Harap tinggalkan jejak ya guys😉 itu ada tanda bintang di pojok⭐
Happy Reading!
Berita kematian tuan dan nyonya Im menyebar ke seluruh Korea Selatan. Berbagai pertanyaan terus dilayang kan oleh masyarakat mengenai kematian salah satu tokoh publik yang cukup berpengaruh di negeri gingseng itu. Media-media mulai memberitakan peristiwa pengeboman itu dan meliput langsung ke lokasi kejadian. Malam itu pengeboman terjadi di dua tempat berbeda. Pertama di markas besar tuan Im dan yang kedua adalah mansion Sehun.
Hyoyeon dan Yuri menatap khawatir ke arah pintu kamar Yoona. Wanita itu begitu terpukul mendengar kabar tersebut, dia mengurung dirinya di dalam kamar, tak mau makan dan hanya menangis dalam diam. Ketika Taehyung pulang membopong Kris dan anak buahnya yang lain membopong Lucas, dia berharap kedua orang tuanya juga bersama mereka. Namun yang di dapatnya adalah berita kematian kedua orang tuanya. Dia bahkan tak mengikuti upacara pemakaman kedua orang tuanya karena tak sanggup melihat mayat mereka yang sudah tak dapat dikenali itu. Alasan lainnya yaitu karena statusnya yang tak diketahui oleh publik, pemakaman orang tuanya memang tertutup dan tak diliput oleh media hanya saja ada kolega bisnis dan orang-orang penting yang hadir di sana, mereka pasti akan bertanya siapa Yoona sebenarnya.
"Bagaimana keadaannya?"
"Dia belum menyentuh makanannya sejak kemarin, dia juga tak mau membuka pintu, aku khawatir nona akan sakit jika terus seperti ini" Jelas Hyoyeon penuh kekhawatiran.
"Tenanglah. Aku akan mencoba membujuknya, apa ada kunci cadangan?"
"Ada. Hanya saja nona pasti marah Taehyung" Ujar Hyoyeon.
" Tak apa. Aku hanya ingin melihat kondisinya. Jika dia marah itu akan menjadi tanggung jawab ku" Ujar Taehyung.
"Baiklah. Ini kuncinya" Ujar Hyoyeon mengeluarkan sebuah kunci dari saku kemejanya.
Taehyung membuka pintu kamar Yoona. Wanita itu tengah memeluk kedua lututnya, tatapan matanya kosong menyiratkan luka yang mendalam. Matanya juga bengkak dan terdapat lingkaran hitam dibawah katung matanya. Taehyung menatap Yoona dengan perasaan sedih. Dia mendekati Yoona, mengelus kepala Yoona dengan lembut. Tak ada respon dari Yoona untuknya, wanita itu bahkan tak menatapnya sama sekali.
"Yoong, kau belum makan sejak kemari. Baby pasti juga sudah lapar. Kau makan dulu ya" Ujar Taehyung lembut penuh perhatian.
Yoona tetap diam membuat Taehyung membuang nafas resa. Dia tak suka melihat Yoona yang seperti ini. Dia rindu senyuman dan tatapan lembut yang selalu wanita itu tunjukan pada nya.
Dia menarik pelan tubuh Yoona dan memeluk tubuh Yoona demi menyalurkan kehangatan dan berharap dapat menenangkan wanita itu.
"Hiks..hiks..hiks" Tangisan Yoona pecah begitu saja. Tangannya meremas kemeja Taehyung hingga tangan ya memutih pucat.
"Tak apa menangislah, aku ada disini untukmu, kau boleh menangis sepuasmu Yoong" Ujar Taehyung mengeratkan pelukannya pada tubuh Yoona.
Yoona menangis sejadi-jadinya. Dia sudah tak peduli dengan air matanya yan mungkin akan terkuras habis karena tak berhenti menangis sejak kemarin. Dia hanya ingin melepaskan semuanya, rasa sedih, rasa kehilangan, marah, dan kecewa yang terbendung dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIP [END]
Fanfiction• MATURE 21+ • FOLLOW DULU, BARU BACA! • DON'T COPY MY STORY, NGOKEYY⚠ The most impressive ranking🏅 #1 in seyoon #1 in yoonasnsd #1 in vip #1 in loveshot #1 in exoshidae #1 in yoonhun #1 in sehunoh #1 in snsd #1 in imyoona Start: 25-05-2020 Finis...