[Alur 1] Chapter 09

30.8K 3.3K 100
                                    

~•~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~•~

"Jangan terlalu terburu-buru, saya baru akan memulai nya."

~•~•~

Di halaman belakang sekolah terlihat dua orang gadis tengah berbicara. Sangat jelas mereka berdua membicarakan hal yang sangat penting.

"Oh jadi mau kerja sama?" Tanya seorang gadis yang memakai kalung dengan bandul 'E'.

Gadis berbando di depan nya ini mengangguk tanpa ragu.

Gadis berkalung itu terkekeh pelan. "Oke, gue punya tugas buat lo." Setelah itu dia membisikkan sesuatu ke arah gadis berbando.

"Paham?!" Tanya nya.

"Paham."

Gadis berbando itu pun pergi dari hadapan gadis berkalung. Beberapa saat setelah kepergian nya, seorang lelaki datang menghampiri gadis berkalung tersebut.

Lelaki itu merangkul gadis itu lalu keduanya tersenyum penuh arti.

"Semua beres."

~•~•~•~•~

Ziya saat ini menuju kantin. Tadi dia sempat mengambil handphone nya yang ketinggalan di kolong meja. Sebelum itu dia berjalan ke toilet untuk membasuh wajah nya.

Ketika ingin masuk Ziya mendengar sebuah pembicaraan yang menurutnya sangat amat penting,apalagi suara itu sangat ia kenali. Tak membutuhkan waktu lama Ziya langsung mengeluarkan handphone nya untuk merekam.

"Gimana? Beres kan?"

"Semuanya beres." Salah satu gadis di sana tersenyum sinis.

"Bagus, gue nggak sabar buat ngehancurin mereka! Apalagi pemeran utama kita Ziya." Gadis yang ada di depan nya hanya tertawa mendengar nya.

"Lo harus hati-hati. Dia sekarang licik." Peringat gadis yang tadi tersenyum sinis.

"Lo tenang aja gue pasti hati-hati."

"Oke sekarang kita cabut, takut ada orang lain yang dengar."

Ziya bergegas menuju salah satu tiang tembok besar lalu bersembunyi di belakangnya. Ia hanya menatap kedua orang gadis itu dari belakang, Ziya tersenyum sinis dan kembali berjalan menuju kantin.

Menghampiri meja teman sekelas nya. Ziya duduk dengan tenang dan menatap Rendy yang di samping nya.

"Rendy, beliin Ziya permen coklat dong." Pinta Ziya dengan mata memelas.

Transmigration Zoya Or Ziya? [ Sudah terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang