29. ["Ma."]

404 75 17
                                    

Telfonnya pun berdering dan nama yang tak diduganya muncul dilayar handphonenya.

"Pak Lino?"

Lia pun menerima panggilan itu.

"Halo?" sapanya.

"Halo? Lia? Kamu dimana?" tanya Lino dengan suara yang sepertinya ngos-ngosan.

"Saya? S-saya di taman deket rumah. Kenapa, Pak?"

"Tunggu saya disana!"

"Hah? Tapi saya-"

"Tunggu saya disana, bentar lagi saya sampe."

Ya, kini Lino tengah berlari menuju taman dekat rumah Lia. Ada sesuatu yang benar-benar menganggu pikirannya. Perkataan Jaemin "saya bakal selangkah lebih maju." terngiang-ngiang di pikirannya.

Sedangkan Lia kini tengah bingung menatap handphonenya. Untuk apa Pak Lino menemuinya sekarang?

Jaemin pun kini sedang on the way menuju taman dekat rumah Lia. Ya, senyuman sejak tadi tidak bisa lepas dari wajahnya. Bouquet bunganya ia taruh di sampingnya. Ya, Jaemin bahkan mengendarai mobil hari ini.

Lia pun terkejut mendapati gurunya itu yang baru saja datang dengan wajah yang letih dan baju yang basah karena keringat.

"Pak Lino?"

"Oh, hhhh h-hai Lia, saya datang." ujarnya ngos-ngosan.

"Ada apa, Pak? Kenapa sampe lari?"

"Ada yang mau saya sampein."

"Soal apa?"

Jaemin kini sangat kesal, ya, dia terjebak macet. Ah, Lia pasti sekarang sedang ngomel-ngomel karena lama menunggunya. Ia terus memeriksa jam tangannya. Mengapa jalanan semacet ini?

Kembali dengan Lino dan Lia yang kini tengah berhadap-hadapan.

"Saya suka sama kamu." ujar Lino yang membuat Lia sangat terkejut dengan pernyataan Pak Lino barusan.

"Hah?"

"Saya suka sama kamu, Choi Jisu."

Lia pun kini masih shock. Apa kata gurunya? Pak Lino suka dengannya?

"Maafin saya yang terlambat nyadarin perasaan saya. Saya suka sama kamu. Maaf udah buat kamu nunggu terlalu lama."

Perasaan Lia pun kini bercampur aduk. Perasaan senang memang mendominasinya saat ini. Akhirnya orang yang disukanya kini juga menyukainya. Namun, ada perasaan bingung yang juga dirasakannya.

Jaemin pun menelfon Lia namun Lia tidak mengangkatnya. Ya, Lia masih sangat shock sehingga ia tidak sadar telfonnya kini sedang bergetar.

"Mana gak diangkat. Ah, pasti dia marah banget sama gue." ujar Jaemin.

Jaemin pun terus mengklakson mobil-mobil di depannya.

Tak lama kemudian akhirnya Jaemin sampai. Ia pun memarkirkan mobilnya setelah itu cepat-cepat berlari. Saat setengah jalan ia sadar bahwa ia melupakan bouquet bunganya.

"Eh, bunganya ketinggalan lagi aishh."

Jaemin pun akhirnya kembali ke mobilnya untuk mengambil bouquet bunganya itu.

Sedangkan kini Lia masih terdiam. Entah ia tidak tau harus merespon bagaimana pernyataan Pak Lino barusan. Tangannya bahkan kini berkeringat. Apa yang harus dikatakannya sekarang?

"Kamu juga suka kan sama saya?" tanya Lino.

Lia mengangguk-anggukan kepalanya ragu. Bagaimana pun memang ia menyukai Pak Lino. Tapi, ini masih mengejutkan baginya. Lino pun tersenyum melihatnya. Syukurlah Lia masih menyukainya.

D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang