Transmigration Zoya Or Ziya? [ Sudah terbit ]

[Alur 2] Chapter 08

~•~•~

" Om-om menggoda... "

~•~•~

Sepulang nya dari sana Ziya mengendarai motornya untuk kembali ke mansion.

Sebelum itu ia mampir ke supermarket terlebih dahulu, masuk ke dalam Ziya mengambil beberapa cemilan dan minuman.

Dari jauh Ziya melihat seorang lelaki tampan seperti sedang di ganggu oleh banci perempatan. Dengan penasaran Ziya mendekati keduanya.

"Ai nama yu siapa? Kenalin nama aike Dona, " Suara menggelikan yang terdengar di telinga Ziya.

"Nama panjang nya, Donaroi Salehhhhhh"

Lelaki yang ditanya hanya menatap datar dengan mata berkilat jijik ke arah waria di depan nya ini. Saat akan pergi waria itu menghalangi jalan nya.

"Eitsss, jangan buru-buru dong ganteng, kan aike belum nanya." Dan memegang tangan lelaki tampan tersebut. Sedangkan yang dipegang langsung menepis kasar lalu mengusap jasnya kasar.

"Lepas... " Desis nya dengan suara yang membuat Ziya hilap pada om-om didepan nya ini.

Memberanikan diri Ziya mencoba mendekati.

'Oke semangat' Batin Ziya.

Merapikan penampilan nya Ziya menghampiri keduanya dengan sebuah keranjang di tangannya.

"Sayang, yuk aku udah selesai belanjanya." Mata Ziya menatap tajam ke arah waria di depan nya. Lalu merangkul lengan lelaki, yang dipanggil nya 'om ganteng'.

"Heh lu siapa deket-deketin suami gue?" Sinis Ziya. Waria tersebut juga terlihat menatap Ziya tidak suka.

"Yu jangan ngaku-ngaku deh," Wah nantangin nih pikir Ziya.

Melepaskan rangkulan nya Ziya menyingsing jaketnya dan mencepol rambutnya asal. Tak mau kalah waria itu melepaskan sarung tangan yang memperlihatkan tangan berotot nya, kemudian ia juga melepaskan wignya.

Para pengunjung supermarket juga terlihat antusias melihat pertandingan antara Ziya dan waria tersebut. Mereka bersorak mendukung pilihan masing-masing.

'Ayok dek pukul anunya biar sadar kalo cowok... '

'Hahaha njir pantesan pakek wig, lah botak ternyata... '