Happy Reading
Pelajaran Matematika memanglah sangat tidak menyenangkan apalagi guru muda sok ganteng ini yang mengajar.
Dari mereka berempat hanya Renjun yang terlihat serius mengikuti pelajaran itu.
"Jun, lo ngapain belajar sih? Lo mau masuk PTN kan? Berkhianat
lo!" bisik Haechan."Diem lo! Ujian semester ini gue mesti dapet nilai bagus kalo gak koit gue."
Jaemin terlihat bermalas-malasan saja. Ia tidak tertarik dengan pelajaran ini.
"Na Jaemin! Ke depan!" ujar Pak Lino.
"Apa lagi?"
"Saya tau kamu tidak memperhatikan pelajaran saya. Sini."
Dengan malas Jaemin pun maju ke depan dan berdiri di depan papan tulis.
"Silahkan jawab soal di papan." ujar Pak Lino.
Jaemin sedikit kebingungan. Ah, dia sama sekali tidak mengerti tentang angka yang bercampur huruf di depannya ini. Dia tidak ingat pernah belajar ini sebelumnya.
"Mampus lo!" ujar Lia yang tentunya dapat di dengar oleh Jaemin. Ya, Lia duduk paling depan tentu suaranya terdengar jelas.
Jaemin pun terlihat memikirkan sesuatu.
"Kalo saya nggak bisa gimana?" tanya Jaemin."Ya, kamu nggak boleh duduk."
"Kalo ada yang ngewakilin saya buat jawab?"
Semua pun lantas berbisik-bisik tentang siapa yang mau mewakili anak bandel itu.
"Gila ya si Jaemin! Awas aja kalo dia minta gue yang wakilin." bisik Haechan pada Renjun dan Jeno.
"Dia pasti ngeliat gue belajar keras makanya dia pengen diwakilin sekarang. Sialan!" ujar Renjun.
Pak Lino pun menatap ke sekeliling kelas.
"Kayanya gak bakal ada yang wakilin kamu oh jangan bilang kamu berharap tiga temen kamu itu yang ngewakilin?" tanya Pak Lino sambil melirik ke arah belakang
"Berharap sama mereka? Sampe subuh juga nggak bakal selesai."
"Boleh aja, kalo ada yang ngewakilin kamu selain 3 temen kamu itu kamu boleh duduk tapi kayanya kamu gak bisa berharap banyak."
Jaemin pun tersenyum licik. Ia pun lantas menatap ke arah Lia. Lia yang ditatap pun sedikit bingung.
"Pasti ada yang bakal bantuin gue kan." ujar Jaemin yang menatap ke arah Lia.
"Gue tau gak bakal ada yang mau ngewakilin gue tapi ada satu orang yang bakal mau."
Semua pun lantas berbisik-bisik. Lia pun mulai bertanya-tanya apa maksud dari laki-laki tengil di depannya ini.
"Lia." ujar Jaemin yang membuat semuanya kaget.
"Lia?" tanya Pak Lino.
Lia yang disebut pun juga tak kalah kaget. Apa-apaan ini?
"Lo bakal bantuin gue kan?" tanya Jaemin dengan wajah tengilnya itu.
"Gila ya lo- m-maksud gue, gue nggak mau ngewakilin lo!"
"Yakin? Gue rasa lo harus bantuin gue, lo nggak lupa kan tentang dinner-"
"Ya!" teriak Lia yang membuat semuanya kaget dan lantas menatapnya aneh.
"Lia? Kamu gak apa?" tanya Pak Lino.
"Maaf, Pak. Saya gak apa kok, saya bakal ngewakilin Jaemin." ujar Lia yang membuat semuanya kaget lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)
Ficção AdolescenteLia, si cewe pinter yang suka sama gurunya sendiri. Jaemin, anak broken home sekaligus anak geng motor bandel. Namun, Lia akhirnya jadian dengan gurunya lalu apa yang akan terjadi? Inilah kisahnya...