32

282 54 22
                                    

Tentang perasaan Seungmin

🌌🌌🌌

Jisung menyodorkan semangkuk sup ayam pada Jikyung. Sup ayam itu tentu bukan masakannya, tetapi dia beli lewat jasa kirim makanan. Keadaan Jikyung sudah membaik karena setengah jam yang lalu gadis itu sudah minum obat pereda nyeri kepala.

Jisung memandangi lamat-lamat sahabatnya itu yang tengah meniup kuah sup ayam lalu memakannya pelan-pelan. Sebenarnya gadis itu menyuruh Jisung pulang, tetapi Jisung tidak bisa meninggalkannya. Kalau Jikyung sedang sakit, gadis itu pasti akan langsung tidur dan melewatkan jam makannya. Maka dari itu Jisung tidak pulang untuk memastikan sahabatnya itu makan dulu.

"Aku.. merasa bersalah sama Jihyun." Gadis di depannya itu meletakkan sendoknya dan menatap Jisung dengan sendu. "Aku kayaknya belum bisa jadi sahabat yang baik buat Jihyun karena.. perasaanku." Lanjut Jikyung lalu menghembuskan napas panjang.

"Ya.. gimana. Kamu nggak bisa mengontrol perasaanmu juga, kan? Apalagi dengan semua perhatian yang Seungmin kasih buat kamu, nggak mungkin kamu nggak jatuh hati sama dia." Ucap Jisung. Jikyung tadi menceritakan bagaimana perlakuan Seungmin selama ini padanya termasuk segala perhatian yang gadis itu terima.

"Aku.. pasti bisa berhenti menyukai dia, kan?" tanya Jikyung seolah-olah pada dirinya sendiri. Jisung sendiri tidak tahu mau menjawab apa. Laki-laki itu tidak yakin Jikyung dapat melupakan perasaannya pada Seungmin secepat itu.

Pasalnya yang Jisung tahu, kalau Jikyung sudah jatuh cinta, cintanya itu akan bertahan lama dan susah untuk dilupakan dengan cepat kecuali gadis itu menemukan laki-laki yang mampu membuatnya lupa akan cintanya yang sebelumnya.


🌌🌌🌌


Jikyung POV

"Halo, Yeji?"

"Kamu udah selesai kelas?"

"Iya. Barusan selesai. Kenapa?" tanyaku pada Yeji di seberang sana sambil berjalan keluar dari kelas.

"Temenin aku makan bekal dong di taman deket kantin gedung B. Aku sendirian."

Aku tertawa kecil. "Emang temen-temenmu ke mana?"

"Mereka lagi kerja tugas di perpustakaan. Tugasku udah selesai, jadinya aku nggak ikutan."

"Ya udah aku ke sana. Kebetulan aku juga lagi sendirian."

"Aku tungguin ya. Bye!"

"Bye!"

Setelah selesai bertelepon dengan Yeji, aku pun segera melangkahkan kaki ke taman dekat kantin gedung B. Jisung tadi dipanggil dosenku ke ruang laboratorium untuk mengurus sesuatu karena dia ketua kelas di kelas praktikumku, sedangkan Jihyun pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku. Maka dari itu, sekarang aku sendirian.

Aku pun sampai di taman yang Yeji maksud dan menemukan gadis itu duduk sendirian membelakangiku. Aku pun menghampirinya.

"Kelasmu selesai lebih cepet ya?" Tanyaku sambil duduk di sebelah Yeji.

"Iya. Tadi materinya cepet selesai." Jawabnya lalu membuka kotak bekalnya. Kalau kelas Yeji tidak cepat sih tidak mungkin aku bisa bertemu dengannya seperti ini.

Kami berdua duduk bersebelahan dengan Yeji yang sibuk memakan bekalnya dan aku yang sibuk membaca bukuku untuk persiapan praktikum nanti siang.

"Aku mau ngomong." Ucap Yeji setelah beberapa menit kami berdua hanya diam saja. Aku pun segera menutup bukuku dan memfokuskan atensiku pada Yeji. "Aku ikut klub dance. Hyunjin juga." Lanjutnya.

Overmorrow (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang