~•~•~
"Misi pertama... "
~•~•~
Ziya tak menyangka bahwa ia tertidur selama ini. Melihat langit sudah mengelap, Ziya bangkit dan segera menuju ke arah kamar mandi.
Selesai mandi Ziya keluar dari kamar nya dengan perasaan gugup. Apakah mereka akan mengenali bahwa dia bukan Ziya? Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran-pikiran tersebut.
"Selamat malam..." Sapa Ziya.
Seluruh pandangan mereka kini terarah kepada Ziya yang sedang tersenyum manis.
"M-malam..." Balas mereka semua. Dalam hati mereka berpikir apa Ziya kepala Ziya sedang terbentur?
Dari dulu Ziya dikenal dengan anak pendiam dan cupu. Selalu cuek dengan sekitar bahkan dengan keluarga nya sekalipun. Makanya kali ini mereka bingung kenapa Ziya bisa berbicara seperti itu.
Tak menghiraukan itu Ziya langsung saja duduk di kursi nya. Sesudah makan kini mereka berkumpul di ruang keluarga. Disini hanya ada kedua orang tuanya, dan adiknya. Abang pertamanya sedang pergi ke luar negeri karena urusan bisnis, sedangkan abang kembarnya sedang bermain di rumah temannya.
"Kak," Panggil sangat adik, Zivan Erricson.
"Hm apa?" Jawab Ziya dengan mata yang masih terfokus pada sikembar botak.
"Lo kenapa?" Mendengar pernyataan adiknya, Ziya mengerutkan keningnya heran.
"Lah? Emang nya gue kenapa?" Tanya Ziya balik sambil menatap tajam Zivan.
Yang ditatap mendadak kikuk.
"Y-ya aneh aja lo tiba-tiba mau ikut makan malam, biasanya kan lo lebih suka makan di dalam kamar." Ziya menganggukkan kepalanya mengerti.
"Emang lo suka gue yang kek dulu?" Mendadak Zivan merasa panik dengan ucapan kakaknya.
Sedangkan Anggara Erricson dan Zara Aina Erricson hanya melihat kedua nya dengan diam, walaupun sebenarnya mereka juga penasaran dengan perubahan Ziya.
"G-gue suka kok, suka banget sama perubahan lo sekarang." Ujar Zivan dengan wajah memerah malu. Lain hal nya dengan Ziya yang terkekeh geli melihat wajah memerah adiknya.
"Mom, dad, dek, maafin yah sifat gue yang cuek sama kalian. Dan mulai sekarang gue akan lebih terbuka sama kalian semua." Jelas Ziya dengan senyuman manis di bibirnya.
~•TZOZ•~
Setelah acara maaf-maaf'an, kini Ziya berada di kamarnya dengan sebuah kotak sedang di pangkuan nya. Sebenarnya ia merasa bingung, perasaan tidak ada yang masuk ke kamarnya? Atau ini ada hubungannya dengan misi pertama nya?
Dengan segala ke kepoannya Ziya membuka kotak tersebut. Saat kotak dibuka terdapat sebuah gelang dengan permata merah sebagai hiasannya. Di dalam nya juga terdapat flashdisk dan sebuah surat yang terlihat sedikit usang.
Ziya membaca surat itu terlebih dahulu.
---•---
Ubah lah semua yang terlihat, bentuk lah pandangan baru...
Misi pertama 1
---•---
"Wah malah ngasih teka-teki..." Malas berpikir Ziya mengambil flashdisk dan memasukkan nya ke dalam laptop. Ketika video terputar Ziya tidak bisa melihat apa-apa, semuanya gelap dan secara tiba-tiba ada suara yang terdengar di layar hitam tersebut.
[ Hai yang terpilih, selamat sudah menerima misi pertama. Di harap untuk membaca ulang surat dan di mengerti. Yang terpilih akan menerima 3 misi dari dunia ini, 3 misi tersebut harus diselesaikan dengan baik dan benar. Dan yang terpilih selamat menjalankan misi. ]
Video itu tiba-tiba mati dengan sendirinya. Meninggalkan Ziya yang kini hanya dapat melongo tak percaya ketika membaca dan mendengar nya.
"Duh, otak gue lagi ngelag. Bodo lah besok aja gue pikirin." Menutup laptopnya. Ziya melangkah menuju kasurnya dan berbaring dengan nyaman. Besok ia sudah akan memulai sekolah dan misi pertama nya. Semoga saja lancar agar ia bisa mencari cogan-cogan di luar sana.
"Night..."
~•~•~•~•~
Jangan Lupa Vote, Komen, Dan, Share...
Menurut Kalian Gimana? Lanjut Apa Nggak Nih?
Lanjut? 👉🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Zoya Or Ziya? [ Sudah terbit ]
Teen Fiction[ Sudah Terbit! ] PO 13-28 Februari 2022 [ Transmigrasi 01 ] ~•~•~•~•~ ALUR 1 : Zoya seorang anak yatim piatu yang ditinggal pergi orang tua nya saat umur 7 tahun. Zoya sangat suka mengeluarkan jurus seribu satu cinta nya. Entah mengapa saat kecelak...