Chapter 11

1.8K 81 20
                                    

Maura melebarkan senyumnya saat ia di nyatakan lulus, Maura segera menghampiri Monica yang menemani nya hari ini dan memeluknya. Maura tidak menyangka ia sudah menyelesaikan pendidikan nya dan akan segera kembali ke Indonesia untuk bertemu dengan orang-orang yang ia rindukan termasuk Arka.

Arka.

Memikirkan nama itu masih mampu membuat hati Maura berdesir hebat, meski sudah 6 tahun berlalu tetapi Maura masih sangat mencintai Arka. Mungkin ia bodoh karena masih mencintai pria itu tetapi apa boleh buat karena hatinya yang terdalam masih mencintai sosok Arkatama Javierro. Maura dan Monica mengambil beberapa gambar untuk dijadikan kenang-kenangan mereka karena Monica akan berpisah dengan Maura.

"Sepertinya kita harus makan Ra, aku lapar sekali." Monica berkata dengan bahasa Inggris nya yang kental. Maura pun menganggukkan kepala nya dan mereka akhirnya merayakan kelulusan Maura dengan makan bersama. Sesampainya di sana wajah Maura menjadi sendu karena mengingat Mami dan Papi nya tidak bisa di hubungi membuat Maura sedih dan juga mencemaskan mereka.

Monica pun mengerti perasaan Maura yang sedih karena kedua orang tua gadis tidak ada di saat hari bahagia nya."Kau akan segera bertemu dengan mereka. Mungkin mereka sedikit sibuk, sekarang tersenyum lah." hiburnya.

Maura pun tersenyum tipis dan segera memesan makanan untuk mereka berdua. Setelah makan Maura langsung meminta janji Monica karena Maura akan langsung mengurus kepulangan nya setelah ini. Monica menarik nafasnya sejenak lalu memberikan Paspor kepada Maura."Aku tidak akan berbohong."

Maura tersenyum setelah melihat Pasport Nya akhirnya ia bisa pulang."Terima kasih. Monica." Monica hanya bisa tersenyum tipis kemudian mengajak Maura untuk segera pulang.

Setelah mendapatkan Pasport Nya tanpa berlama-lama akhirnya Maura segera mengurus kepulangan nya. Maura tidak ingin menunda-nunda lagi karena uang untuk keberangkatan nya sudah lebih dari cukup. Maura membereskan semua pakaian nya ke dalam koper yang besar. Monica yang melihat betapa semangatnya Maura membuat Monica terdiam.

"Kau sangat bahagia sekali." gumam Monica berdiri dekat pintu kamar. Maura tersenyum mendengar ucapan Monica.

"Tentu saja aku bahagia, aku akan pulang dan bertemu dengan keluargaku. Bagaimana bisa aku tidak bahagia, Monica sayang." kekeh Maura.

"Termasuk pria yang pernah kau ceritakan? Siapa nama nya? Hm, Ar.. Arka. kan." ucap Monica membuat aktifitas Maura terhenti. Maura masih saja terpengaruh saat seseorang menyebut nama Arka.

"Aku tidak tahu apakah dia masih mengingatku atau tidak." gumamnya sedih karena pertemuan terakhir mereka sangat buruk. Monica mendekati Maura dan menepuk bahunya.

"Kau masih sangat mencintainya? Meski dia terus menolak mu dulu?" Monica tahu semuanya karena Maura sudah menceritakan saat Maura terus saja mengejar Arka meski pria itu menolak Maura. Awalnya Monica terkejut mendengar itu semua tetapi Monica memakluminya karena Maura terlihat sangat mencintai pria itu bahkan photo pria itu masih Maura simpan.

"Entahlah, aku tidak tahu tetapi di hati ini." Maura meraba dadanya."Jantung ini masih berdebar saat aku memikirkan dia, aku tidak bisa melupakan dia begitu saja."

Kalimat yang terdalam itu membuat Monica diam karena Monica sendiri sudah tidak merasakan jatuh cinta lagi semenjak cinta nya khianati dulu. Monica langsung membantu Maura untuk membereskan seluruh barang-barang nya karena besok Maura akan berangkat.

Malam ini Maura duduk seraya menatap bulan di luar sana yang begitu terang. Senyuman tidak pernah hilang dari bibirnya mengingat besok ia akan pulang ke Indonesia. Maura sudah menghubungi ponsel Mami dan Papi nya tetapi mereka tetap saja tidak mengangkatnya, Maura juga menelfon rumah tetapi tidak tersambung juga membuat Maura bingung.

Yang Terdalam (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang