33

284 60 27
                                    

Awal mula bertemu dan jatuh hati

🌌🌌🌌

Seungmin berjalan mencari Hwang Hyunjin di tengah-tengah perpustakaan yang sedang ramai oleh para mahasiswa baru. Teman barunya itu tadi menghilang ketika Seungmin sedang mengamati buku-buku yang berjajar di rak-rak tinggi dan terlihat kokoh itu.

Seungmin berusaha mencari Hyunjin, tapi sayangnya perpustakaan yang besar dan ramai ini menghalangi Seungmin untuk bisa bertemu Hyunjin dengan cepat. Akhirnya Seungmin memutuskan untuk tidak mencari Hyunjin lagi dan memilih untuk berkeliling sambil mengamati isi dari perpustakaan besar ini. Toh juga nanti saat mereka kembali ke aula, Seungmin juga akan bertemu Hyunjin lagi.

Seungmin berjalan sambil memandangi rak-rak tinggi ini dengan kagum. Perpustakaan tiga lantai dengan desain modern dan rak-rak tinggi ini tampak nyaman untuk digunakan belajar. Ada meja-meja dan kursi berderet dekat jendela dan ada juga meja-meja dengan banyak kursi di tengah-tengah perpustakaan. Ada ruangan-ruangan kecil juga di pinggir sisi kiri perpustakaan untuk ruang diskusi. Di lantai dua ada ruang-ruang untuk presentasi kecil seperti ruang rapat dan rak-rak untuk menyimpan buku-buku juga. Sedangkan di lantai tiga perpustakaan, ada komputer-komputer yang disediakan untuk mengerjakan tugas serta rak-rak yang tidak terlalu besar berisi buku-buku.

Seungmin berjalan ke tengah perpustakaan dan tak sengaja netranya menangkap pemandangan seorang gadis yang tengah serius menulis. Gadis bersurai cokelat gelap itu seolah-olah menarik perhatian Seungmin untuk mendekat. Entahlah.. seolah-olah ada magnet yang membuat Seungmin tiba-tiba ingin mendekati gadis itu.

Seungmin memandangi wajah gadis itu yang sedang serius. Gadis itu sesekali mengangkat kepalanya lalu menoleh ke sekitarnya seolah-olah mencari seseorang. Seungmin tersenyum kecil ketika gadis itu mengerucutkan bibirnya lalu kembali menulis sambil sesekali memeriksa jam yang dia letakkan di depannya.

Meskipun gadis itu tidak secantik Heo Jiwon, seorang gadis yang digadang-gadang menjadi primadona di jurusannya, tapi gadis itu mampu menarik perhatian Seungmin. Bisakah Seungmin katakan kalau dia sedang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada gadis itu?

Laki-laki itu merasakan debaran di jantungnya kala melihat gadis itu. Seungmin jadi ingin tahu siapa gadis itu dan dari jurusan mana dia berasal.

Pemberitahuan untuk kembali ke aula terdengar. Gadis bersurai cokelat gelap tadi segera berdiri dari posisinya lalu mendatangi dua temannya, laki-laki dan perempuan, di depan rak buku dekat tangga. Mereka bertiga lalu pergi keluar perpustakaan, sedangkan Seungmin menyadari kalau gadis tadi meninggalkan sebuah jam tangan di meja yang tadi dia tempati.

Seungmin mendekat lalu mengambil jam tangan itu. Apa ini sebuah takdir agar Seungmin bisa mendekati gadis tadi melalui jam tangan ini? Mungkinkah?

Seungmin menoleh ketika mendengar suara langkah kaki. Harapannya, dia bisa bertemu dengan gadis tadi, tapi ternyata bukan. Teman perempuan dari gadis tadi yang datang dan kini berdiri di depan Seungmin.

"Maaf, itu jamku." Ucapnya sambil menunjuk jam tangan di tangan Seungmin. Seungmin bingung. Jadi, jam tangan ini bukan milik gadis tadi? Seungmin agak kecewa sebenarnya.
Seungmin akhirnya mengulurkan jam tangan itu pada Jihyun.

"Tadi ketinggalan di meja." Ucap Seungmin dan Jihyun mengangguk.

"Iya tadi temenku, Jikyung, lupa kembaliin ke aku."

Ah.. kini Seungmin tahu nama gadis tadi.

"Ya udah, aku pergi dulu. Makasih ya." Ucap Jihyun lalu tersenyum tipis.

"Iya sama-sama." Balas Seungmin lalu tersenyum tipis di akhir. Gadis tadi pergi dan menyisakan Seungmin yang kemudian melangkah keluar dari perpustakaan.

Overmorrow (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang