[Alur 2] Chapter 06

5.2K 706 23
                                    

~•~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~•~

"Werewolf... "

~•~•~

Sesudah kekacauan di kantin tadi, Ziya kini berada di dalam kamar nya. Seingat nya dulu ia pernah memiliki sahabat bernama Zidane? Tapi dia belum mendapatkan apa-apa mengenai kematian Zidane.

"Alex... " Panggil Ziya.

-•-•-•-•-•-

"Alex menerima perintah... "

-•-•-•-•-•-

"Lo tau identitas Zidane?" Tanya Ziya.

-•-•-•-•-•-

'Nama lengkap : Zidane Fabean Putrajaya
Orang tua : --- dan ---
Saudara : ---
Umur : 17 tahun
Ketua geng : Werewolf
Status : Meninggal pada tanggal 3 april 2020
Hobi : Balapan'

-•-•-•-•-•-

Ziya tersentak kaget melihat orang tua dan saudara dari Zidane. Ia tak menyangka bahwa mereka bersaudara, dan setelah itu Ziya menyeringai senang mendengar Zidane memiliki sebuah geng.

Dengan gembira Ziya menganti pakaiannya dan bersiap untuk berkunjung ke sana. Selesai bersiap Ziya mengambil sebuah kertas yang berisi pesan terakhir dari Zidane.

Turun ke bawah ia melihat rumah nya sedang sepi, syukur lah jadi dia tidak usah susah payah mencari alasan.

Ke garasi Ziya mengambil sebuah motor sport nya, pertama kali masuk garasi Ziya memang sempat terpukau melihat mobil dan motor berjejer dengan rapi seperti showroom saja.

Mengambil kunci motor, Ziya menaikinya dengan perlahan. Kenapa ia tidak menaiki Japri? Ya kali mau sampai ke sana nya malam, dan pulang nya besok pagi.

Auto digorok Ziya sama Zara.

Menyalakan motornya Ziya menjalankan nya.

"Oke let's go... "

~•TZOZ•~

Hutan yang seram untuk yang tidak suka kegelapan, tapi lain halnya yang suka kegelapan dan kesunyian.

Ziya menghentikan motor nya di sebuah pohon tinggi dan besar. Memandang sekitar Ziya merasa heran karena tidak melihat apa-apa di sana. Mata nya menyipit untuk mempertajam penglihatannya, satu titik mencurigakan membuat Ziya mendekati nya.

Klikkk...

Kaca yang tadi dia lihat ternyata terbuka dan memperlihatkan sebuah bangunan megah berlantai dua, terlihat mewah untuk seukuran geng biasa. Saat akan masuk Ziya mendengar suara teriakan dari arah belakang nya.

"Heh lewat mana lo bisa masuk?" Tanyanya ngegas.

Ziya berbalik dan menjawab. "Iya lewat pintu lah" Sahutnya tak kalah ngegas.

"Gue gak nanya lo Jamilah!" Ketusnya.

"Tadi lo nanya Jamal!"

"Kok ngegas?"

"Lah situ juga ngegas anak ngen---"

"Tod... "

"Malah disambung lagi, "

"Suka-suka gue lah miskah... "

"Kok lo ngeselin sih jadi cowok?"

"Kok lo cerewet sih jadi cewek?"

Yang lain melihat keduanya dengan tatapan datar. Salah satu dari mereka berusaha meleraikan namun malah jadi sasaran kemarahan.

"Udah-udah woi!" Lerainya.

"DIAM LO!!!" Bentak keduanya.

Dia terlihat tertekan.

"R-rhoma kenapa kau jahat kepada ku?" Ziya mulai mengeluarkan air mata palsu nya.

Sedangkan lelaki yang tadi berdebat bersama Ziya mengikuti drama nya.

"B-bukan seperti itu Ani... " Ucapnya memegang tangan Ziya.

"Tapi dia yang menggoda ku..." Lirihnya dengan wajah yang halal untuk di tampol.

"Dasar murahan, digoda lonteheee saja sudah tegang. Skip anunya baperan bey. " Ziya menghempaskan tangan tersebut sambil mengusap nya jijik.

Seorang lelaki hanya menatap kedua nya datar dan bertanya dengan dingin.

"Udah?" Tanyanya.

Ziya dan lelaki di samping nya serempak menggelengkan kepala tanda belum.

Tidak ingin membuang waktunya, lelaki itu memerintahkan yang lainnya untuk membawa Ziya masuk ke dalam markas 'Werewolf'.

~•~•~•~•

Holla Guys, Masih Nungguin TZOZ S2 Dengan Alur Yang Berbeda Kan?

Yaudah Jangan Lupa Vote, Komen, Dan Share...

Biasakan Vote Untuk Meninggalkan Jejak, Jangan Jadi Pembaca Rahasia Yeh!

Oke Papay😚❤

Transmigration Zoya Or Ziya? [ Sudah terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang