Lia pun menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.
"Huhhh."
Lia pun mengambil handphonenya dan mulai mengetik sesuatu.
To : Pak Lino💗
Pak Lino. Ada yang mau saya omongin. Saya tunggu di aula lapangan basket.Lino pun melihat handphonenya yang berdenting. Ia mengernyitkan dahinya saat melihat siapa yang mengiriminya pesan.
"Lia?"
Lia pun dengan gugup menunggu kedatangan Pak Lino. Entah, rasanya jantungnya berdegup 10x lebih kencang. Apakah ia sanggup mengatakannya nanti?
Lia mendengar suara sepatu yang menggema di aula basket itu. Ingin rasanya membalikan badan namun kakinya mendadak lemas.
"Lia?" panggil Pak Lino.
Lia pun membalikan badannya dan tersenyum canggung.
"Siang, Pak." sapanya.
"Ada apa ya ngajak saya ngomong disini?" tanya Pak Lino.
Lia menggigit bibir bagian bawahnya. Ah, jantungnya benar-benar berdebar sangat kencang. Pak Lino, guru yang di sukainya setahun terakhir berdiri di depannya dengan ekspresi yang bingung namun tidak mengurangi ketampannya 1% pun.
"Lia?"
"Saya.. saya..."
Jaemin pun masih mencari-cari Lia. Ia mengira Lia sudah pulang namun ia bertemu dengan sopir Lia di depan sekolahnya dan mengatakan bahwa Lia menyuruhnya untuk menunggunya sebentar karena masih ada urusan di sekolah.
"Urusan apaan dah, sok sibuk banget tuh anak." gerutu Jaemin.
Dan sampailah Jaemin di aula basket sekolahnya, ia sebenarnya tak sengaja lewat sana dan pintunya pun terbuka ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam melihat barangkali Lia ada disana. Dan benar saja, Lia disana.
Namun, Lia tidak sendiri ada Pak Lino yang kini ada di depannya.
"Ngapain mereka disini?"
Lia pun menatap gugup Pak Lino, sedangkan Pak Lino menunggu Lia menyelesaikan kalimatnya.
"Saya..."
"Saya suka sama bapak." ujar Lia yang membuat Pak Lino dan Jaemin yang sedang mengintipnya sama-sama terkejut.
Wah, gadis gila itu! Bagaimana mungkin ia mengatakan hal seperti itu kepada gurunya sendiri?!
Pak Lino hanya menatap Lia bingung, ia menginginkan penjelasan tentang maksud dari pernyataan Lia barusan.
"Saya suka sama bapak." ulang Lia.
"Mungkin bapak pikir saya cuma sebatas suka kaya anak-anak lainnya yang kagum sama bapak tapi perasaan saya ke bapak beda."
"Dari kelas 10 saya suka sama bapak. Saya pikir awalnya itu cuma rasa kagum saya tapi makin hari perasaan saya tumbuh berbeda. Saya suka bapak sebagai laki-laki bukan sebagai guru saya."
Lino masih kaget mendengarnya. Ya, dia tau Lia menyukainya namun pernyataan suka ini rasanya terlalu tiba-tiba hingga membuatnya tidak bisa berkata-kata.
"Lia, kamu-"
"Saya tau, saya tau saya cuma murid di mata bapak, tapi perasaan saya nggak bisa di bohongin. Saya bener-bener suka sama bapak." ujar Lia yang terlihat bersungguh-sungguh.
Jaemin yang melihat itu pun merasa ada perasaan aneh yang muncul di dadanya.
"Lia, saya-"
"Enggak! Bapak gak usah jawab sekarang, saya gak mau denger. Bapak bisa mikirin dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)
Ficção AdolescenteLia, si cewe pinter yang suka sama gurunya sendiri. Jaemin, anak broken home sekaligus anak geng motor bandel. Namun, Lia akhirnya jadian dengan gurunya lalu apa yang akan terjadi? Inilah kisahnya...