"Minggu ini gimana kalo kita nonton film?" tanya Lino.
"Boleh, Lia juga lagi pengen nonton."
Lino menatap gadisnya itu. Ya, karena mereka kini sudah ada di luar jam sekolah tentu Lia adalah pacarnya.
"Kalo ada masalah, saya bisa bantu jadi kamu tinggal cerita aja."
"Iya, Pak- maksud Lia, Lino?" ujar Lia yang agak ragu-ragu untuk menyebut nama gurunya itu.
Lino tersenyum mendengarnya. Ah, gadisnya ini sangat menggemaskan.
....
Jaemin baru saja datang dengan wajah khas habis begadang. Ya, dia kemarin bermain PS semalaman. Ah, sekarang ia sangat mengantuk. Ia bahkan menguap terus-terusan.
"Lo udah dateng?" tanya Lia yang melihat Jaemin datang.
"Hm."
Lagi-lagi Jaemin sangat aneh padanya. Apa ini? Apa dia berbuat salah? Apa Jaemin marah padanya? Lia terus menatap ke arah bangku Jaemin. Ada apa dengannya?
Setelah bel berbunyi, pelajaran pertama adalah Matematika, ya tentu Pak Lino yang mengajar.
Lino masuk dengan suasana hati yang baik, ia menatap ke arah Lia sekilas. Memberikan senyuman pada gadisnya itu. Lia pun hanya tersenyum canggung. Sedangkan Yeji yang melihatnya agak geli.
Ya, Yeji benar-benar menentang hubungan mereka. Bagaiman mungkin seorang guru berpacaran dengan muridnya sendiri? Terlepas dari seberapa muda Pak Lino, Pak Lino tetaplah gurunya.
"Lo seneng pacar lo ngajar?" bisik Yeji.
"Ya! Jangan bilang gitu."
Lia pun lantas mengambil buku matematika di tasnya namun bukunya tidak ada.
"Buku matematika gue kok gaada ya?"
"Lo ga bawa? Buku catetan?"
"Semuanya."
Lia yang panik pun mulai mengobrak-abrik tasnya. Sedangkan Lino kini bersiap untuk mengabsen.
"Saya akan absen dari bangku sini ya. Silahkan keluarkan buku matematikanya."
Lia pun teringat jika tadi ia memegang buku matematikanya lalu ia menaruhnya sebentar di meja makan karena ia ingin mengganti sepatunya lalu ia berangkat dan ya bukunya pasti tertinggal.
"Gimana dong? Buku gue ketinggalan." ujar Lia
"Tumbenan banget lo gitu. Gimana ya, kita kan sebangku jadi ga mungkin gue bisa pinjemin lo dulu."
Jaemin tentu memperhatikan itu dari bangkunya. Aish, gadis ceroboh itu. Untungnya Jaemin membawa buku matematika.
Jaemin pun berdiri.
"Kemana lo?" tanya Jeno namun Jaemin tidak menjawabnya.
Ia pun berjalan menuju bangku Lia, ia menaruhnya disana tanpa melihat dan berbicara kepada Lia.
Lia pun kaget melihat Jaemin yang menaruh bukunya di mejanya.
"Pak, saya gak bawa buku. Kayanya ini udah lebih dari 3x kali saya ga bawa, jadi saya harus keluar kan?" ujarnya.
"Idih, si goblog ngapain." ujar Haechan.
"Temen lo napa, Jen." ujar Renjun.
"Oh tentu, silahkan keluar." ujar Pak Lino yang sebenarnya masih agak bingung.
Jaemin pun keluar dari kelas itu. Lia sebenarnya agak khawatir dengan Jaemin. Mengapa ia menyerahkan bukunya padanya? Ia bahkan harus keluar dari pelajaran Matematika sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)
Подростковая литератураLia, si cewe pinter yang suka sama gurunya sendiri. Jaemin, anak broken home sekaligus anak geng motor bandel. Namun, Lia akhirnya jadian dengan gurunya lalu apa yang akan terjadi? Inilah kisahnya...