Dengan agak malas Lia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam menuju rumah Jaemin.
"Selamat datang, selamat datang. Silahkan." ujar Papa Jaemin mempersilahkan keluarga Lia untuk masuk.
"Selamat ulang tahun untuk Jaemin. Dimana Jaemin?" tanya Papa Lia.
Mereka pun lantas menuju ruang makan dan disana Jaemin sedang duduk. Lia cukup terkejut karena penampilan Jaemin yang membuatnya pangling.
Kemeja putih dengan dua kancing yang dibiarkan terbuka. Rambut yang ia tata rapi ke atas sehingga memperlihatkan jidatnya dengan jelas. Namun, semuanya berubah saat Jaemin menatap Lia lalu menjulurkan lidahnya mengejek Lia.
Wah, hampir saja Lia ingin memujinya dengan penampilannya hari ini namun Jaemin tetaplah Jaemin, laki-laki tengil itu.
"Silahkan duduk." ujar Papa Jaemin.
Lia pun mengambil tempat duduk di samping Jaemin.
"Jaemin, selamat ulang tahun ya, semoga kamu panjang umur, sehat-sehat ya." ujar Mama Lia.
"Makasih tante."
"Jaemin, selamat ulang tahun semoga kamu bisa nerusin bisnis Papa kamu ya ."
"Makasih om."
"Lia sstt." ujar Mama Lia yang sepertinya memberikan kode untuk Lia.
Dengan agak malas pun Lia mengeluarkan sesuatu dari tasnya, sebuah kotak berukuran sedang ia berikan kepada Jaemin.
"Hbd ye." ujar Lia dengan raut wajah malas.
"Widih ada hadiah nih apaan isinya." Dengan bersemangat Jaemin pun membuka kotak itu dan ternyata isinya adalah sebuah jangka.
"Apaan ni?"
"Lo gak tau ini apa? Ini jangka! Lo lulus sd gak si?"
"Lia!" bentak Papanya.
Jaemin memandang Lia sedikit kesal. Gadis ini memiliki wajah yang cantik namun bermasalah dengan mulutnya.
"Lia, tadi Mama suruh beliin kado yang bagus yang cocok sama Jaemin kenapa beliin jangka?" tanya Mamanya.
"Ini juga cocok banget buat dia buat belajar."
Karena suasana yang sedikit memanas, Papa Jaemin pun akhirnya mulai mencairkan suasananya.
"Haha, Jaemin pasti suka hadiahnya. Makasih ya Lia. Gimana kalo kita mulai aja makan malemnya?"
Akhirnya makan malam pun di mulai. Jaemin pun menatap Lia yang duduk di sampingnya. Ia masih tidak mengerti mengapa gadis sok pintar ini memberikannya jangka. Ini tidak seperti Jaemin akan belajar.
Setelah makan malam, para orang tua minum teh sambil berbincang di ruang tengah sedangkan Jaemin kini mengajak Lia pergi ke kamarnya.
"Ya! Gila ya lo! Ngapain ke kamar?" tanya Lia yang kaget saat Jaemin ternyata mengajaknya ke kamarnya.
"Berisik banget, udah ikut aja."
Lia pun masuk ke dalam kamar Jaemin namun ternyata ada sebuah pintu lagi di kamar luas itu dan ternyata saat dibuka ada mini balkon disana.
"Wah, gila! Bagus banget!" ujar Lia saat melihat pemandangan dari sana.
"Apaan, orang pemandangannya rumah-rumah doang, lebay lo." sahut Jaemin.
Lia pun lantas menatap tajam Jaemin, ingin sekali rasanya mencekik laki-laki disampingnya itu.
"Btw apaan maksudnya lo ngasi gue ginian?" tanya Jaemin yang memegang jangka pemberian Lia.
"Gue juga gak tau asal milih aja disuruh Mama cepet-cepet yaudah gue beliin itu aja."
Mereka pun kompak menghadap ke arah langit. Langit malam itu terlihat indah, banyak bintang-bintang menghiasi malam itu.
"Liat diatas. Lo beruntung banget ulang tahun banyak yang liatin tuh." ujar Lia sambil menunjuk bintang-bintang itu.
"Beruntung?" ujar Jaemin sambil tersenyum kecut.
