VIP || 21

1.9K 228 59
                                    

Harap tinggalkan jejak ya guys😉 itu ada tanda bintang di pojok⭐

Harap tinggalkan jejak ya guys😉 itu ada tanda bintang di pojok⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

3 Bulan kemudian

Drrtt...drrrtt

"Ada apa?"

"...."

"Apa!? Kau yakin dengan hal itu?"

"...."

"Keparat! Aku akan membuat perhitungan dengannya, kau teruslah mengawasi mereka, hubungi aku jika ada hal lain yang kau dapatkan"

Tut tut

Pria itu membuang ponselnya ke sofa di sampingnya. Dengan wajah gusar dia menatap wanita yang sedari tadi berada di sana.

"Ada apa Suho? Kau terlihat sangat marah?" Tanya wanita itu.

"Wanita itu hamil"

"Wanita yang mana? Bicara yang jelas aku tidak mengerti"

"Im Yoona, dia hamil...."

"...anak Sehun" Lanjut Suho dengan rahang mengeras.

Wanita di hadapannya melotot tak percaya mendengar perkataan Suho.

"Jangan bercanda mana mungkin itu terjadi!?"

"Apa aku pernah bercanda seperti ini Irene?"

Irene merasahkan jantungnya berdetak lebih cepat dan sesak, Sehun telah menghamili Yoona dan mereka baru mengetahuinya sekarang.

"Orang suruhanku melihat wanita itu pergi ke rumah sakit kemarin dengan perut yang sudah membuncit" Jelas Suho pada Irene.

"Sial harusnya kita membunuhnya saat itu" Umpat Suho.

"Sehun menyembunyikan ini dari kita semua" Gumam Irene dengan kekecewaan.

"Tenanglah kali ini kita akan menghabisi wanita itu beserta orang tuanya sekaligus" Ucap Suho dengan seringgai liciknya.

"Bagaimana bisa Suho? Sehun pasti akan menghalangi kita, apa lagi jalang itu tengah hamil, Sehun bisa saja berubah pikiran dan berbalik melawan kita" Ujar Irene.

"Tidak,  aku dan tuan Lee sudah membuat rencana lain tanpa sepengetahuan Sehun, aku akan segera menberitahukan yang lain tentang ini agar kita bisa menghabisi Im Sejoon dan keluarganya itu"

Irene mengangguk paham, dia sudah tak sabar untuk menghabisi Yoona beserta kedua orang tua wanita itu.

***

Yoona tersenyum bahagia menatap kedua orang tuanya yang kini tengah makan bersamanya di ruang makan mansion itu.

Dia memilih berdamai dengan kedua orang tuanya, meskipun dia masih menyimpan kekecewaan, dia akan berusaha untuk menerimanya karena sebenci apapun dia kepada orang tuannya tidak akan mengembalikan keadaan seperti semula.

VIP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang