~•~•~
"Ada yang berubah... "
~•~•~
Semakin hari Ziya semakin akrab dengan Farrel dkk. Walaupun kadang ada perselisihan antara dia dan Salsa.
Beberapa hari ini Ziya sempat heran karena Zico tidak menghubungi nya lagi. Apa sebegitu sibuknya ia sampai tidak dapat mengirim pesan atau menelpon nya? Mengingat itu Ziya mendengus kesal.
Mengambil handphone nya, Ziya menghubungi Zico. Panggilan pertama dan kedua tidak dijawab, sampai panggilan ketiga terhubung.
"Zicooo..."
"Hm apa?"
"Zico kok jarang hubungi Ziya?"
"Maaf lagi sibuk... "
"Tapi bisa kan kasih kabar Ziya?!"
"Kan aku udah bilang sibuk! Kamu ngertiin aku dong!!!"
Ziya tersentak kaget mendengar nada tinggi Zico. Baru kali ini ia mendengar Zico berbicara seperti itu.
Tuttt...
Mata Ziya berkaca-kaca namun dengan cepat ia memalingkan wajahnya ketika sahabat abangnya datang menghampiri nya.
"Kenapa muka lo?" Ejek Viko melihat wajah masam Ziya.
"Kepo." Ketus Ziya lalu pergi dari sana.
"E-eh tunggu dek... " Cegat Arzin.
Ziya berhenti dan menaikan alisnya sambil menatap abangnya.
"Kamu mau ikut nggak ke restoran? Kita mau ngerayain ulang tahun Dian." Ziya menimang-nimang lalu menjawab.
"Oke, kapan?" Tanyanya.
"Malam ini jam 8,"
~•~•~•~•~
Malamnya Ziya sudah bersiap dengan pakaian casualnya. Setelah itu ia menghampiri abang kembarnya untuk berangkat bersama.
Di perjalanan hanya ada keheningan, mata Ziya pun menatap jalanan jakarta yang padat walaupun sudah malam hari. Mungkin saja mereka sedang berkencan, karena hari ini malam minggu cocok untuk para pasangan menghabiskan waktu. Bukan kek jomblo yang malam minggu bukannya jalan, malah rebahan dengan banyak cemilan, wifi lancar, apalagi sambil baca wattpad, beh rasanya ah mantaps.
Ketiganya masuk ke restoran dan mencari ruangan yang sudah dipesan. Ketika masuk ternyata mereka semua sudah berkumpul dengan Dian sebagai bintang utama untuk malam ini.
"Selamat ulang tahun kak Dian." Ucapan Ziya pada Dian.
Dian tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Sesudah mengucapkan itu Ziya meninggalkan kerumunan dan pergi keluar.
Saat diluar ia melihat sebuah pemandangan yang sangat menyakitkan untuk hatinya.
Jadi ini yang dibilang sibuk? Maksudnya sibuk berkencan dengan wanita cantik yang perut nya sudah besar? Eh tunggu? Perut besar?!
Mata Ziya makin memanas dengan hati yang bertambah sesak. Dengan langkah cepat Ziya menghampiri Zico, dan---
Plakkk...
"INI YANG DIBILANG SIBUK?!" Bentak Ziya.
"KALO BOSAN ITU BILANG BAIK-BAIK, JANGAN SELINGKUH KEK ORANG NGGAK PUNYA SALAH!!!" Ziya meluapkan amarah dengan Zico yang masih memasang wajah cengonya.
Merasa kesal tak ada jawaban, Ziya memukul Zico tanpa ampun.
Plak...
Bukhh...
Bukhh...
Puas dengan itu Ziya meninggalkan Zico dengan keadaan mengenaskan. Sedangkan wanita di samping nya tertawa lepas melihat wajah babak belur Zico. Sedari tadi ia sudah menahan tawa melihat keganasan dari pacar seorang Zico.
Zico menatap wanita itu kesal. Dengan perasaan jengkel ia keluar dari restoran tersebut, diikuti wanita yang masih tertawa itu.
~•~•~•~•~
Holla Guys, Jangan Lupa Vote, Komen, Dan Share Yah...
Papay👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Zoya Or Ziya? [ Sudah terbit ]
Novela Juvenil[ Sudah Terbit! ] PO 13-28 Februari 2022 [ Transmigrasi 01 ] ~•~•~•~•~ ALUR 1 : Zoya seorang anak yatim piatu yang ditinggal pergi orang tua nya saat umur 7 tahun. Zoya sangat suka mengeluarkan jurus seribu satu cinta nya. Entah mengapa saat kecelak...