Pagi-pagi buta Jaemin sudah ditelfon oleh Renjun. Padahal matanya masih sangat susah untuk dibuka.
"Apa sih lo nelfon jam segini?" tanya Jaemin dengan suara seraknya.
"Lo dimana anjir? Sini tongkrongan, Haechan digebugin anjir!" ujar Renjun yang terdengar panik.
"Haechan digebugin? Sama siapa?" tanya Jaemin yang kaget.
"Udah buruan lo sini tongkrongan langsung pake seragam aja skalian sekolah ntar."
"Gila ya lo! Temen digebugin masih mikirin sekolah? Gue kesana sekarang." ujar Jaemin lantas buru-buru mencuci wajahnya dan sikat gigi lalu mengendarai motornya menuju tenpat tongkrongan mereka.
Jam baru menunjukan pukul 05.34, langit masih gelap. Warung di depan tongkrongan mereka pun masih tutup namun ada banyak motor teman-temannya diluar.
Dengan tergesa-gesa Jaemin pun masuk dan tempat itu cukup gelap.
"Renjun! Haechan!" panggil Jaemin karena tidak mendapati seorang pun disana.
"Manasih mereka?"
"Jun! Lo dimana anjir!"
Tiba-tiba banyak flashlight menyorotinya.
"HAPPY BIRTHDAY TO YOU...HAPPY BIRTHDAY TO YOU... HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY... HAPPY BIRTHDAY COGAN!"
Ternyata itu adalah teman-temannya yang masing-masing menyalakan flashlight handphone mereka.
Haechan datang dengan membawa sebuah kue.
"Happy birthday bossque!" ujar Haechan.
"Anjim! Gue udah panik dong Haechan katanya digebugin, bangsul lo!" ujar Jaemin yang seperti ingin meninju Haechan.
Teman-temannya yang lain pun mentertawakannya.
"Mana tuh si Renjun? Pagi-pagi bikin gue serangan jantung?"
Renjun pun muncul dan lantas melakuka aegyo kyu di depan Jaemin. Jaemin pun lantas mencekik leher Renjun.
"Parah lo! Gara-gara lo gue hampir mati!"
"Ampun, ampun, Jaem."
"Eh, ditiup dulu liliinya meleleh anjir!" ujar Jeno.
Jaemin pun lantas melalukan make a wish dan meniup lilin itu. Benar, hari ini ulang tahunnya. Namun, ia tidak kepikiran bahwa teman-temannya akan memberikan kejutan untuknya.
"Lo juga disini, Yen? Anjay baru agak terang baru keliatan nih muka-mukanya." ujar Jaemin pada Ayen yang notabenenya anak kelas lain namun mereka satu tongkrongan.
"Lo ga liat? Kita muka-muka bantal nih. Dari jam 4 Haechan udah berisik di multichat." ujar Ayen.
"Hehehe." Haechan tertawa kecil.
Mereka pun lantas berfoto bersama dan mengunggahnya di snapgram masing-masing.
Hari ini Yeji datang lebih awal dari biasanya karena ia rasanya meninggalkan case handphonenya di kolong bangkunya. Ya, dia datang awal untuk memeriksanya takut jika casenya hilang.
Saat Yeji memasuki ruang kelas ia sangat terkejut karena kelasnya gelap dan samar-samar ia melihat seperti ada kepala di pojok bangkunya.
Yeji sedikit gemetar, kakinya susah digerakan. Ia sangat yakin jika itu adalah kepala.
Lantas tiba-tiba seseorang menyalakan saklar lampu itu.
"Aaaa!" Yeji berteriak lalu menutup matanya dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)
Teen FictionLia, si cewe pinter yang suka sama gurunya sendiri. Jaemin, anak broken home sekaligus anak geng motor bandel. Namun, Lia akhirnya jadian dengan gurunya lalu apa yang akan terjadi? Inilah kisahnya...