Pernikahan?
🌌🌌🌌
“Lho.. Seungmin?”Mendengar nama Seungmin disebut, Jikyung pun kembali menatap Jisung kemudian mengikuti arah pandang laki-laki itu dengan cepat. Jikyung pun menatap seorang laki-laki yang baru masuk ke cafe dan berjalan menuju kasir untuk memesan.
“Ahahahahaha.. nah kan, kamu masih suka sama Seungmin!”
“Ih Jisung! Nyebelin tahu nggak sih!”
Jikyung memukuli lengan Jisung sedangkan laki-laki itu masih tertawa puas karena berhasil mengerjai sahabat perempuannya itu.Perkataan Jisung benar. Jikyung memang masih menyukai Seungmin. Hanya saja, gadis itu memang tak pernah lagi membahas Seungmin dengan Jisung. Dia lebih memilih menyimpan kerinduannya itu sendirian sambil sesekali membayangkan bagaimana pertemuan mereka setelah sekian tahun lamanya.
“Udah ah, aku pergi aja. Ini sisanya aku bungkus.” Jikyung pun mengangkat gelasnya lalu berjalan menuju belakang kasir, mengambil gelas cup untuk membungkus americanonya yang masih belum habis. Cafe ini memang milik Jisung, lebih tepatnya cafe milik ibu Jisung yang diurus oleh Jisung, tetapi Jikyung bisa leluasa di sini karena gadis itu sering membantu Jisung mengurus cafenya, bahkan pernah bekerja paruh waktu juga di cafe ini pada waktu awal-awal ibu Jisung membuka cafenya.
“Lebih baik kamu cari kejelasan deh soal hubunganmu sama dia. Jangan mengandalkan takdir aja. Kamu juga berusaha dong biar ada titik terang sama dia.”
Pergerakan Jikyung menuang americano ke gelas cup sempat terhenti setelah mendengar kalimat Jisung barusan. Gadis itu pun menghela napas panjang dan menghembuskannya. Ya, sudah berjalan empat tahun memang segala ketidakjelasan ini. Namun, Jikyung masih punya harapan kuat bahwa takdir akan mempertemukannya lagi dengan Seungmin dan yah.. mungkin Jisung benar. Jikyung harus berusaha sedikit agar bisa bertemu dengan laki-laki itu.
“Dah ya. Aku balik dulu ke sebelah.”
“Yah ngambek ih.”
Jikyung menjulurkan lidahnya lalu melenggang keluar dari cafe Jisung sambil menenteng satu cup americanonya. Hanya beberapa langkah, Jikyung pun sampai di cake shop miliknya. Gadis itu masuk dan seketika pegawainya yang berada di kasir menyapanya. Jikyung tersenyum singkat lalu melanjutkan langkahnya ke ruangannya dan meletakkan cup americanonya di meja.
Gadis itu menghembuskan napas panjangnya ketika sudah mendudukkan dirinya di kursi. Jikyung pun menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja.
“Kim Seungmin, gimana kabarmu sekarang?”
🌌🌌🌌
Seorang laki-laki dengan kemeja putihnya tengah berdiri di depan sebuah unit apartemen. Laki-laki itu kemudian menghembuskan napas panjangnya lalu kembali mengingat perkataan ayahnya selepas dia sampai di Korea seminggu yang lalu.“Kang Jikyung yang tinggal di sebelahmu waktu kuliah itu? Oh dia udah pindah. Dia udah pindah dari sini sejak lulus kuliah. Unit ini aja udah ayah jual ke orang lain biar nggak kosong gitu aja.”
“Terus.. sekarang dia tinggal di mana?” tanya Seungmin lebih lanjut.
Ayahnya mengedikkan bahu. “Ayah nggak tahu. Yang ayah tahu dia cuma pindah dari sini. Mau ayah tanyakan ke ayahnya Jikyung?” Tawar ayah Seungmin karena melihat anaknya yang tampak penasaran dengan keberadaan Kang Jikyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overmorrow (Kim Seungmin) ✔
FanfictionThe day after tomorrow "Hari ini dan besok mungkin kamu membenciku. Tapi, bisa saja kan lusa kamu jatuh padaku?" Highest Rank: -1 in #seungminstraykids (8/12/2020) -2 in #seungminstraykids (30/9/2020) -2 in #seungminstraykids (5/11/2020) -3 in #seun...