ish-ish,"
"Hehe maaf bu, peliharaan saya menggonggong dari pagi, belum sarapan," Fea terkekeh.
"Yasudah, cepet jajan sana! Bikin ribut aja kamu!"
"Ok bu! Ayo kans!"
"Gas," Viol membalas semangat.
"Eh, gue di kelas aja, bawa makan kok," Nayla menjawab.
Fea tak enak hati, mengambil keputusan. "Eh, kalo gitu gue sama Viol makan di kelas aja deh,"
"Gapapa, sana lo! Katanya laper,"
"Mmm, ok, yuk!" Fea mulai berdiri, namun Edgar menginterupsinya. "Gue mau ketemu anak OSIS."
Fea mengernyitkan alisnya, "sama lo, Nay?"
"E-eh, gue-" Ketua OSIS itu berlalu.
"Lo berdua kenapa?" Nayla menggeleng pelan.
Faisal menyeret Fea, "prahara rumah tangga, kali, biasalah. Ayo jajan,"
Fea, Faisal, Viol dan Bayu pun keluar, hendak membeli makanan di kantin sekolah. "Lo ngerasa aneh, gak?" Viol bertanya sambil terus berjalan.
"Bukannya mereka emang sering gitu? Nanti baikan lagi, kan?" Fea menggeleng, "kali ini beda, Sal. Edgar ga sampe sedingin itu, menurut lo gimana, Vi? Bay?"
"Entahlah, gue ga menemukan kemungki-wait. Apa mungkin gara-gara Riu?"
Faisal menjentikkan jarinya. "Gue inget. Beberapa hari lalu pas gue bolos sama Edgar, inget, ga? Dia ngerokok. Dia bilang dia kepikiran Riu sama Nayla."
"Ga biasanya dia ngerokok, dia bener-bener kepikiran berarti," gumam Viol.
Faisal memasukkan sebelah tangannya ke saku. "Sebenernya mereka saling suka, kan?" Gadis disebelahnya menoleh ke arahnya.
"Gue ga tau ya lo sebego itu sampe ga bisa baca situasi. Jelas, lah. Mereka saling suka. Tapi mereka ga yakin sama perasaan mereka sendiri." Faisal menyentil dahi Fea.
"Gue tau, tapi gue mastiin sayang. Jadi mereka saling suka, tapi sama-sama ga yakin. Lo semua udah pernah jelasin ke mereka?"
Kini ganti Viol mengambil napas, "udah, berkali-kali gue bilang, kalo Edgar juga suka sama Nayla, dia ga percaya. Gue bisa apa, anjir."
"Astaga, rumit bener."
Bayu yang sedari tadi memperhatikan ponselnya tiba-tiba berbalik badan. "Gue duluan, ya, mau samperin es batu cantik." Ia langsung berlalu.
Fea menatap sendu ke arah Viol, "gapapa."
-o0o-
"Gue sepupunya Nayla, kalo itu yang ingin lo tau." Ujar Darius to the point ketika Faisal dan Fea mengajaknya bertemu. "Lo serius?"
"Iya, gue serius. Kemarin gue sama Nayla habis ngemall, terus dia cerita ke gue pas di mobil. Dia ga yakin, Edgar suka sama dia atau ga. Gue yakinin dia, dia berterimakasih, and she hugging me. Gue yakin itu yang bikin Edgar salah paham."
Fea dan Faisal terperangah dengan penjelasan Darius. "Jadi itu yang bikin semuanya salah paham,"
"I'm so sorry. Gue sama Lala punya alasan. Gue explain semua biar lo ga salah paham, sekolah itu punya keluarga gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAISAL
Romance"Sinting! Mana ada gue suka sama lo" "Gue tarik kata-kata gue. Ga ada lo hidup gue sepi." Namanya Faisal. Si ganteng dengan sejuta pesonanya. Bukan, dia bukan cowo dingin. Tapi setiap perkataannya membuat semua orang yang ditujunya benar-benar luluh...