34. ["Brengsek lo bajingan!"]

442 81 15
                                    

Saya tau kamu kesini buat mutusin saya kan? Kenapa? Kamu kaget? Saya denger semua yang kamu bilang di depan perpustakaan. Kamu cuma kagum sama saya?" ujar Lino sambil tertawa sinis. Ia pun mulai mencengkram leher Lia.

"Akh." rintih Lia yang susah bernafas akibat cekikan dari Lino.

"Kenapa? Sakit? Mikir juga dong saya juga sakit!!!" bentak Lino tepat di depan wajah Lia.

Lia yang ketakutan berusaha sebisa mungkin menjernihkan pikirannya. Ia mencari cara agar bisa keluar dari apartment milik Pak Lino ini.

Lino masih mencengkram leher Lia,

PUGHHHH

Tiba-tiba Lia memukul kearah selangkangan gurunya itu hingga Lino pun kesakitan dan refleks melepaskan cekikannya pada leher Lia. Lia pun mulai berlari namun sayang Lino berhasil menahan kaki kirinya dan Lia pun terjatuh.

"Lepasin...." pinta Lia yang kini sudah menangis ketakutan.

Lia pun berusaha melepaskan kaki kirinya dan ia pun menendang tubuh Lino hingga akhirnya Lia berhasil melepaskan kakinya namun sayang Lia pun ikut terjungkal ke depan hingga jidatnya pun mengenai sudut meja. Dahinya pun berdarah.

Lia yang menangis kini makin menangis gemetar saat melihat tetesan darah dari dahinya. Ini buruk. Ini benar-benar hari terburuk sepanjang hidupnya.

Lia pun berlari menuju sebuah ruangan lalu ia mengunci ruangan itu. Tangannya gemetar hebat. Ia benar-benar takut sekarang. Dengan tangan yang masih gemetar ia berusaha mencari nomor kontak Jaemin.

"Jaemin... t-tolongin gue.." rintihnya sambil menangis tersedu-sedu.

Jaemin seperti biasa kini sedang menunggu Minju yang sedang latihan cheerleaders. Ini semua gara-gara Haechan. Haechan berusaha keras mecomblangkannya dengan Minju.

Setiap Rabu, Kamis dan Sabtu Jaemin akan menjemput Minju sehabis latian cheerleaders di sekolahnya. Awalnya memang sangat menyebalkan tapi jika dipiki-pikir tidak ada salahnya begini. Ia akan bisa melupakan Lia dengan mudah. Minju memang tidak secantik Lia di mata Jaemin, namun Minju juga gadis yang baik dan tidak neko-neko.

Jaemin pun kaget karena handphonenya berdering dan ia pun melihat nama Lia disana.

"Ngapain nih anak nelfon gue? Pasti lagi perlu aja nih anak baru nyariin gue." ujar Jaemim suudzon.

"Hm, napa?" tanya Jaemin sok cool.

"Jaem, Jaemin..." ujar Lia yang menangis.

Jaemin kaget, "Lia? Lo kenapa,Ya?"

"Tolongin gue .... huhuhuhu."

"Ya, lo kenapa? Lo dimana sekarang?" tanya Jaemin mulai panik karena mendengar Lia yang menangis tersedu-sedu.

"G-gue di apart Pak Lino.. P-pak Lino... Pak Lino berubah, dia tiba-tiba nyerang gue, gue takut, Jaem."

"Bangsat." rutuk Jaemin di dalam hatinya.

"Lia, lo tenang sekarang. Gue bakal kesana sekarang, gue bakal nyelametin lo, lo ditempat yang aman kan?"

"Hmm, gue ada di salah satu kamar-

DUGHHH DUGHH DUGHH

Lino menggebuk pintu kamar itu dengan sangat keras hingga mengagetkan Lia.

"AAAAAAAAAAAKK." teriak Lia yang semakin ketakutan.

Jaemin yang mendengar hal itu pun ikut merasakan hal yang dirasakan Lia.

"Lia, lo gapapa kan? Gue ksana sekarang."

D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang