Haechan pun tiba-tiba mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Lia.
"Lo suka gue kan?" tanyanya lagi yang membuat Lia shock.
"What?"
"Enggak, gue aneh aja, lo slalu aja caper ke gue, lo sama gue kan? Fix sih lo suka sama gue. Elo sesuka itu sama gue yaudah sih gapapa."
Tiba-tiba seseorang menjambak rambutnya, menjauhkan wajahnya dari Lia.
"Akh! Sakit! Sakit!" rintihnya kesakitan.
Ia pun menoleh ke arah siapa yang menjambak rambutnya dan ternyata itu Jaemin.
"Ya! Na Jaemin! Ngapain lo jambak gue?"
"Yok mending kita selesaiin di bangku." ujar Jaemin sambil menyeret Haechan.
Bel masuk kelas pun berbunyi. Semua yang awalnya sibuk dengan kegiatan masing-masing pun kini duduk di bangku masing-masing. Pak Lino masuk ke dalam dengan membawa sebuah buku ditangannya.
"Selamat pagi, Anak-anak."
"Pagi, Pak."
Lia pun melirik-lirik ke arah Pak Lino. Ia juga sedikit merapikan rambutnya.
"Ngapain tu anak?" ujar Jaemin yang tak sengaja memperhatikan Lia.
"Seperti biasa sebelum saya absen, tolong buku matematikanya diatas meja ya."
Sepulang sekolah, Jeno menunggu Yeji di depan gerbang sekolah. Sebenarnya ia tidak begitu tau apa yang akan dilakukannya saat bertemu Yeji. Namun, ia sudah terlanjur menunggu.
"Hwang Yeji." panggil Jeno saat Yeji baru saja keluar.
"O, J-jeno?"
Jeno pun mengajak Yeji ke kaefci terdekat.
"Gue baru tau ada kaefci deket sekolah kita. Lo tau?" tanya Jeno.
"Hm, Jaemin pernah ngajak gue kesini."
"Apa? Jaemin? Na Jaemin?" tanya Jeno. Apakah ia tak salah dengar? Jaemin pernah mengajak Yeji kemari?
"Iya, Jaemin."
Jeno pun mendadak sedikit merasa kesal. Ia pun menyeruput mango floatnya dengan kasar. Mengapa Jaemin mengajak Yeji kemari?
Setelah sampai di tongkrongan, Jeno pun menaruh tasnya sembarang yang membuat Haechan kaget.
"Ngapain dilempar? Ini gucci prada louis." tanya Haechan sambil memperagakan gerakan tiktok gucci prada louis.
"Diem." sahut Jeno ketus.
Jeno pun lantas menatap ke arah Jaemin yang sedang asik bermain game di handphonenya.
"Wooo hooooo!" teriak Jaemin yang asik dengan gamenya.
"Kiri kiri eh kanan deng eh kiri cuk!" teriaknya kembali.
"Kiri kanan kiri kanan. Tukang parkir lo?" ujar Jeno sedikit ketus.
"Eh, Zenoooo Lee. Dah disini lo?" tanya Jaemin yang sedikit melirik ke arah Jeno.
Entah mengapa melihat Jaemin sekarang terasa mengesalkan. Mengetahui fakta bahwa ia pernah makan di kaefci bersama Yeji benar-benar mengesalkan.
"Ya! Na Jaemin! Lo pernah ke kaefci deket sekolah?" tanya Jeno.
"Pernahlah, gue beli paket ayam kampus murah cuy."
"Dih, orang kaya nyari yang murahan." ledek Haechan.
"Diem lo."
"Kesana sama siapa lo?" tanya Jeno lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶O̶N̶T̶ NEED YOUR LOVE (LIA×JAEMIN)
Teen FictionLia, si cewe pinter yang suka sama gurunya sendiri. Jaemin, anak broken home sekaligus anak geng motor bandel. Namun, Lia akhirnya jadian dengan gurunya lalu apa yang akan terjadi? Inilah kisahnya...