23

274 55 6
                                    

Perhatian yang dia berikan untukku..

🌌🌌🌌

Seungmin menciumku di dahi..

Seketika itu rasanya dahiku terkena kejutan listrik yang langsung merambat ke seluruh tubuhku. Napasku bahkan mulai sesak karena perlakuan tiba - tibanya itu. Waktu bahkan terasa berhenti saat ini.

Seungmin lalu menjauhkan bibirnya dari dahiku dan menatapku sejenak tepat di kedua mataku. Aku yang tidak tahan melihat tatapannya segera mengalihkan wajahku yang terasa panas saat ini. Bahkan aku merasa.. gugup.

"Ini buktinya. Sekarang kamu bisa pergi, kan?"

Setelah itu, yang kutahu Hyunseung segera masuk ke mobilnya lalu menutup pintunya dengan keras dan menjalankannya meninggalkan halaman cafe.

"Maaf, aku nggak bermaksud."

Aku menjauhkan diriku dari Seungmin kemudian mengangguk. Wajahku bahkan masih terasa panas dan aku tidak tahu harus bagaimana.

"Ehm.. kita pulang sekarang ya?"

Aku hanya mengangguk lalu berjalan di belakang Seungmin yang berjalan ke mobilnya. Aku menatap punggungnya dari belakang lalu memegang dadaku. Di dalam sana, jantungku terus - terusan berdegup kencang.

Jikyung, ini salah..

Ini salah..

Kamu harus tahu kalau ini salah...

Tolong jangan begini..

"Jikyung, ayo!"

Seungmin yang sudah berada di samping mobilnya memanggilku yang masih setia berdiri di tempatku dan memandangi Seungmin.

"Iya, aku ke sana."


🌌🌌🌌


Jam menunjukkan pukul 12 malam ketika aku keluar dari kamarku. Aku tidak bisa tidur karena pikiranku kacau gara - gara masalah tadi. Jantungku terus - terusan berdegup kencang kalau mengingat saat Seungmin mencium dahiku.

Aku melayangkan pandanganku ke sekitar dan tidak menemukan Seungmin ada di luar kamarnya.

Aman..

Aku bisa duduk di ruang tamu lalu mengerjakan laporanku untuk mengalihkan pikiranku yang sedang kacau. Tidak hanya pikiranku, tetapi penampilanku juga kacau. Kacamata bertengger di hidungku dan rambutku yang kucepol asal - asalan.

Buku - buku bahkan berserakan di sekitarku dan sedari tadi mataku fokus untuk membaca jurnal di laptop sebagai referensi untuk mengerjakan laporanku.

Aku benar - benar tidak mau asal - asalan dalam mengerjakan laporan. Ketika mengerjakan laporan, aku pun juga belajar agar apa yang kutulis benar - benar kupahami, tidak hanya diingat sebentar lalu hilang dalam ingatan.

Ceklek

Mataku yang awalnya fokus pada laptopku seketika teralih pada pintu kamar Seungmin yang dibuka dan menampilkan laki - laki itu dengan kaos hitam dan celana pendek putihnya sambil celingak - celinguk.

"Kamu belum tidur?" tanya Seungmin ketika laki - laki itu akhirnya melihatku.

"Aku masih kerja laporan." Jawabku dan Seungmin hanya mengangguk - angukkan kepalanya. Setelah itu Seungmin pergi ke dapur dan aku pun berusaha untuk fokus mengerjakan laporanku lagi, mengabaikan Seungmin.

Sejujurnya aku mulai merasa tidak nyaman ketika melihat Seungmin untuk saat ini setelah kejadian tadi. Tapi ini salahku juga karena aku malah keluar dari kamar yang pasti membuat persentase bertemu Seungmin itu besar. Mau masuk ke kamar sekarang juga rasanya aneh. Bagaimana kalau Seungmin malah curiga ketika aku malah masuk ke kamar di saat dia keluar dari kamarnya?

Overmorrow (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang