~•~•~
"Kebencian... "
~•~•~
Ziya tampak mengerutkan kening nya bingung sambil menatap heran kedatangan kedua abang kembarnya beserta sahabat nya.
'Ngapain mereka kesini?'
"Dek, yuk ke kantin." Ajak Arzan. Iya kedua abang nya mulai mendekati nya dan meminta maaf. Bahkan saat itu Ziya menguras habis uang jajan bulanan keduanya, tapi menurut Ziya itu tidak sebanding dengan apa yang mereka lakukan duhulu.
"Mager."
"Yah, padahal tadi mau beliin koin coklat sama susu coklat." Ujar Arzin pada adiknya.
Brakkk!!!
"Ayo ke kantin!" Sahut Ziya semangat lalu berjalan keluar terlebih dahulu.
Arzan, Arzin, Bian, Viko, dan Dian terkekeh geli melihat Ziya yang sangat mudah untuk dibujuk. Farrel menatap kepergian Ziya dengan pandangan sulit diartikan.
~•~•~•~•~
"Jangan kebanyakan dek," Tegur Arzan yang melihat kelakuan adiknya yang sangat antusias memakan coklat.
"Iywah." Ziya meraih susu coklat nya lalu meminumnya.
"Ah kenyang." Ujar Ziya dengan menepuk-nepuk perutnya.
"Kak, nanti kita jalan yuk." Ajak Ziya pada kedua abang kembarnya.
"Gimana yah, tapi kita ada tugas kerja kelompok di rumah Farrel." Sahut Arzin tak enak karena menolak permintaan adiknya.
"Yah." Lesu Ziya.
"Kalo kamu ikut kita ke sana mau?" Tanya Arzan. Ziya mendongakkan kepalanya dan mengangguk dengan semangat.
"Mau-mau." Serunya.
Bel berbunyi, Ziya pun berpamitan ke kelas nya. Walaupun tadi sempat berdebat karena kedua nya ingin mengantarkan. Ia menelusuri lorong yang sepi dengan santai, sampai ia tak sengaja menabrak Tio yang sedang ke luar dari perpustakaan dengan terburu-buru.
Brukkk...
"Eh,"
Ziya mencoba menyeimbangkan tubuhnya gara tidak terjatuh. Mata Ziya pun teralih menatap ke arah Tio yang sedang menatap nya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Zoya Or Ziya? [ Sudah terbit ]
Jugendliteratur[ Sudah Terbit! ] PO 13-28 Februari 2022 [ Transmigrasi 01 ] ~•~•~•~•~ ALUR 1 : Zoya seorang anak yatim piatu yang ditinggal pergi orang tua nya saat umur 7 tahun. Zoya sangat suka mengeluarkan jurus seribu satu cinta nya. Entah mengapa saat kecelak...