"Kenapa?"
"Nyokap ninggalin gue pas umur 12 tahun gara-gara bokap gue selingkuh, bahkan gue gak tau dimana nyokap gue. Gue gak tau apa gue masih di bilang beruntung."
Lia yang awalnya menatap langit pun kini bergantian menatap Jaemin. Ini pertama kalinya mendengarnya berbicara begitu serius.
"Ngapain lo natap gue gitu? Sampe lo kasianin gue, gue kerjain lo abis-abisan besok." ujar Jaemin.
"Ya! Gue tuh tau sekarang alasan lo bandel lah, caper lah, jail lah, lo perlu perhatian kan?"
"Kurang perhatian? Dih, sorry! Banyak kali yang perhatian sama gue. Mau liat chat gebetan-gebetan gue?"
"Dih, ada gitu yang mau sama lo?"
"Banyak lah."
"Gantengan Pak Lino kemana-mana lah."
Seketika Jaemin pun mendadak kesal saat mendengar nama Pak Lino. Bahkan saat ini ia harus mendengar namanya juga?!
"Lo serius suka sama Pak Lino?" tanya Jaemin.
"Bagi gue dia tuh cinta pertama gue, dengan ngeliat dia sedetik doang itu tuh bisa made my day banget. Kenapa kalo gue suka Pak Lino?" sahut Lia yang kini matanya berbinar saat membicarakan Pak Lino.
"Aneh aja, dia kan guru, lo suka sama guru? Maksud gue ya emang sih jarak umur kita ke dia gak jauh-jauh banget tapi gimana pun dia tetep guru kita."
"Ya berapa kali gue mikir meskipun dia guru kita tetep aja gue gak bisa berhenti buat suka sama dia."
"Apa yang lo suka dari dia? Dia aneh kaya gitu."
"Aneh? Elo yang aneh! Ya, gue suka semua tentang dia, kemeja dia setiap hari rabu itu favorite gue."
"Stalker lo? Sampe tau kemejanya setiap rabu."
Lia pun kembali menatap tajam Jaemin.
"Enggak ya!!"
"Intinya gue suka banget sama Pak Lino, gue pengen cepet-cepet lulus biar setara sama dia, gue pengen jadi cewek yang pas buat dia."
Mata Lia benar-benar berbinar saat membicarakan guru itu. Jaemin dapat melihatnya dengan jelas. Gadis ini benar-benar sedang jatuh cinta.
"Semangat aja deh buat lo." ujar Jaemin.
......
Lia baru saja sampai di sekolah, ia merasa sedikit haus, ia pun pergi ke kantin untuk membeli air.
"Berapa, Bi?"
"5000 neng."
Saat Lia mengambil dompetnya di tas ia tidak menemukan dompetnya itu.
"Eh, mana ya dompet gue?"
Lia pun mencari-cari dompet itu namun tidak ketemu juga. Ah, Lia baru ingat, dia meninggalkan dompetnya di meja belajarnya. Ah, bagaimana ini?
"Bi, gak jadi airnya." ujar Lia.
"Biar saya yang bayar." ujar sebuah suara.
Lia pun lantas menatap laki-laki disampingnya yang membayarkan airnya itu. Dan ternyata itu adalah Pak Lino!
"Ini air kamu."
"Oh? Pak Lino..."
"Pagi." sapanya sambil tersenyum.
"Pagi eh makasih, Pak. Nanti saya ganti uangnya."
"Gak usah, kamu minum aja yang banyak, jangan sampe dehidrasi."
"T-tapi pak...."
"Udah gak apa."
"Makasih banyak, Pak."
"Sama-sama. Saya duluan ya."
Lia pun senang sekali, ia tidak dapat menahan senyumnya lagi. Pak Lino membelikannya air saja sudah sebahagia ini bagaimana jika Pak Lino menjadi pacarnya? Ah, senang sekali.
Next? Wajib vote n comment yaa💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)
Fiksi RemajaLia, si cewe pinter yang suka sama gurunya sendiri. Jaemin, anak broken home sekaligus anak geng motor bandel. Namun, Lia akhirnya jadian dengan gurunya lalu apa yang akan terjadi? Inilah kisahnya...