Lino pun memesankan muridnya itu minuman. Sedangkan Jaemin dan Lia stay di tempat duduk mereka. Lia sedikit melirik ke arah Jaemin dengan wajah dinginnya.
Aneh. Laki-laki ini jarang sekali tersenyum akhir-akhir ini.
"Lo-"
Baru saja Lia ingin memulai pembicaraan Lino datang dengan membawa minuman pesanan Jaemin.
"Nih."
Jaemin pun mengambilnya lalu menyeruput ice americanonya itu.
Suasana kembali menjadi canggung. Lino pun melihat ke arah Lia yang sedari tadi melirik-lirik Jaemin. Ada apa ini?
"Lia, kayanya kita harus berangkat makan sekarang, nanti keburu malem." ujar Lino.
"O?"
Lino pun menarik tangan Lia namun Jaemin mencegatnya. Ia menarik tangan Lia yang satunya lagi. Tentu, Lino menatap Jaemin dengan penuh tanda tanya. Apa maksud dari perbuatan Jaemin sekarang?
"Ya! Lo udah bilang sama Mama kalo lo keluar sama guru Matematika kita?" tanya Jaemin.
Lia hanya menatap Jaemin kebingungan. Sedangkan Lino tersenyum tak percaya.
"Lia, ini udah malem, ayo pergi."
"Gue belum selesai." ujar Jaemin.
Lia berada di antara mereka yang saling menatap penuh kebencian satu sama lain.
"Dia pacar saya sekarang, jadi lepasin tangan kamu dari dia." ujar Lino yang berusaha berbicara dengan nada sebaik mungkin.
"Tapi gimana dong? Orang tua Lia percayain Lia sama gue? Oh iya, bukannya kita bakal tunangan ya?" tanya Jaemin yang dengan sengaja menyebarkan rahasia bahwa mereka akan bertunangan.
"Hah?"
Lia pun tak kalah kagetnya dengan Lino saat ini. Ia tak percaya Jaemin akan mengatakan rahasia yang hanya diketahui oleh mereka berdua.
"Lino, mending kita balik aja."
"What? Lino? Lo gila? Lo manggil guru lo namanya? Sadar, Lia! Dia guru lo sendiri!"
"Trus kenapa?! Dia pacar gue sekarang!" teriak Lia.
Jaemin tak percaya Lia seperti ini. Sepertinya dia memang sudah tergila-gila dengan guru brengsek ini.
Jaemin pun kembali menatap tajam Lino yang tersenyum seolah mengejeknya.Jaemin menendang meja yang ada di depannya kesal lalu ia pun pergi dari tempat itu.
....
Keesokan harinya, di kelas, Lia yang baru saja datang menatap ke arah bangku Jaemin. Jaemin ada di sana sedang memejamkan matanya dengan airpod yang terpasang di kedua telinganya.
Entah mengapa, kejadian tadi malam membuat perasaanya tidak enak kepada Jaemin. Tidak hanya itu, ada perasaan berbeda yang ia rasakan sekarang. Ia memikirkan Jaemin setiap malamnya. Aneh. Bahkan sejak hari dimana ia pertama jadian dengan Pak Lino, ia malah memikirkan Jaemin.
Saat jam istirahat, Lia pun memutuskan untuk menenangkan dirinya di perpustakaan. Membaca novel fiksi mungkin akan lebih menenangkan pikirannya.
"Kamu disini ternyata." ujar Pak Lino yang ternyata sudah ada di depannya.
"Oh? Ah, iya, Pak."
"Aneh ya kamu manggil bapak."
"Ini kan di sekolah, jadi kita emang harusnya kaya gini."
"Pinter." puji Lino sambil mengelus rambut Lia.
Lia pun menepis tangan Lino yang membuat Lino sedikit terkejut. Lia pun terlihat menengok ke sekelilingnya takut ada yang melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)
Fiksi RemajaLia, si cewe pinter yang suka sama gurunya sendiri. Jaemin, anak broken home sekaligus anak geng motor bandel. Namun, Lia akhirnya jadian dengan gurunya lalu apa yang akan terjadi? Inilah kisahnya...