VIP [END]

VIP || 02

Oh Sehun & Im Yoona
________________________________________

"SIAPA KALIAN!!!"

Hyoyeon menodongkan pistolnya kepada Sehun dan Kai yang tengah mencoba masuk ke kamar nona muda-nya.

"Jangan bergerak atau ku tembak kalian berdua!"ucap Hyoyeon mengancam

Sehun menatap Kai sekilas. Kai tahu apa arti dari tatapan Sehun,dengan sangat cepat dia menendang pistol yang berada ditangan Hyoyeon dan merebutnya dengan cepat. Hyoyeon terkejut karena sekarang pistol itu sudah berada tepat di pelipisnya dengan Kai yang kini tersenyum penuh kemenangan.

"Kumohon jangan sakiti nona muda"pintah Hyoyeon dengan mata berkaca-kaca.

"Kai urus wanita itu"perintah Sehun tak menghiraukan permohonan Hyoyeon.

Ceklek

Pintu kamar itu terbuka menampilkan keadaan kamar yang kosong. Tak ada orang dikamar itu.

"Sial!" Maki Sehun dengan emosi yang tertahan.

"Kenapa Sehun?"tanya Kai

"Dimana gadis itu?katakan padaku!?"tanya Sehun kepada Hyoyeon.tak menggubris pertanyaan Kai.

"Dia tidak ada disini brengsek!!!"jawab Hyoyeon penuh penekanan

"Katakan dimana dia,atau kau akan mati!"ucap Sehun mengancam

"Aku lebih baik mati dari pada harus membiarkan kau menangkapnya!"

"Waw! Aku salut dengan kesetiaanmu nona Kim,...bagaimana jika aku meminta nona muda mu itu untuk memilih saja?"ujar Sehun tersenyum licik.

Hyoyeon terkejut dan panik secara bersamaan.

"NONA MUDA APA KAU SETUJU DENGAN PILIHAN PELAYANMU INI!?-JIKA KAU SETUJU MAKA DIA AKAN BENAR-BENAR MATI"Teriak Sehun

Sehun kembali diam untuk memastikan bahwa orang yang dia cari akan menampakkan dirinya. Namun nihil tak ada tanda-tanda dari orang itu.

"Baiklah aku rasa kau memang menginginkan nona Kim mati"lanjut Sehun kemudian menatap Kai.

Kai tersenyum sekilas sebelum akhirnya bersiap menarik pelatuk pistol yang ada ditangannya.
Hyoyeon memejamkan matanya bersiap menerima tembakan.

"HENTIKAN!!!"

Teriakan itu berhasil menghentikan Pergerakan Kai yang tadinya akan menembak Hyoyeon.
Sehun tersenyum penuh kemenangan kemudian membalikkan badannya melihat gadis yang kini tengah menatapnya penuh kebencian.